Prolog

713 197 233
                                    

Hai! nama gua Bae Ryoli, maksa amat kan namanya. Bapak gua yang ngasih tuh nama-_-

Saat ini gua menduduki kelas 10. Yaah, umur gua sih masih 14. Karena gua terlalu pinter..ekhem, maksud gua bapak gua terlalu kaya..yah...akhirnya sekolah gua loncat loncat, bapak gua ga level sama anak yang ga pinter.Bruh.

"Samlekom! Emak!" Teriak Yoli masuk ke rumah.

Emak gua langsung nyamperin gua sambil bawa sapu lidi

Pletak

"Mami Ryoli! Mamiiii!!!" Ucap Irene.

"Iya mak- eh mami.." kata Ryoli pasrah.

"Huh! Tuh di tunggu papih di kantor, yang deket kolam renang ya! Bukan yang di dekat taman." Suruh Irene.

"Kantor babeh banyak amat sih?" Celetuk Yoli.

"PAPIH YOLI!" Irene menendang Yoli pergi dari hadapannya.

"Awawawa! sakitt!" Rintih Yoli

"Sana! Nanti mami nyusul" ucap Irene

Ryoli meng-iyakan omongan mami nya, soalnya kalo di ladenin bisa 3 jam di ceramahin.

Ryoli jalan menuju kantor papih nya yang di dekat kolam renang. Ryoli masuk sambil membanting pintu dengan kasar.

"BABEH! KANGEN!" Teriak Yoli sambil berlari lalu memeluk Suho.

"Aduuh, Yol! Kalo buka pintu pelan pelan..., terus gausah teriak! Kok kamu kayak mami kamu sih..toa mesjid" ucap Suho sambil mengusap kepala Yoli.

Ternyata Irene telah mendengar omongan Suho sedari tadi di depan pintu.

"Bagooss! Anak sama bapak persis bangett! Minta dijejelin kue buatan mami ya!" Ancam Irene

Ryoli dan Suho segera sujud di hadapan Irene, tak ada yang lebih buruk dari kue buatan mami Irene.

"Sebegitu ga enak kah kue mami sampe kalian sujud gitu?" Tanya Irene merasa tersinggung

"Maafkan kami wahai ibu negara.." ucap Ryoli dan Suho

Irene hanya berdencih kesal lalu duduk di sofa tamu kantor Suho.

"Sini, sini." Ucap Irene sambil menepok nepok sofa sebelahnya.

Ryoli mengangguk dan duduk di sebelah mami nya.

Suho duduk di kursi pribadinya, dia melipat kakinya.

"EKHEM!"

"Astagfirullah gosah nge gas." Gumam Yoli & Irene.

"Jadi gini.., em...kita mulai ya rapat nya.." ucap Suho

Ryoli dan Irene manggut manggut aja.
Suho menarik nafas panjang dan membuka mulutnya.

"Puji serta syukur kehadirat allah yang maha kuasa, di pagi- eh malam hari ini masih bisa mengikuti rapat dada-"

"Bisa ga, langsung aja." Potong Yoli kesal.

"Kamu nge kost."

Irene hanya mengangguk ngangguk setuju sedangkan Yoli tak bisa berkata kata.

"Apa apaan! Papi! Aku kan masih kecil! Papi tega..ngebuang anak yang terlalu imut kayak Yoli ke kosan..., kalo Yoli di apa apain-"

"Ya lawan."

Ryoli langsung cemberut.

"Ya baguslah, masalahnya bukannya mami ga sayang sama Yoli.. tapi kan Yoli harus bisa mandiri..ga harus semuanya gantung sama mami papi.."
Ucap Irene.

They are My Enemy! - BTSWhere stories live. Discover now