EMPAT

29.2K 1.4K 74
                                    

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak 🤣

-

Rolando mengernyitkan alisnya ketika ia pulang tidak mendapati istrinya di rumah, biasanya Freya tidak pernah keluar rumah dalam waktu yang lama.

Tapi kali ini sepertinya berbeda, atau memang Freya sering seperti ini hanya saja Rolando tidak mengetahui hal itu karena ia sendiri jarang pulang.

Rolando bertanya kepada beberapa pelayan yang ada, bertanya apakah Freya sering keluar selama ini dan para pelayan tersebut menjawab tidak.

Tapi Rolando merasa curiga, mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama namun menurut Rolando mereka terlalu gugup hanya untuk menjawab pertanyaan simple dari Rolando itu.

Rolando merasa seolah olah Freya sudah memerintahkan pelayan pelayan tersebut untuk menjawab seperti itu jika saja ia bertanya mengenai hal itu.

"Lalu jika saya tidak pulang, bagaimana Freya dirumah? Apakah dia kesepian atau dia sering berpergian berkumpul dengan teman teman nya, atau mungkin mengundang teman temannya kemari?" tanya Rolando lagi yang membuat pelayan pelayan itu mulai berkeringat dingin.

Mereka bingung harus menjawab bagaimana karena mereka selalu diliburkan oleh Freya setiap kali Rolando tidak pulang ke rumah. Mereka tidak tahu alasannya dan mereka tidak berani bertanya kepada Freya, dan sekarang Rolando bertanya, mereka takut salah bicara.

"Nyonya tidak kesepian Tuan, Nyonya terkadang membawa beberapa teman nya kemari untuk mengobrol bersama. Dan sesekali Nyonya keluar untuk berbelanja dengan teman temannya, jika Nyonya tidak keluar ataupun mengundang temannya ia biasanya menghabiskan waktu di kamar menonton beberapa film."

Rolando mengangguk mengerti, ia mulai merasa kasihan terhadap Freya, mungkin Freya merasa bosan melakukan hal seperti itu.

Rolando bisa saja sebenarnya menawarkan Freya untuk bekerja di perusahaan miliknya namun Rolando harus berpikir berkali kali karena itu sama saja dengan bunuh diri, Rolando sering bermain wanita bahkan ia pun sesekali tidur dengan sekretarisnya.

Jika Freya bekerja di perusahaannya maka bukan tidak mungkin Freya akan mengetahui tentang rahasia Rolando selama ini.

Rolando pusing sendiri memikirkan hal itu, lebih baik ia beristirahat.

***

Baru saja Adara kembali ke rumah setelah mengantarkan makanan untuk Lucas, ia sudah mendapatkan telepon dari rumah sakit dimana Markus dirawat.

Mereka mengatakan bahwa Markus kembali mengamuk dan mencari cari Adara.

Adara mau tidak mau harus ke rumah sakit, dan ia harus meninggalkan Cherryl yang menangis memohon untuk ikut. Tapi Adara tidak mungkin membawa Cherryl kesana.

Adara mengabaikan tangisan Cherryl dan pergi, membiarkan Ibu nya yang mengambil alih tugas Adara untuk menjaga Cherryl selama Adara pergi ke rumah sakit.

"Mama jahaatt.. Mama pergi pergi terus!!" teriak Cherryl memberontak di dalam pelukan Clara, ia sebenarnya tidak tega dengan cucunya itu. Tapi mau bagaimana lagi, ini juga demi kebaikan Cherryl.

***

"Adara! Adara kamu datang sayang!"

Adara berdiri memperhatikan Markus yang tersenyum lebar menyambut kedatangan Adara, Markus melompat lompat girang, di tangannya terdapat boneka yang ia peluk erat erat.

"Sayang kenapa kau lama sekali, anak kita sudah menangis kelaparan.." Markus menyodorkan boneka yang sebelumnya ia peluk, "Dia ingin minum susu.."

Adara menghela nafas berat, ia menatap Markus dengan tatapan berkaca kaca. Sampai kapan Markus akan terus seperti ini, sampai kapan?

***

Rolando terbangun dari tidurnya ketika ia mendengar suara pintu kamar terbuka, Freya baru saja pulang.

Rolando menoleh dan tersenyum menyambut kedatangan istrinya itu, "Tumben sekali kau lama.."

"Ya, teman teman ku rewel sekali. Banyak sekali keinginannya aku sampai lelah." jawab Freya meletakkan tasnya.

"Segera lah mandi, mungkin lelah mu bisa hil-"

"Aku sudah mandi tadi, aku hanya akan mengganti baju saja." Freya membuka lemari, mengeluarkan baju tidurnya. Freya melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Rolando diam sejenak sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menyusul Freya masuk ke dalam kamar mandi, dan ia mendapati Freya yang tengah setengah telanjang mengganti pakaiannya.

Itu hal biasa bagi Rolando, namun satu hal yang membuat alis Rolando mengernyit bingung. Rolando memandang punggung Freya yang membelakanginya.

Di bahu dekat leher belakang Freya terdapat sebuah memar, dan Rolando merasa bahwa memar tersebut bukanlah memar akibat benturan ataupun hal hal yang bersangkutan dengan kesehatan lainnya.

Memar tersebut terlihat seperti sebuah hickey.

Tapi tidak mungkin kan Freya memiliki hickey disana, karena Rolando belum menyentuh Freya selama 3 Minggu ini. Jadi jika itu benar benar hickey, maka siapa pelaku nya?

Apakah Freya berselingkuh?

Rolando terperanjat dari lamunannya ketika Freya tiba tiba saja menoleh dan memanggil namanya, menanyakan apa ia baik baik saja.

"Ah.. aku hanya ingin menanyakan apa kau sudah makan atau belum."

"Aku sudah makan tadi." jawab Freya sembari melanjutkan kegiatannya, Rolando mengangguk dan menutup kembali pintu kamar mandi.

Rolando hendak pergi keluar kamar namun tiba tiba saja ia mendengar dering suara notifikasi pesan masuk dari ponsel Freya.

Rolando diam diam mengecek ponsel Freya sementara Freya masih berada di kamar mandi.

From : Lucia

Kau sengaja ya meninggalkan celana dalam mu lagi di rumah ku?

Celana dalam? Apakah persahabatan mereka sedekat itu, sampai sampai meninggalkan celana dalam seperti itu.

Dan kata 'lagi' berarti ini bukan pertama kalinya bukan?

Rolando mulai curiga, apakah Lucia ini benar benar Lucia atau orang lain, atau tepatnya laki laki lain yang sengaja Freya ubah nama kontaknya agar tidak Rolando ketahui.

Rolando jelas mudah merasa curiga, karena ia adalah laki laki yang kerap sekali berselingkuh. Ia tahu trik trik basi seperti ini.

Tapi Rolando masih tidak bisa percaya, apakah mungkin istrinya mengkhianatinya?

Jika iya, berani sekali dia.

TBC

Lucas diam diam meninggalkan tanda bekas percintaan mereka di tempat yang gak bisa Freya lihat 🤣

Next Preview

"Aku ingin punya anak.. sepertinya sudah saatnya kita memiliki keturunan."

Seesaw [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz