XX : NEW EPISODE

6 0 0
                                    

"Jangan merindukanku dan jangan pula melupakanku."

Sudah tiga tahun lamanya Chaeyeon berpisah dengan Minhyun semejak Minhyun melanjutkan pendidikan ke Seoul , tepatnya di Universitas Nasional Seoul dan bekerja sebagai pengacara di lembaga hukum nasional , seperti yang saat ini dikerjakannya. Awalnya tidak menyangka bahkan saja tidak pernah membayangkan masuk kesana. Berkat nilai memuaskan , Minhyun berhasil masuk kesana. Tak hanya dia yang berhasil masuk , Moongi juga berhasil masuk. Sejak tinggal di Seoul , ia menghuni rumah Chaeyeon karena rumahnya sudah dikontrak dan sudah ditempati. Bila menghuni apartemen , harga sewanya mahal. Memang, hampir semua apartemen di Seoul harga sewanya tinggi sebab kualitasnya. Minhyun pasti tidak mau merepotkan orangtua , jadi ia memilih menghuni rumah Chaeyeon. Beruntungnya , jarak antara keduanya tidak terlalu jauh ketimbang rumahnya dulu meskipun harus bersabar apabila macet menghadang. Letak rumahnya yang selalu dipadati pengendara dan orang - orang sibuk menimbulkan kemacetan. Selain itu , letaknya strategis dekat dengan pasar modern Myeongdong. Setiap kali pulang kerja dia suka membeli makanan di salah satu restoran bahkan sekarang menjadi pelanggan setia dikarenakan masakannya enak. Nyonya Jung tidak perlu memasak bila dia membeli makanan. 

Sejak tinggal di rumah Chaeyeon , hubungan Minhyun dengan kedua orangtua Chaeyeon menjadi lebih dekat. Gara - gara orangtuanya sering cerita tentang Chaeyeon , Minhyun jadi lebih tahu tentangnya dari mulai sifat sehari - hari , kegiatan yang biasa dilakukan hingga hal - hal yang disembunyikan oleh Chaeyeon. Orangtua Chaeyeon sangat percaya pada Minhyun untuk tidak membongkar rahasia. Memang benar , Minhyun bukanlah manusia yang tidak suka menggibahi , lagipula apa gunanya melakukan seperti itu. Semua hal itu hanya diketahui dirinya dan orangtua Chaeyeon. 

Jika ia sedang merindukan sosok Chaeyeon , ia suka mengunjungi kamar Chaeyeon yang berkeadaan tak berpenghuni dan sepi. Pernah pada suatu waktu saat sedang berada disana , ia iseng - iseng membuka ruang penyimpanan yakni lemari dan menemukan sebuah buku tebal yang tak lain merupakan buku diary Chaeyeon ketika masih sekolah disini. Bukunya lumayan berdebu dan tentunya keadaan isinya sudah berubah. Minhyun membaca tulisan - tulisan tangan Chaeyeon di buku tersebut meskipun beberapa kata tidak jelas lagi karena sudah memudar tapi masih kebaca. Paling banyak isinya menerangkan perasaan. Semakin dalam membacanya Minhyun semakin paham tentang yeoja itu. Dan pada halaman terakhir , terdapat sebuah foto Chaeyeon sedang mengenakan baju wisuda sekolah saat hari kelulusan. Minhyun terus menatapnya , tepatnya pada senyuman manis yang terukir jelas di parasnya yang cantik. Menurutnya , bila Chaeyeon tersenyum langsung mengalihkan dunianya. Yeoja itu memiliki aura keindahan dalam dirinya. Penting juga sifatnya yang dewasa walaupun seringkali bertingkah ke kanak - kanakan. Intinya dia unik. 

💕

"Annyeong haseyo." Minhyun masuk rumah sembari menutup pintu. Pertamakali yang ia temukan ialah ayah Chaeyeon yang tengah menunggu hidangan malam di ruang makan. Setelah mandi , ia bergabung tepat ketika makanan telah dihidangkan. 

"Bagaimana harimu ini?" tanya Ibu Jung ke Minhyun menanyakan keadaan sekaligus membuka percakapan. 

"Baik. Saya sedang tidak ada jadwal ke organisasi. Makanya pulang cepat." 

Lalu , Seongyuk , tuan Jung menepuk pundak Minhyun , "sudah menghubungi dia?" maksud dari 'dia' adalah Chaeyeon. Hati Minhyun menghangat setelah mendengar nama orang yang ia sekarang rindui. Hari ini ia belum menelponnya , berkirim pesan sudah sering dilakukan. Terakhir ia berkirim pesan dengannya sekitar 7 jam lalu. 

Minhyun telah menghabiskan makannya kemudian membawa piring bekasnya ke dapur tak lupa mencucinya. Setelah itu , ia langsung ke kamar. 

Kontak pesan yang ia kunjungi pertama tentunya Chaeyeon. Hati kecilnya terus mendorong untuk melanjutkan percakapan tapi berkali - kali ditolak oleh perasaan yang lain. Pada akhirnya ia melanjutkan percakapan meskipun mengirim satu emotikon senyum. Detik ini ia benar- benar tak berniat bercakap - cakap dengannya , karena niatnya selalu tertuju pada tugas yang melelahkan. Kepribadiannya yang selalu disiplin dan rajin membuatnya semakin terbiasa. Sudah terlatih sejak dini. Aktivitas itu diteruskan nanti saja. Ia berbalik dengan tugas. 

아름다운 이런 若い 'Too Young'Where stories live. Discover now