💌一tredici

4.6K 858 71
                                    

Ternyata Yohan seserius itu. Buktinya, sekarang dia udah ada di depan rumah Flora. Flora tadinya mau menutup jendela karena angin malamnya cukup kencang一padahal jam belum menunjukkan pukul 7, tapi tiba-tiba dia melihat Yohan yang sudah ada di depan pagar rumahnya. Huh一nambahin pikiran Flora aja.

"FLO! FLORA!" Teriak Yohan yang sadar Flora lagi ngelihatin dia dari jendela kamar.

KOK BISA?

KOK BISA YOHAN TAU RUMAH FLORA??

"Sst!" Perintah Flora agar Yohan tidak berteriak.

Flora pun segera turun untuk membukakan pagarnya. Mau tidak mau一karena melihat muka melas Yohan rasanya tidak tega.

"Lo ngapain sih Yo, malam-malam kesini? Mama gue lagi di rumah!" Protes Flora.

"Bagus dong? Sekalian minta restu." Kata Yohan kemudian mendahului Flora masuk ke rumahnya.

"Gila ya l一"

"Loh, Yohan ya? Ada apa?" Sapa mama Flora yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu rumah.

Mampus.

"Selamat malam Tante Krystal. Saya mau ijin ngajak Flora keluar boleh nggak ya, tan? Hehe.." Kata Yohan yang terlihat santai sekali.

"Oh, boleh aja Yo. Kirain kalian nggak saling kenal loh." Jawab Krystal.

Flora diam memperhatikan keduanya.

"Loh, kok mama kenal Yohan sih?" Tanya Flora bingung.

"Yohan kan anaknya Pak RT, Flo. Kamu kemana aja sih? Makannya kalau ada acara kompleks tu ikut ngumpul!" Jelas Krystal.

Sungguh, Flora terkejut. Jadi selama ini mereka tinggal di perumahan yang sama?

Pantas saja Yohan mengetahui rumah Flora.

"Yaudah pergi sana. Jangan pulang malem-malem ya." Pesan Krystal.

"Berarti pagi dong, tan? Ini kan udah malem hehe.." Jawab Yohan.

YOHAN NIH TANTE-TANTE DIAJAK BERCANDA JUGA

"Haha bener juga ya kamu."

"Nggak usah didengerin ma, gila dia." Sahut Flora.

"Bercanda kok tan. Yaudah, Yohan sama Flora pamit dulu ya." Jawab Yohan yang sudah menang 1:0.


💌💌



"Gue nggak tau kalau lo ternyata anaknya Pak RT. Setau gue anaknya Pak RT kan tinggalnya di luar kota." Kata Flora sembari mereka jalan-jalan di taman perumahan.

"Bener kok. Emang baru tahun ini aku balik kesini. Semenjak SMP sampai kelas 2 SMA, aku tinggal sama oma di luar kota." Jawab Yohan.

"Oh, pantes. Tapi Yo, gue penasaran kok lo bisa kenal gue sih?"

"Kamu nggak inget ya? Waktu kecil, aku sering banget gangguin kamu. Makannya sejak itu kamu nggak pernah mau keluar rumah karena nggak suka aku gangguin." Kata Yohan.

Flora berpikir sebentar, mengingat-ingat masa kecilnya.

"OH JADI COWOK YANG NAMANYA YOYO ITU LO?" Teriak Flora.

"I一iya, hehe."

"Wah, udah berubah ya sekarang." Kata Flora tidak percaya.

"Makin ganteng ya nggak??" Tanya Yohan meminta persetujuan dari Flora.

"Nggak sih."

Yohan pura-pura cemberut setelah mendengar jawaban Flora.

Huh一rasanya Flora ingin menampar wajah sok imut Yohan.

"Tapi lo dulu nakal banget, Yo. Jailnya juga nggak ada habisnya. Lo inget kan pernah makan permen karet, habis itu permen karetnya lo tempelin ke rambut gue? Gue sampai potong rambut anjir. Kalau diinget-inget, keselnya masih sampai sekarang." Oceh Flora.

"Hehe, maaf. Habisnya aku masih kecil, nggak tau gimana caranya supaya bisa dapet perhatian dari kamu. Jadi, ya gitu.."

"Pingin banget gue perhatiin ya lo?"

"Iya, sampai sekarang juga."

Bisa aja nih Kim Yohan.

"Tapi dulu lo bisa dapet line gue gimana ceritanya?" Tanya Flora.

Ya habisnya Flora penasaran banget. Bisa-bisanya ada cowok asing ngechat dia dan keterusan sampai ketemuan gini. Untung mereka ternyata tetangga dan temen masa kecil. Jadi Flora bisa pastiin Yohan bukan cowok aneh-aneh.

"Nemu id line lo di uang seribuan, haha." Kata Yohan kemudian lari mendahului Flora.

"Ngaco lo!" Kata Flora yang ikut mengejar Yohan.

Jadinya kejar-kejaran di taman perumahan malam-malam. Gapapa lah kejar-kejaran berdua, daripada dikejar-kejar setan. Kan nggak lucu.

3 AM -Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang