Prolog

35.2K 1.1K 85
                                        






"Kamu mau temenin aku?" tanya Kevin kecil pada Keynaya yang sendari tadi menggosok gosok tangannya.

"Kemana?" tanya Keynaya.

"Ke taman belakang. " ujar Kevin di angguki oleh Keynaya.

Kedua bocah berusia 6 tahun itu melangkah bersama hingga tiba ditaman belakang mansion milik Kevin.

"Janji ya?! Nanti kalau udah besar kita bakal nikah, tapi aku lamar kamu dulu," ujar Kevin sambil menjulurkan kelingkingnya.

"Janji!" sorak mereka bersama sebelum teriakan keras dari arah depan rumah membuat mereka berlari ketakutan dan menerjang kedua aunty mereka sambil menangis keras.

"Itu kenapa Aunty?" tanya Kevin pada Merry sambil terisak karena kaget.

"Gapapa nak." Bukan Merry yang menjawab, tapi Fina, adik dari ayah Keynaya.

"Aunty, aku mau liat!" pinta Keynaya.

"Ga boleh ya sayang," larang Aunty Merry.

"Tapi mama sama papa disana!" pekik Keynaya lalu berlari keluar setelah berhasil memberontak dari pelukan Aunty Fina.

"Mama! Papa!abang!" teriak gadis itu disusul dengan wajah kaget Kevin yang baru menyusulnya.

"Mereka kenapa, Aunty?" tanya Kevin mula histeris.

"Gapapa nak,ayo ke kamar!" ajak Aunty Merry sambil menyeka air matanya yang sendari tadi meluncur bebas di pipi mulusnya.

"Mamaaa!!!!"

"Papaaaa!!!"

"Abanggg!!!!"

"Mommy!!!!"

"Daddy!!!!"

Raungan dan tangisan dari sepasang sahabat itu mengisi kekosongan dan kesunyian dari ruangan itu. Melihat keadaan dari para orang tua mereka yang terlihat mengenaskan dengan tubuh yang membiru dan bibir yang pucat.

"Mereka diserang pasukan kegelapan." gumam Aunty Fina yg di dengar oleh Kevin secara tanpa sengaja.

"Hah?!! Apa maksud Aunty?! " sentak anak itu.

"E-engga sayang. Sekarang kamu masuk ke kamar kamu ya! Aunty Fina mau ajak Keynaya jalan jalan dulu, " ujar Aunty Fina membuat kedua anak itu menggeleng keras.

"Kenapa ga mau?" tanya Aunty Merry.

Isakan kedua anak itu semakin keras, mereka bingung dengan pemikiran kedua orang dewasa dihadapan mereka ini. Orang tua mereka sudah tiada dan mereka di suruh kekamar dan jalan jalan?, batin mereka.

"Keynaya ikut Aunty ya? Aunty ajak kamu kesuatu tempat."Ujar aunty Fina langsung menarik Keynaya tanpa menunggu jawaban dari anak itu.

Kanaya semakin menangis karna disuruh pergi tanpa mengucapkan salam dan dirinya diajak kesebuah tempat yang sangat jauh.

Dirinya bingung, apakah Kevin akan mencarinya suatu saat nanti? Akan kah dirinya bisa bertemu dengan sang sahabat? Ataukah dia akan menjadi manusia normal dibumi? Ia sama sekali belum mendapatkan jawaban untuk itu.

***

13 tahun kemudian...

"Dokter Naya?" panggil seorang suster pada seorang gadis yg menggunakan jas putih dan rambut yg dicat dengan warna warna terang.

Gadis itu hanya mengangguk singkat dan kembali fokus dengan langkahnya.

"Ada yang mencari anda tadi. " Ujar suster itu lalu meninggalkan gadis dengan name tag Kanaya Chelsea Fransisca Dominique itu yg sudah berlari cepat kearah ruang ganti.

Gadis Itu mengganti pakaiannya dengan pakaian kasual biasa.

Ia kembali meraih sesuatu di saku jas putihnya yang tergantung lalu keluar dengan tergesa gesa. Gadis itu, Kanaya memasuki sebuah mobil sport mewah berwarna merah yang sendari tadi berada didepan rumah sakit dan melajukannya dengan kecepatan penuh.

"Ada apa?"tanyanya saat tiba disebuah ruangan besar dengan beberapa orang yang berlalu lalang berpatroli menjaga wilayah itu.

"Seseorang mencari anda, nona."Ujar seorang heboh.

"Siapa? " tanya gadis itu.

"Kevin."

Deg



The Queen Of World •ENDWhere stories live. Discover now