A Dazzle of Art (NAMJIN)

115 17 2
                                    

Menjadi Animator dan Desainer Produk, Seokjin dituntut memiliki sentuhan seni yang khas pada setiap karyanya. Ia juga harus up to date menguasai aplikasi gambar dan edit terbaru. Seokjin lebih suka bekerja secara digital. Ia memiliki tiga tab khusus sketsa dan gambar. baginya teknologi benar-benar memudahkan pekerjaannya dan menghemat energi. Dia bisa fokus pada imaginasi dan kesempurnaan karyanya. Bertemu Kim Namjoon seorang pelukis kontemporer benar-benar membuatnya gila. 

Bagaimana tidak, Kim Namjoon sangat kontra dengan segala sentuhan digital mengenai seni. seluruh karja Namjoon menggunakan kuas. Dia bahkan bersikeras hanya akan membuat karya dengan manual. Well, tidak ada yang salah dengan itu. Seokjin juga menyukai seni kontemporer. Namun jika Kau harus melukis 100 buah gambar berbeda dan kau hanya punya waktu 3 bulan untuk menyelesaikannya, tidakkah itu gila namanya?

Perusahaan tempat Seokjin bekerja telah menandatangani kontrak untuk ikut serta memeriahkan Asia's Art Festival yang akan akan diselenggarakan di Busan 3 bulan lagi. Festival ini termasuk yang terbesar se Asia pasifik. Seni kontemporer hingga modern berusaha menunjukkan kreativitasnya selama 10 hari terselenggaranya acara. Mereka juga memiliki stan lelang yang hasilnya akan disumbangkan ke pusat-pusat pengembangan seni. tiba-tiba saja suatu hari Hoseok, Boss Seokjin datang dengan wajah sumringah sambil membawa sebuah berkas. 

"Akhirnyaa Aku mendapatkannya!...."

Seisi ruangan hanya menatap kearah suara tanpa banyak respon. Terlalu terbiasa dengan kejutan yang selalu diberikan sang Boss.

"Kim Namjoon bersedia bekerjasama dengan kita untuk pelelangan kali in!"

"Kim Namjoon? Kim Namjoon yang itu? pemilik Rkive Gallery?" Mata bulat Jungkook semakin membulat. Tidak heran sebab Kim Namjoon adalah salah satu idolanya. Kim Namjoon adalah seorang pelukis kontemporer dengan galerinya sendiri. Di Rkive, seluruh karyanya terpajang disana. Karna semua karyanya diselesaikan dengan kuas. Maka tidak ada duplikat. Semuanya unik dan hanya ada satu didunia. Tidak heran karyanya menjadi sangat mahal.

"Yups. Kim Namjoon yang itu. Dia bersedia mendesain 100 Kimono kita"

"Seratus? dalam waktu tiga bulan? Apa itu memungkinkan?"

Pertanyaan Jungkook membuat Seokjin mengernyit. Apa susahnya membuat 100 pakaian di era teknologi modern? bahkan seminggu saja cukup ada desainnya sudah ada.

"Well, Kim Namjoon yang menyanggupinya. Karna itu dia membutuhkan asisten untuk memenuhi kebutuhannya tiga bulan kedepan. Seokjin yang akan bertugas"

"Kenapa Seokjin Hyung? Kenapa tidak Aku saja?" Jungkook langsung protes.

"Tidak, Kau hanya akan bengong begitu Kim Namjoon berada didepanmu. Sudah pasti Aku tidak akan memberimu tugas ini"

Seokjin menerimanya dengan santai. Apa susahnya menemani seseorang membuat desain baju.

Tapi Seokjin salah besar. Ternyata dia tidak menemani membuat desain, melainkan menemani melukis langsung. Begitu Seokjin sampai di studio Kim Namjoon, Dia mendapati 3 tumpuk kardus berisi Kimono berbahan putih tulang berada dipojok ruangan. Seokjin mengenal logo kantornya pada kardus. Secara detail, tugas Seokjin adalah menemani Namjoon melukis diatas seluruh kimono itu, memenuhi segala kebutuhan sang pelukis agar Ia bisa fokus pada lukisannya. Seokjin juga bertugas membuat ulasan untuk setiap kimono yang telah selesai sebagai deskripsi saat pelelangan. 

Awalnya Seokjin tidak ambil pusing. Toh dia jadi punya lebih banyak waktu bermain game selama Namjoon melukis. Namun pada kimono ke 30 Seokjin mulai jengah.

"Kenapa Kau tidak membuat desain dikomputer kemudian kita mencetaknya? Tidakkah itu lebih mudah?"

"Mungkin akan lebih mudah untukmu. Tapi tidak untukku"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Dazzle of ArtWhere stories live. Discover now