4. Little Family

3.5K 501 138
                                    

⚠🍑⚠

      

    
Warn.

    

    
⚠🍑⚠

     

     
Setelah kejadian sore itu, Jimin sama sekali tidak bisa menahan reaksinya ketika berdekatan dengan Yoongi di hari-hari berikutnya. Pipi tembam Jimin akan reflek memerah jika pria bersurai platinum itu melakukan kontak fisik sekecil apapun dengan dirinya. Karena alasan itulah dia memutuskan untuk sedikit memberi jarak di antara mereka berdua.

Dan Yoongi sama sekali tidak senang dengan perubahan matenya itu.

"Jiminie."

"Ya hyung?" Sahut Jimin yang tengah sibuk mengaduk-aduk sup daging di dalam panci.

"Ke sini sebentar."

"Nanti dulu hyung. Supnya belum matang. Sebentar lagi kita makan bersama." Jawabnya masih memunggungi Yoongi.

Yoongi mendengus. "Jiminie."

"Sebentar hyung."

Penolakan yang kembali dilontarkan oleh Jimin membuat telinga runcing Yoongi menegak karena jengkel. Yoongi benar-benar tidak tahu menahu tentang penyebab berubahnya sikap pria itu beberapa hari belakangan. Ia tak merasa berbuat sesuatu yang membuat Jimin merasa sakit hati ataupun tersinggung.

Hal ini tidak bisa dibiarkan. Ia harus mengajak matenya itu untuk bicara dan menyelesaikan semuanya agar mereka bisa berinteraksi secara normal lagi.

Sungguh Yoongi tidak tahan jika harus berada sejauh ini dengan Jimin.

"Jimin."

Sendok kayu yang tengah dipegang oleh Jimin seketika terlepas dari pegangannya dan jatuh di atas counter dapur. Tubuhnya tampak membeku di tempat setelah mendengar ucapan bernada dingin itu. Dengan takut-takut, Jimin membalikkan tubuhnya menghadap Yoongi.

Betapa terkejutnya ia ketika mendapati sang mate tengah memandangnya tajam dengan iris yang sudah berubah warna dari hitam menjadi amber. Tatapan itu membuat Jimin kesusahan menelan ludahnya karena sungguh ia bisa merasakan dominasi yang memancar begitu kuat dari Yoongi.

Dan ia benar-benar takut sekarang.

"Kemari."

Pria bersurai merah muda tampak menuruti perintah itu dengan patuh. Ia berjalan mendekati Yoongi yang tengah berada di meja makan dengan langkah perlahan. Perasaan takut masih menguasai pikiran Jimin sampai sekarang, tapi entah kenapa ia tak bisa menolak setiap kata yang diucapkan oleh Yoongi.

"Duduk."

Sekali lagi Jimin menuruti perintah dari pria berkulit pucat itu. Dengan sedikit gemetar, ia mendudukkan diri di sebelah Yoongi. Kepalanya terlihat menunduk, sama sekali tak berani menatap pria yang sedang menatapnya lekat-lekat.

Setelah memastikan jika posisi Jimin sudah aman, Yoongi tampak menghembuskan napas pelan seraya menutup kedua matanya selama beberapa saat. Sebenarnya ia tak ingin menggunakan cara ini untuk membuat Jimin mau kooperatif dengannya, tapi apa boleh buat. Ia ingin semua keanehan ini segera berakhir dan satu-satunya cara agar Jimin mau menurutinya adalah dengan memanfaatkan ikatan  yang ada di antara mereka berdua.

Colors | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang