Special To My Wife✔

1.Special to my Wife|Prologue

1.special to my wife prologue
                            .
                            .
                            .
                            .
                            .

Kim yerim pov

Menikah dengan Jeon jungkook adalah Impianku semenjak Aku menjadi kekasihnya 2 tahun yang lalu, itu adalah sebuah kebahagianku jika aku menikah dengannya.

Setahun 9 bulan yang lalu aku dan jeon jungkook sudah resmi menjadi Suami istri, itu adalah tahun yang pernah masuk sebagai tahun yang paling bersejarah di dalam hidupku, karena aku sangat berharap Aku dan jeon jungkook akan bahagia selalu.

Tetapi dugaan ku ternyata salah, sangat salah. Jeon jungkook yang ku tetapkan sebagai suamiku ternyata tak bersikap manis kepadaku seperti dulu. Entah kenapa dengan perubahannya ini.

Aku tak memiliki kedua orang tua dan aku hidup miskin, sementara jeon jungkook dia masih mempunyai keluarga lengkap sangat kaya berbeda dengan diriku ini. Ayah dari jungkook sangat tak menyukaiku bahkan ia mencoba untuk membunuhku disaat acara Pernikahan ku dan anaknya.

Itu semua membuatku sakit hati.

Untungnya ibu mertuaku yaitu ibu dari jungkook, sangat menyayangiku. Berbeda jauh dengan Suamianya yang malah sangat membeciku.

jungkook menentang Ayahnya sendiri, dia dicoret dari kartu keluarga. Akibat pernikahan kami, aku Sedih mendengarnya. Karena dia sekarang hidup gelandangan sama sepertiku.

Aku kira menikah dengannya bisa merubah Segalanya, tetapi tetap sama Tak luput dari Kisahku yang mengenaskan ini.

Rasanya sangat sakit, Jungkook tak pernah menafkahiku. Semenjak 9 bulan ini, dulu awal jungkook jatuh miskin bersamaku ia bekerja sangat keras, pulang larut berangkat pagi. Hingga aku harus Rela menjaganya jika dia sakit karena tak biasa bekerja serabutan seperti ini.

Hingga dimana hari aku dan jungkook bertengkar sangat Hebat. Jungkook menjadi lelaki yang Sangat jauh dari dulu, sekarang ia sama sekalipun tak memikirkan keadaanku. Dia tak bekerja, kerjaannya hanya Dirumah Makan tidur saja. Sehingga aku yang harus mencari nafkah.

Aku sangat sedih karena Suamiku yang tak bertanggung jawab. Walaupun aku Dulu sebelum menikah dengannya, Bekerja seperti ini. Tetap saja aku Sangat sedih karena Suamiku yang janjinya akan membahagiakanku itu ternyata hanya janji angin lalu, nyatanya aku sama sekali tak menikmati buah dari janjinya itu.

Aku tak tahu harus berbuat apa?. Aku sangat mencintainya, dan aku takut jika dia pergi meninggalkanku.

Biarlah aku yang susah tetapi yasudah biarlah aku yang kesakitan disini, asal dia jangan pernah pergi dariku

Ataupun menceraikanku.

Karena aku tak bisa hidup tanpanya.

                   ****----****

Hay Ini prolognya yah semoga suka. :)