S e m b i l a n

323 65 17
                                    

Seulgi melepaskan bibirnya, membuka matanya dan menatap Taehyung penuh harap. Kedua tangan Seulgi masih ada di pipi Taehyung, siap menciumnya lagi kalau kalau percobaan pertama gagal.

Taehyung tak bereaksi. Lantas Seulgi kembali menutup matanya, menempelkan bibirnya lagi dengan milik laki-laki itu. Namun nihil. Taehyung tak memberi respon apapun. Seulgi putus asa, dia tak tahu harus melakukan apa lagi selain berharap pada kekuatan ciuman cinta sejati. Maka dengan air yang kembali membanjiri pipinya, Seulgi berulang kali mencium bibir Taehyung. Tak peduli kalau usahanya itu gagal, tak peduli alasan dari kegagalan itu bisa jadi karena dia bukanlah cinta sejati laki-laki itu. Yang ingin Seulgi lakukan hanyalah menciumnya, membuktikan bahwa dia mencintai Taehyung meski dirinya bukan cinta sejati laki-laki itu.

❄️🍎Snow White🍎❄️

Seharian ini Seulgi menghabiskan waktunya di apartemen tanpa melakukan sesuatu yang berarti. Dia sudah ijin dengan ibunya bahwa dia tak bisa kuliah sampai besok karena tak mau meninggalkan Taehyung sendirian. Syukurnya ibu Seulgi mengerti dan mengijinkannya.

Seulgi meninggalkan kasurnya saat matahari sudah tinggi dan semua hewan sudah lebih dulu menguasai rumahnya, bahkan rusa dan yang lainnya sedang menonton tv saat Seulgi keluar dari kamar.

Seulgi berjalan menuju dapur dengan perut yang keroncongan, dia tidak makan apa-apa setelah kemarin hanya memakan lima buah apel. Tidak ada sarapan hari ini, tidak ada bubur gandum buatan Taehyung ataupun kimbap yang terlalu asin dan masam. Tidak ada apapun selain buah apel. Lantas Seulgi mengambil beberapa dari dalam kulkas, mencucinya dan membawanya ke meja makan.

Seulgi duduk di tempat biasa, kepalanya masih tertunduk memperhatikan tangan kanannya meraih sebuah apel. Dan saat dia mendongakkan kepalanya, dia melihat Taehyung duduk di kursi di seberangnya, tersenyum dalam balutan gaun biru-kuning dengan Yeontan di lengannya. Seulgi langsung tersenyum haru, namun kursi di seberangnya itu langsung kosong hanya dalam satu kedipan mata. Taehyung hanya hayalannya saja. Laki-laki itu masih terlelap di kamarnya.

Senyum Seulgi langsung luntur, lantas dia menundukkan kepalanya dan mulai mengunyah apel merah itu. Namun perutnya mendadak tak bisa menerima apa yang baru ditelannya, terlebih lagi ketika dia mengingat tubuh Taehyung yang tergeletak lemah di lantai dengan sebuah apel yang sudah tergigit di tangannya, Seulgi tak bisa lagi memakan buah itu seperti biasanya. Tubuhnya menolak dan dengan cepat Seulgi berlari ke wastafel, mengeluarkan kunyahan apel dari tenggorokannya.

Seulgi mencuci mulutnya dan mengelapnya dengan kasar, kemudian membalikkan badan untuk melihat buah merah kesukaannya yang kini berubah menjadi hal yang paling dia benci. Seandainya saja kemarin Seulgi tak memakannya di depan Taehyung, seandainya saja Seulgi tidak memarahi Taehyung saat laki-laki itu membuang stok apelnya, maka saat ini Taehyung pasti tak akan tertidur. Seulgi benci buah itu, Seulgi benci dirinya sendiri.

Lantas tanpa pikir panjang, Seulgi langsung memasukkan semua apel yang ada di atas meja dan semua apel yang dia punya di dalam kulkas ke dalam plastik sampah. Kemudian, gadis itu langsung keluar dari apartemennya, berniat untuk membuang semua apel itu ke tempat sampah.

Salju sedang turun di luar, namun Seulgi masih mengenakan baju tidurnya tanpa dilapisi dengan jaket tebal. Keinginan Seulgi sudah bulat, dia harus membuang semua apel itu tanpa peduli apapun. Lantas tanpa ragu, gadis itu berjalan menembus salju dan udara dingin untuk sampai di tempat pembuangan sampah dengan menyeret satu kantong besar penuh apel.

Seulgi baru saja ingin mengangkat dan membuang kantong itu ke dalam tempat sampah, tiba-tiba bagian bawah kantong terkoyak dan semua apel jatuh berserak di atas jalanan bersalju. Seulgi mengerang kesal, apakah semua dosa yang sudah dia perbuat sedang dibalas hari ini? Kenapa semesta tak pernah berpihak padanya?

SNOW WHITE | vseul ✔️ [Republish]Where stories live. Discover now