Chapter 8

8.7K 416 84
                                    

Di sebuah ruangan gelap terdapat patung besar dan enam orang memiliki wujud hologram berdiri di atas jari-jari patung tersebut.

"Seperti yang di katakan Zetsu, Sanbi telah di ambil Shinobi Konoha. Deidara, Kisame kalian urus Yonbi."

"Hm, aku tak sabar ingin menunjukkan seniku."

"Hoi! Itu kata-kataku!"

Hanya seringaian yang di tunjukkan Kisame, karena ini kali pertamanya dia di pasangkan dengan member yang lain. Karena selama ia bergabung dengan Akatsuki, Kisame salalu melakukan misi solo.

"Kyuubi dan Sanbi, aku yang akan mengurusnya."

°
°
°

Satu bulan setelah misi di perbatasan Kiri banyak hal yang menimpa Naruto, kedekatan Naruto dengan Tsunade dan Kushina semakin erat, bahkan mereka memutuskan tinggal seatap dengan Naruto dan Kurenai, meskipun dengan berat hati sang tuan rumah mengijinkan.

Lalu perjodohan Hinata dan Naruto atas kemauan Hiashi dan berakhir Naruto babak belur di hajar tiga orang wanita, dan dari rumor yang beredar Naruto saat ini Opname karena amukan mereka.

"Hahhh~ siapa yang mengada-ngada berita itu."

Entah Naruto memyebutnya keburuntungan atau kesialan karena dapat di kelilingi wanita-wanita cantik namun memiliki jiwa monster yang mengerikan.

'Bahkan aku memacari Kushina yang di dunia sebelumnya adalah Ibuku'

Setelah menyelesaikan acara mandinya, netranya di suguhkan pemandangan yang mana Kurenai dan Kushina tengah memasak di dapur, lalu Tsunade yang tengah membaca sebuah buku tebal di meja makan ditemani secangkir teh hangat.

'Hehehe, Kurang Hinata saja sih ini'

Tawa nista Naruto dalam hati melihat kerukunan, keharmonisan, kesempurnaan, ketertiban mereka, Naruto segera menggelengkan kepalanya saat pikiran mesum Jiraiya mulai meracuninya.

'Bagaimana rasanya di kelilingi tiga Gorila betina, Gaki?'

'Diamlah Kurama! Aku sedang menikmati ini'

'Cih! Bocah mesum'

Ngomong-ngomong kini semua Bijuu telah terbangun dari tidur mereka sekitar seminggu yang lalu, tentunya Naruto sangat senang karena dapat kembali berkumpul dengan kesembilan Bijuu.

"Naruto-kun, kau sudah bangun?"

"Tidak, aku masih tidur-"

Duak!

Belum juga menyelesaikan perkataannya, buku tebal milik Tsunade sudah mendarat di wajahnya.

"Mau lagi?"

"Ampun Hime-sama."

Kushina dan Kurenai cengo melihat Naruto bersujud di hadapan Tsunade sembari mengucapkan 'Ampun Hime-sama' secara berulangkali.

Setelah kejadian absurd tersebut mereka memulai acara sarapan pagi, hari ini Kurenai, Kushina dan Tsunade memutuskan beristirahat dirumah, setelah kegiatan misi dan bekerja di rumah sakit mereka memiliki kesibukan curhat ceria bersama untuk refreshing.

"Bukankah kau di panggil Hokage, Naruto-kun?"

Menepuk jidatnya dengan keras Naruto sempat lupa jika utusan Hokage memanggilnya untuk ke kantor.

"Emh~ Kwau benwar, Kushina-chwan!"

Naruto dengan lahap memakan nasi di mangkuknya sampai mulutnya penuh dengan makanan, untunglah Kushina mengingatkannya, ah Kushina ini memang sangat perhatian.

Nidaime Rikudōu SenninWhere stories live. Discover now