Minho mencintai Jisung, begitu juga dengan Jisung.
Hingga Jisung melihat Minho yang berciuman dengan Hyunjin membuat Jisung terjebak dengan skenario milik Minho.
[♤] Minsung.
[♡] Minho just a hoe
Start : 27/12/2018
Finish : 25/06/2019
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝚙𝚕𝚊𝚢 𝚘𝚛 𝚗𝚘𝚝 ?
. . .
. .
.
❀
Jisung merapatkan hoodie hitam miliknya ketika ia berjalan menuju gedung yang Bangchan sebut tadi siang. Ia memakai kacamata bulat dan masker agar tidak ada orang yang melihatnya.
Ia tidak ingin jika Minho atau temannya yang ada disana melihat dirinya. Bagaimanapun, Jisung belum memutuskan Minho dengan formal dan Minho akan sangat marah jika tahu Jisung pergi sendirian, apalagi saat larut malam.
Ia bergidik melihat bangunan terbengkalai itu. Kenapa Bangchan menyuruhnya kesini. Apa dia akan dibunuh dan disembunyikan disini? Menyedihkan sekali.
Saat Jisung melangkah ke dalam. Ia disambut oleh dua orang yang tersenyum penuh arti ke arahnya.
"Tidak ada undangan tidak boleh masuk." Ucap salah satu orang itu.
"Tapi boleh saja aku ijinkan masuk jika.. kita bermain sebentar." Ucap temannya menimpali.
"B-bangchan Sunbae menyuruhku datang." Jisung mengikat tali tudung hoddienya dengan kuat. Ia takut sekali. Cara mereka melihat ke arahnya sama seperti Minho.
Jika Minho sudah terseyum seperti itu ke arahnya, biasanya dia akan berakhir dibuang ke atas tempat tidur dan Minho akan menikmati tubuhnya sampai dirinya sendiri kelelahan. Tidak mempedulikan Jisung yang hampir mati setiap saat. Bagaimana tidak, Jisung harus mendekap bantal kuat-kuat agar teriakan dan desahannya tidak terdengar oleh tetangganya.
Kedua orang itu berpandangan dengan tertawa. "Baiklah. Silahkan masuk."
Jisung bergegas meninggalkan mereka dengan setengah berlari. Lantai dasar terlihat mengerikan. Setelah ia berjalan cukup jauh dari mereka Jisung baru menarik napas dalam-dalam.
Ia memperhatikan tempat itu lebih seksama. Gelap, dingin dan sepi. Ada sebuah tangga yang menuju lantai atas. Setiap sisi anak tangga dihias dengan lilin-lilin kecil. Jisung bisa merdengar lirih suara alunan lagu di lantai atas.
Ia benar-benar benci tempat gelap dan mengerikan seperti ini. Jisung mengatur napasnya untuk memberanikan diri naik ke lantai atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.