33

10.6K 264 3
                                    

Hari ini hari yang cukup melelahkan. Aku packing semua keperluan kita nanti. Aku dibantu mbok sih tapi entah mengapa aku sangat lelah rasanya mungkin efek aku sedang hamil.

Mas Adnan sedang kerja. Eitss sekarang aku akan mengganti panggil Kak Adnan menjadi 'Mas'.

Karena saking kecapean tanpa sadar aku tertidur disofa.

Tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang menggendong aku tapi karena rasa kantuk aku melanjutkan kembali tidurku.

~~~~~~~
Oh ya lupa ngasih tau aku kalau liburan aku sama Mas Adnan itu lusa dan hari ini Mas Adnan mengajak aku kedokter kandungan mau konsultasi karena besok kan kita berdua ingin pergi liburan.

Dan besok kita berdua untuk pertama kalinya terbang berdua dalam keadaan aku lagi hamil.

"Sudah siap Fah." Ucap Mas Adnan yang membuka pintu kamar.

Aku tidak menjawab karena aku sedang fokus didepan kaca memandangi badan ku yang semakin besar dan perut semakin buncit.

"Lagi ngapain sih kamu?. " Ucap Mas Adnan yang berjalan ke ranjang dan kemudian dia duduk tapi mata nya memandang aku.

"Mas badan aku gendut ya?." Tanyaku.

"Enggak kok." Mas Adnan masih duduk di ranjang.

"Alah Mas bohong. Pasti Mas mau bilang aku gendut tapi takut aku marah kan?." Ucapku yang sedikit merajuk ya maafkeun saja namanya bumil harap maklum deh☺.

"Siapa yang mau bilang gitu. Hmm." Ucap Mas Adnan tetap ditelinga aku karena sekarang posisi Mas Adnan sedang memeluk ku dari belakang.

Dan reaksi ku ketika Mas Adnan dibelakang aku, aku sedikit kaget dan juga sedikit bergidik geli karena Mas Adnan ngomong tetap di telinga aku.

"Ishh ngagetin aja lagi." Ucap aku.

"Ngagetin atau geli?." Ucap Mas Adnan sambil meniup-niup leher aku dia tau kalau aku lemah dibagian leher.

"Mas ishhh." Ucap ku berusaha melepaskan diri dari pelukkan Mas Adnan.

"Apa sayang hmm." Ucap nya yang sedang menopang kepala nya di bahu aku.

Entah mengapa kalau mendengar Mas Adnan mengatakan sayang sontak saja pipi aku merah. Aku segera memalingkan muka aku agar Mas Adnan tidak melihat aku sedang nge blush.

"Kenapa buang muka hm?  Merah ya muka nya?. " Itu lah pertanyaan yang keluar dari mulut Mas Adnan.

"Apa sih ah Mas lepasin Fifah enggak bisa nafas. " Ucapku.

"Cium dulu dong." Ucap Mas Adnan.

Aku mau enggak mau mencium pipi Mas Adnan supaya aku bisa lepas karena sejujurnya emang enggak bisa nafas.

"Masa cium pipi sih. "Ucap Mas Adnan sambil cemberut.

"Iya terus apa Mas??. "

"Cium... " Ucap Mas Adnan sambil menunjuk kearah bibir. Aku hanya diam entahlah aku bingung harus apa.

"Masih enggak ngerti hm?? Perlu diajarin lagi hmm. "Ucap Mas Adnan membuat aku bergidik entah mengapa Mas Adnan menjadi mesum dan sejak kapan dia begini sih.

"Atau Mas contoh kan ya. Biar kamu inget." Ucap Mas Adnan yang sambil membalikkan tubuh untuk menghadap dia dan sontak aku langsung menutup mulut aku.

"Kenapa ditutup hm." Ucap Mas Adnan sudah menempel kan bibir di bibir aku.

"Apa sih Mas udah ah tar kesiangan kedokter nya." Ucap ku yang melepaskan diri. Ketika sudah berhasil lolos aku berjalan mengambil tas aku tapi tangan aku di tahan ama Mas Adnan.

"Dengerin Mas dulu tadi Mas lupa mau ngomong." Ucap Mas Adnan.

'Dasar udah tua gini nih pikun mimpi apa aku punya suami tua.'

"Hei enak aja ngomong aku pikun bukan pikun abis tadi aku melihat candu aku. Kan aku dah bilang candu aku tuh ini (sambil menunjuk bibir aku). Tuh kan lupa lagi Mas mau ngomong ama kamu. "

Mas Adnan memberikan jeda

"Walaupun kamu gendut atau apalah tapi kamu tetap Afifah aku kamu ibu dari anak-anak aku kelak yang akan memberikan kebahagiaan aku dunia dan akhirat. Kamu yang harus aku bimbing sampai ke jannah Allah SWT. Kita bersama-bersama mencari ridho Allah."

"Kalau kamu masih ngomong gendut atau apalah aku enggak akan segan-segan mencium kamu seperti tadi." Ucap Mas Adnan.

'Dasar mesum duh sumpah Fifah mimpi aku punya suami tua dan mesum pula.'

"Mesum mesum gini tapi kamu suka kan kalau enggak suka enggak akan ada di sini (sambil menunjukkan perut aku). "

"Bodo amat mas." Ucap ku sambil menyambar tas aku yang berada dikasur.

"Oh sekarang udah berani ngomong begitu ya." Ucap Mas Adnan yang berjalan mendekat aku.

"Mass.. Nanti telat Fifah tunggu didepan." Ucap aku sambil berjalan keluar kamar.

~~~~~~~~~~~

Aku dan Mas Adnan sudah berada di rumah sakit.

Nama aku sudah dipanggil aku dan Mas Adnan masuk keruangan dokter.

Dokter memeriksa kandungan aku.
Dan hasilnya alhamdulillah semuanya baik usia kandungan aku sudah memasuki 4 bulan. Setalah selesai kita berjalan ke Apotek karena harus menebus vitamin yang dokter berikan.

Author:"untuk yang bertanya ko enggak adain acara 4 bulanan? Ko malah pergi-pergi sih bukan ngadain acara selamatan 4 bulanan?  Kan kalau 4 bulanan berarti janin nya sudah ditiupkan roh. Oke oke aku emang enggak adain acara syukuran 4 bulan Mbak Afifah ya sebenarnya sih harus cuman disini kita harus bersyukur aja banyak para ustad per pendapat kalau acara 4 bulanan itu bersyukur nya kita dikasih momongan jadi ada baiknya di adain tapi kalau tidak juga enggak apa apa kita cukup berucap syukur dan hamdallah. "

Kita pun pulang kerumah dan istirahat.

============
Hy guys di part ini ada yang sedikit mesum dan juga ada sedikit ceramah sih.

Aku bukan ceramah sih sebenernya cuman ngasih tau aja tapi kalau ada salah tolong diperbaiki ya.

Kalau kalian minta next jangan lupa ya tinggalkan jejak kalian dengan cara

Vote & coment ya

See you guyss.
Xoxoxo luvluv 😘

Dosen Killer ( TAMAT )Where stories live. Discover now