Pt. 19

2.9K 238 28
                                    

Adakah yang masih menunggu ff ini?😥

Sorry for typo
.
.
.
.
.
.
.

Cklek..

Ruangan operasi terbuka dari dalam disertai dengan lampu yang tadinya berwarna merah berganti dengan warna hijau, Kyungso keluar dari ruang operasi dan menghampiri orang-orang yang sedang menunggu di luar ruang operasi.

Eunha dan Junmyeon pun sudah kembali dari perjalanan bisnis mereka dan langsung ke rumah sakit, Baekhyun pun langsung berdiri dan segera menghampiri Kyungso.

"Ahjussi bagaimana keadaan Taehyung?" Tanya Baekhyun dengan raut khawatirnya, Kyungso terdiam cukup lama, nampak semuanya sangat khawatir menanti jawaban dari Kyungso.

"Syukurlah, semuanya baik-baik saja, tubuh Taehyung juga sudah menerima jantung barunya, walaupun tadi kami hampiri kehilangannya karena pendarahan, saat ini kondisinya masih kritis, kami akan memindahkannya ke ruang ICU agar kami mudah memantaunya" jelas Kyungso membuat mereka bernafas lega dan juga khawatir, tak jauh berbeda dengan dua orang namja yang memperhatikan mereka sedari tadi di baik tembok rumah sakit.

🍃🍃🍃🍃🍃

Saat ini di ruang ICU hanya ada Baekhyun, Yoongi dan Taehyung yang masih belum sadar pasca operasi besarnya, kemana yang lainnya? Baekhyun menyuruh mereka untuk menemui keluarga pendonor itu untuk mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan mereka bantuan berupa doa dan uang kepada mereka, Eunha dan Junmyeon pun ikut berterima kasih kepada keluarga pendonor itu, sebenarnya Baekhyun ingin berterima kasih kepada keluarga pendonor dan ikut di acara pemakamannya, tapi ia harus menjaga Taehyung saat ini, begitu juga dengan Yoongi.

Baekhyun selalu menggenggam tangan sang adik bungsunya yang terbebas dari jarum infus, sedangkan Yoongi memijat kaki Taehyung agar saat sadar nanti tidak terasa kaku, mereka selalu mengajak Taehyung berbicara, walaupun yang mereka dapat hanyalah jawaban dari suara elektrokardiogram yang berbunyi dengan teratur, bahkan tubuh Taehyung masih di tempeli oleh alat-alat yang Baekhyun dan Yoongi tidak tau gunannya apa, yang mereja tau pasti alat-alat itu penting untuk kesehatan adik mereka.

"Saeng.. kau akan sembuh, kenapa kau belum membuka matamu eoh? Kau akan bisa bermain dengan Jimin sampai lelah nanti, kau akan memulai hidup barumu, nanti jika kau mau makan apapun, makan saja... hyung tidak akan melarangmu lagi" Baekhyun menciumi punggung Taehyung yang dia genggam dengan erat, mengamati setiap inci tubuh Taehyung yang nampak masih pucat.

"Kau pernah bilang padaku kau ingin makan ramen yang sangat pedas, tapi kau tidak pernah bisa memakannya, dan kali ini kau bisa memakannya, kau ingin sekolah normal kan, maka kau akan sekolah normal nanti, hyung akan sangat senang nanti" ucap Yoongi, memang sampai saat ini mereka tidak senang jika Taehyung sekolah normal, karena mereka sangat takut jika membiarkan Taehyung sendirian.

Dan ucapan-ucapan mereka hanya terbalaskan oleh suara-suara dari alat-alat yang memenuhi ruangan Taehyung.

Hari-hari berlalu, hari ini adalah hari ke tujuh sejak operasi itu, tapi seorang namja yang sedang tertidur pasca menjalani operasi itu sama sekali belum membuka matanya, hal itu sangat membuat keluarganya khawatir.

Ruang ICU Taehyung sangat luas, ada beberapa sofa di dalamnya, itu mempermudah Baekhyun dan yang lainnya untuk menjaga Taehyung, mengingat Baekhyun dan Chanyeol adalag bagian dari direktur rumah sakit, dan jadilah mereka di beri perlakuan istimewa.

Taehyung, anak itu sama sekali belum membuka matanya, Baekhyun dan yang lain sudah sering mengajak Taehyung berbicara, tapi dia tak pernah merespon apapun.

"Saeng, kenapa kau belum bangun eoh? Bukankah kau sudah baik-baik saja? Bahkan kau sudah dapat jantung baru yang lebih baik eoh?" Chanyeol menggenggam tangan Taehyung tak lama kemudian terdengar bunyi pintu ruangan Taehyung terbuka menampilkan Seokjin dengan senyum plumnya (sudah dijelaskan bukan kalau sekarang Seokjin mengambil  alih Tae dari Kyungso?) Diikuti dengan beberapa perawat di belakangnya

"Aku akan memeriksa Tae, apa kau bisa menjauh sebentar?" Chanyeol mengangguk lalu berjalan ke arah sofa dimana para saudaranya berada, minus.. Jimin, anak itu sekarang sedang berada di sekolah, mungkin saat ini anak itu sedang tidak fokus.

Chanyeol dan yang lain hanya menyaksikan Seokjin yang sedang memeriksa keadaan Taehyung sembari melantunkan doa agar adik mereka baik-baik saja, Seokjin selesai dengan acara memeriksa Taehyung menyuruh para perawat untuk keluar menyisakan dirinya dan juga Kim bersaudara.

"Ada apa hyung? Tae baik-baik saja kan?" Tanya Namjoon yang kini Menatap Seokjin dengan raut tak terbaca.

"Hhh... aku tidak tau ini baik atau buruk, tapi kesimpulanku saat ini Tae sedang tidak baik-baik saja" Yang lain hanya mengernyit bingung, tanda tidak mengerti ucapan dokter muda di hadapan mereka.

"Apa maksudmu hyung?" Tanya Yoongi yang sudah tidak sabar mendengar penjelasan Seokjin, entah kenapa perasaannya sekarang sangar tidak enak.

"Kalian tau jika setelah pasca operasi Taehyung tidak menunjukkan tanda-tanda akan sadar, dan itu tidak normal, biasanya orang yang selesai melakukan operasi dia akan sadar dalam waktu 4-5 hari, dan sampai hari ketujuh Taehyung belum bangun juga" Seokjin nampak ragu mengatakannya pada orang-orang yang kini ia anggap saudara.

"Tolong katakan dengan jelas, apa  maksudmu?!" Suara Baekhyun meninggi, dia sangat takut sekarang, dia tak ingin terjadi apa-apa dengan adiknya.

"Hyung tenangkanlah dirimu, Seokjin akan mengatakannya pada kita" Baekhyun mengangguk.

"Maafkan aku, tadi aku terbawa emosi" Seokjin mengangguk, mengerti yang di rasakan Baekhyun saat ini, "kau bisa melanjutkannya"

Seokjin menghela nafas panjanga, lalu menoleh pada ranjang di mana Taehyung masih menutup matanya, "jika sampai besok Taehyung tidak membuka matanya, dengan berat hati aku menyatakan Taehyung koma"

Bagai dihantam seribu kulkas 3 pintu hati mereka berteriak saat ini, kejadian 13 tahun lalu mulai menghampiri mereka (inget kan Tae koma pas waktu kecil)

Duk...

Baekhyun terduduk di lantai dingin itu, air matanya lolos turun dari matanya, sedikit demi sedikit isakan pun keluar dari mulutnya, dia tak sanggup jika harus dalam keadaan seperti ini lagi, kenapa kebahagiaan yang baru saja tuhan berikan kepada mereka kembali di renggut dari mereka?

Chanyeol memeluk kedua adiknya yang lain, Namjoon dan Yoongi menenangkan, sembari berucap 'semua akan baik-baik saja' padahal nyatanya hatinya berontak, ingin sekali dia menangis merutuki nasib saudaranya, tapi dia sadar, Baekhyun saat inj sedang tidak baik-baik saja, selama ini dia yang menanggung beban hidup mereka, dan sekarang Chanyeol harus kuat demi keluarganya dan kakaknya yang sudah sangat berjasa baginya.

"Hiks... kenapa hiks.. ? Kenapa semua ini terjadi padanya hiks" dengan perlahan Baekhyun melangkahkan kakinya ke tempat sang adik sedang tertidur, mengamati lamat-lamat wajah Taehyung dan menangis di antara lengan Taehyung, sehingga isakannya teredam oleh lipatan tangan Taehyung.

Seokjin menepuk bahu Baekhyun dan membisikkan sesuatu, "kau harus kuat demi para dongsaengmu" setelah mengucapkan kata itu, kata yang sama yang di ucapkan Eunha 13 tahun yang lalu, Seokjin keluar dari ruangan, mengerti dengan kondisi mereka saat ini dan membiarkan mereka sendiri untuk sementara ini.

Tangisan Baekhyun mereda setelah beberapa menit berlalu, dia mengusap air matanya kasar, pandangannya tertuju pada ketiga adiknya yang sedang tertidur dengan mata sembab di sofa.

Baekhyun berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri ketiga dongsaengnya dan menatap wajah mereka satu persatu, mencium kening mereka satu persatu lalu berjalan mengambil selimut dan memakaikannya pada mereka.

"Maafkan aku"

Setelah itu dia pergi keluar dari ruangan Taehyung untuk menenangkan diri.























Tbc~

Maaf ya aku lama updatenya, sebenernya aku udah tau alurnya tinggal cara penyampaiannya aja bingung wkwk, tapi tenang aja semua sudah aman terkendali.

Next or no?

Too Tired [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang