BAB 7

106K 2.4K 57
                                    

Fajar mulai menampakkan diri.

Dani terbangun lebih dulu, dia tersenyum melihat kepala Rena berbaring di setengah dadanya, dan tangannya seraya memeluk tubuhnya, tangan Dani juga menyambut tangan Rena.

Pria itu tidak tahan untuk mengecup dahi wanita yang sangat disayanginya.

Rena membuka matanya, dan menggeliat.

Saat sadar dengan posisi tidurnya yang menurut Rena tidak layak, dengan spontan dia berusaha bangun.
Tapi tangan Dani yang kekar, dan kekuatannya, dia menahan Rena untuk bangun.

"Don't move please....let's talk"

"Mas Dani uda baikan?" Rena merebahkan tubuhnya kembali dengan pasrah.

"Rasanya sudah...gara gara kamu suhu badanku tidak normal"

Rena mendongak kepalanya, menatap Dani.

"Aku????"

"Karena kamu menolak menikah denganku"

Lalu Rena menenggelamkan kepalanya semakin dalam ke dada Dani.

Entah mengapa Rena merasa aman dan nyaman saat dekat dengan pria ini.

"Aku bukan menolak..aku cuma ragu...ga percaya....lagian aku bukan tipe wanita mas Dani, usia kita jauh beda, anda eksekutif muda, dari keluarga konglomerat, sedangkan aku? Berasal dari desa, mulai kecil tinggal di panti asuhan...kalo kita menikah.. gimana status sosial mas Dani? bagaimana dengan perusahaan ?"

"Ada lagi yang ingin kamu utarakan?"

"Gimana penilaian ortu mas Dani ke aku...aku ga mau dinilai menikah karena materi... pelukan mas Dani membuat ku merasa wanita murahan... apalagi seranjang seperti ini... rasanya aku tidak punya harga diri."

"tapi kamu suka kan aku perlakukan seperti ini? aku tidak pernah menilaimu wanita murahan, justru aku yang takut menyentuhmu, that's why aku selalu minta ijin sebelum aku melakukan sesuatu.."

"aku malu untuk mengakui...tapi aku suka, aku nyaman, semakin aku nyaman...aku semakin takut" ujar Rena polos.

"takut?"

"Aku takut.....aku takut mas Dani selingkuh, aku ga cantik, ga sexy, ga tinggi, apa yang membuat mas Dani ingin menikahi aku?"

"Apalagi?"

"Answer please"

"Sejujurnya aku tidak tahu tipe wanita idamanku seperti apa, Clara memang dulu kekasihku, ketika kita putus hubungan, aku masih sering hang out bareng teman-teman sosialitanya yang berasal dari pramugari, model, peragawati dan lainnya.
Mungkin banyak yang mengira aku senang ditemani wanita seperti itu.
Aku tidak punya tolak ukur untuk wanita yang akan menemani hidupku. Dan KAMU akhirnya selalu memenuhi pikiranku.
Entah kapan hal ini mulai muncul, aku merasa kamu sangat berbeda dengan wanita lainnya.
Dan menurutku kamu punya daya tarik tersendiri walaupun dengan baju yang tertutup. Akupun sangat nyaman saat memeluk tubuhmu.
Keluarga kami tidak pernah menilai seseorang dari segi materi atau status sosial.
Justru mereka tidak suka melihat atau mendengar ketika aku bergaul dengan wanita wanita yang ber make up tebal, karena orang tua ku paham mereka dekat denganku hanya karena materi, beberapa jam menemani uda dapat gaun, tas branded dan lainnya.
Aku tidak tahu harus bagaimana untuk membuktikan keseriusan pernikahan ini.
Mungkin aku tidak pernah mengenal mencintai, karena selama ini aku merasa dicintai.
Aku sangat tidak suka saat kamu menentang aku....tapi untuk marah ke kamu pun aku juga ga sanggup.
Aku sungguh ingin menikahi mu...apa yang harus aku lakukan supaya kamu bersedia jadi istriku?
Yang penting kamu ingat, hanya tubuhmu yang bisa membangkitkan gairahku" ujar Dani panjang lebar, lalu Dani mencium puncak kepalanya.

#2 Dongeng Cinta (END)Where stories live. Discover now