p r o l o g

1K 128 11
                                    

Kau menghembuskan napas lelah begitu mendengar kata 'musim panas' yang diucapkan oleh sensei di depan kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kau menghembuskan napas lelah begitu mendengar kata 'musim panas' yang diucapkan oleh sensei di depan kelas.

Temanmu, Nakamura, langsung menyikut lenganmu begitu melihat wajah lesumu. "Hei, kita akan liburan loh. Li-bu-ran," tekannya.

Kau yang sedang dalam mode hanya bergumam malas, membuat Nakamura semakin membara, gadis pirang itu mulai berceloteh berbagai hal-hal menyenangkan tentang liburan musim panas.

"Ketiga," dia memandangi dirimu yang kini sudah sibuk membaca buku Agatha Christie, "Ah! Pacar, iya kau bisa mendapatkan pacar," ujarnya antusias.

Mendengar suaranya yang begitu kencang kau akhirnya menoleh karena terganggu, "Rio, sepertinya kau harus menjauhi Karma untuk kebaikkanmu sendiri."

Gadis itu terkekeh, "ayolah jangan bercanda," dia merangkulmu dan menggiringmu keluar dari kelas menuju kantin.

"Kau lihat dia?" Nakamura menunjuk seorang gadis bersurai kuning yang tengah duduk berkerumun, "saat liburan kemarin dia memenangkan lottery dan bisa berlibur ke Hawaii."

Kau hanya diam, membiarkan Nakamura melanjutkan.

"Gadis itu," kini Nakamura menunjuk seorang gadis berponi yang sedang sibuk membaca buku. "Saat liburan ke Bali, gadis itu bertemu dengan Procellarum dan sempat mengobrol bersama !"

"Bocah itu," kini dia menunjuk seorang pemuda yang cukup pendek untuk orang seumuran kalian. "Dia mendapat tawaran untuk menjadi idol saat liburan musim panas tahun lalu."

"Ya, ya, terima kasih atas usahamu untuk menghibur," decakmu sambil meletakkan tanganmu di pundaknya, "tapi, maaf ya, aku lebih baik pergi berlibur ke kutub utara di saat seperti ini ketimbang duduk di bawah teriknya matahari yang membakar."

Nakamura merotasikan mata lalu mendesah, "kau itu keras kepala sekali." Dia kini menarik lenganmu untuk mencari tempat duduk yang kosong. Berusaha menghindari keramaian. "Aku mengerti alasanmu tidak menyukai musim panas,," dia berbisik dengan suara rendah, "tapi, tidak semuanya akan berakhir dengan buruk."

Kau mengangguk pelan, lalu memasukkan satu sushi ke dalam mulut yang sedari tadi kau bawa sejak keluar kelas. "Lagipula aku memang tidak berniat pergi kemanapun."

Nakamura langsung tersenyum dengan lebar, hingga membuatmu takut kalau-kalau bibirnya robek.

"Kau pernah ke pantai?"

Kau mengangkat alis dengan bingung tetapi mengangguk setelahnya, "dengan kedua orangtuaku dulu."

"Oke, apa pun itu harus kau terima, jika tidak aku tidak akan membantumu lagi."

"Aku terima," ucapmu malas, sekali pun rasanya ucapan itu lebih pantas kau yang katakan. Selamana ini, gadis itu hanya memberikanmu jawaban bahasa inggris sementara kau memberikannya jawaban hampir disetiap mata pelajaran.

Nakamura mengangguk antusias lalu merogoh kantung roknya. "Sejujurnya, aku tidak rela membagi ini denganmu, tapi kedua orang tuaku memaksaku untuk pergi bersama mereka."

Dia menatap kertas di tangannya dengan kecewa, "kau harus gunakan tiket ini, jangan sia-siakan pengorbananku," desaknya sambil menyodorkan secarik kertas berwarna kuning yang di atasnya tertulis tiket liburan ke pantai selama tiga hari.

"Wuah, terima kasih, aku terasnjung," balasmu.

"Ayolah, aku tidak berbohong."

"Fine," Nakamura langsung tersenyum,  membuatmu merasa bersalah jika terus-terusan menolaknya. "Arigatou, akan kupakai ini dan membagikan foto-foto di sana."

Mungkin tidak akan terlalu buruk 'kan?

Mungkin tidak akan terlalu buruk 'kan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Summer Holiday | Shoto TodorokiWhere stories live. Discover now