Les Musik ; Taeil

7.8K 1K 32
                                    

Kamu capek banget, gak bohong deh. Habis ulangan di sekolah sama guru paling killer sejagad raya. Tapi kamu ada jadwal les musik, piano lebih tepatnya. Kan sayang aja, kamu udah bayar uang bulanan tapi gak datang. Lagian gurunya baik, ganteng lagi.

Kamu menidurkan kepala kamu di meja. Pusing bekas ulangannya masih bersisa. Rasanya pengen merem dan menggulung diri pake selimut. Tapi gak bisa.

"Hm? Kenapa? Ngantuk?".

Kamu mendadak tegak. Lalu lihat guru les kamu udah didepan mata. "Ehe, enggak kok Mas," kilah kamu. "Beneran?" tanya Mas Taeil-guru les kamu-meyakinkan. Kamu mengangguk mantap. Mas Taeil gak membahas lagi dan memulai les hari itu.

Tapi serius deh, mata kamu gak kuat. Ngantuk parah. Beberapa kali, kamu salah tekan tuts piano. Bahkan blok not di hadapan kamu udah kabur, saking ngantuknya kamu.

"Dek, kalau ngantuk jangan dipaksa," ujar Mas Taeil lembut. Kamu menggeleng, tanda masih mau melanjutkan. "Udah, istirahat aja. Saya gak akan ganggu kamu tidur,".

Akhirnya kamu pasrah. Dan memutuskan untuk memejamkan mata.

-✧-

Kamu bangun, dan sadar kalau sekarang udah jam 5 sore. Kamu gak bisa menemukan keberadaan Mas Taeil, dan jelas-jelas itu buat kamu heran.

Tiba-tiba Mas Taeil masuk, buat pandangan kamu jatuh sepenuhnya ke dia.

"Oh, udah bangun? Langsung pulang, ya? Saya anter," tawarnya disertai senyum. "Ha? E-enggak usah-".

"Gak apa-apa. Itung-itung bayaran saya karena nungguin kamu dari tadi,".

BENTAR DAH. APAAN?

"Yaudah, kamu cuci muka dulu. Habis itu baru saya anter pulang,".

Kamu rasanya mau lenyap aja. Baru sadar
kalau-

-DARITADI KAMU NGOBROL SAMA MAS TAEIL DENGAN MUKA BANGUN TIDUR KAMU YANG LEBIH MIRIP ORANG MABOK.

Goodbye image~

Dengan langkah seribu, kamu buru-buru ke toilet dan merapihkan penampilan kamu. Udah cukup tadi aja kamu malunya.

Gak lama, kamu keluar dari toilet dan langsung menyandang tas dipunggung. Mas Taeil nunggu di depan kelas dengan mata fokus ke arah ponselnya.

"Mas," panggil kamu. Mas Taeil noleh, lalu senyum. "Udah?" tanyanya. Kamu ngangguk singkat, masih malu. "Oke, yuk pulang," ajaknya.
Kamu diam, nunggu Mas Taeil jalan terlebih dahulu.

Tapi guru les kamu itu malah natap kamu bingung. "Kenapa?" tanya dia setengah terkekeh. "Nunggu Mas jalan," jawab kamu polos. Mas Taeil ketawa. Sumpah, ketawa aja suaranya lucu.

"Sini, disamping saya. Ngapain di belakang saya?" ujar Mas Taeil sambil menarik tangan kamu agar jalan di sisi dia.

Ambyar aku mas-kamu, 2k19.

Kamu gak ajak Mas Taeil bicara. Masih deg-degan bor. Untung aja lahan parkir gak jauh. Mas Taeil membuka kunci mobil. Lalu Mas Taeil mengisyaratkan kamu untuk masuk.

Kamu duduk di sebelah kursi pengemudi. Mas Taeil masuk gak lama kemudian. Cowok itu menyalakan mobil, lalu menghidupkan radio. Mendengar alunan piano, kamu jadi inget kalau hari ini kamu malah kayak bolos. Sayang uang.

"Mas, besok jamnya gak bisa ditambah, gitu?" tanya kamu. Seenggaknya kalau gak bisa nambah jadwal, kamu bisa nambah jam sedikit. Jadi uangnya gak sia-sia. Iya, didikan emak.

"Lah? Gak bisalah, Dek. Kadang saya harus ikut kelas malam, tau," jawab Mas Taeil, sedikit curhat. "Yah," kamu menghela napas kecewa. "Kenapa emang?" tanya Mas Taeil. "Gapapa. Sayang aja uangnya, hari ini aku cuma belajar tidur,".

Mas Taeil tertawa kecil. "Yaudah. Hari Minggu kita belajar, gimana?" tawarnya. Kamu menoleh antusias. "Eh? Bisa?" senyum kamu merekah. "Bisa. Jam 1 siang oke," sahut Mas Taeil. Tapi selanjutnya kening kamu mengerut heran.

"Tapi kan, tempat les baru buka jam 2 Mas? Emang boleh?".

"Lah, siapa bilang di tempat les?".

"Loh? Terus dimana?".

"Di rumah saya,".

Kamu tersentak. Jelas terkejut. Sebaik apapun Mas Taeil, masa iya dia rela-rela aja barang pribadinya dipakai untuk keperluan ngajar?

Kalau dipikir-pikir lagi juga, Mas Taeil gak pernah ngantar muridnya pulang. Setahu kamu nih, Winwin kemarin juga pulang telat. Tapi Mas Taeil gak antar dia. Cuma mesenin plus bayar gojek untuk Winwin.

"Sekalian saya ajak ketemu Ibu. Biar tahu siapa yang suka saya omongin selama ini,".

Gas terus sampe abis ya, Mas.

IMAGINE :: ( ✓ )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora