3. Cinta Mati

0 0 0
                                    

Oleh :Tika Gunawan

Perpisahan ini bukan keinginanku. Semua terjadi begitu saja tanpa sempat kami mengucapkan satu kata pun sebagai kenangan.

Terakhir menatap wajahnya saat kami usai berpelukan sebelum keberangkatanku ke Lombok. Perjalanan dinas membuat kami harus berjauahan dulu yang seharusnya hanya sementara.

"Aku cuma seminggu, kok, jangan pasang wajah melas gitu, ah," ucapku setelah melepas pelukannya. Ia kembali merangkul tubuh mungil ini.

"Entah mengapa rasanya berat melepasmu kali ini."
Aku hanya tersenyum mendengar lirihnya di telingaku.

Satu kecupan terakhir mendarat di kening. Matanya tak lepas menatap kepergianku hingga menghilang di balik pintu menuju pesawat.

Setengah perjalananku di udara sesuatu telah terjadi. Para pramugari cantik itu siap siaga mencoba menenangkan para penumpang. Pilot mulai hilang kendali, kurasakan tubuh ini melayang lalu menghantam dinding pesawat. Semua terpental, gendang telinga rasanya mau pecah. Suara bising membuat kami berteriak. Seketika hanya satu kalimat yang terlintas dalam ingatan. Kata terakhir Hanif saat melepasku.

Dalam sekejap tubuh pesawat itu meluncur jatuh ke dalam jurang. Meledak dan hancur berserakan.

"Hanif ...." Satu nama yang sempat terucap sebelum semuanya menjadi gelap dan mati.

Satu tahun sudah kami berpisah dan aku masih tetap mencintainya. Menatap dari dahan pohon tempat kini kubersemayam. Melihat senyum manis suami tercinta pada wanita yang kini selalu membukakannya pintu saat ia tiba di rumah.

"Aku masih mencintaimu, Hanif ...," lirihku di sela rintihan tangis menyayat hati.

-Selesai-

Tanggerang, 8 Juni 2019

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

 Masih MencintaimuWhere stories live. Discover now