Charpter 2

21 5 0
                                    

   2 jam kemudian setelah permainan yang membosankan...

   "Nah, sudah selesai! Ahaha... Kakak terlihat manis." Kata Gravila.

   "Pfft... Kau cantik, Vin!"

Gravila telah merubah kakaknya menjadi seperti gadis kecil yang manis. Dengan Make up yang ketebelan dan acak-acakkan, pita besar yang mengikat rambutnya dan kalung kucing di lehernya.

   "Baiklah, baiklah. Permainan selesai, kan? Sekarang, lepaskan aku dari sini. Ini tidak enak, tau!  Aku mau membersihkan diriku." Keluh Gavin.

   "Eits! Tunggu dulu. Aku ingin memotret mu." Tunda Gravila.

   "Baiklah, cepat foto aku sekarang."

   "Nanti laaah! Kita berfoto bersama. Sekarang giliran Gavinto yang kudandani. Kak Gavin tunggu sebentar, yak!" Kata Gravila.

   "Ini tidak ada habisnya." Keluh Gavin.

***

   "Nah, sskarang bagaimana penampilanku?" Tanya Gravila.

   "Kau cantik sekaliii..." Puji Gavinto.

   "Wahh, terima kasih kakak!" Ucap Gravila senang. Lalu dia mengambil kameranya yang ada di atas meja, "Sudah, kak? Ayo senyuumm... "

*CKREK!

foto yang sangat menggemaskan. Gavinto senang sekali melihat adiknya bahagia saat ini. Tapi sepertinya tidak dengan Gavin. Dia masih merasa kesal.

***
Malam harinya...

   "Baiklah, Vila, tidur nyenyak, yah! Selamat malam." Ucap Gavinto saat berada di kamar Gravila.

   "Malam, kak!" Gravila mematikan lampu kamarnya dan langsung tidur.

Gavinto keluar dari kamar adiknya dan menemui Gavin di ruang tamu.

   "Dia sudah tidur?" Tanya Gavin.
 
   "Sudah." Jawab Gavinto.

   "Huh, akhirnya ketenangan." Gumam Gavin.

   "Hmm."

Benarkah ini ketenangan?
Tak lama kemudian, Gavin dan Gavinto mendengar suara teriakkan Gravilia dari dalam kamarnya. Gavin terkejut dan langsung beranjak dari sofanya.

   "Gavin, sepertinya ada yang tidak beres di kamar Gravila, deh! Ayo kita periksa." Ajak Gavinto.

   "Kau tidak perlu khawatir. Dia baik-baik saja. Mungkin anak itu sedang bermimpi. Seperti biasa, kan?" Ujar Gavin.

   "Tapi aku cemas padanya. Ah, sudahlah. Akan ku periksa." kata Gavinto sambil berjalan cepat menuju Kamar Gravila.

   "Vinto, kau ini yah... Ck, ck, ck." Gumam Gavin sambil memainkan ponselnya.

***
Gavinto membuka pintu kamar Gravila secara perlahan dan mengintip ke dalam. Dia terkejut karena di dalam sana ada makhluk berbadan besar yang sedang berdiri di depan adiknya. Gavinto langsung membuka lebar-lebar dan menegur makhluk itu.

   "Hei, siapa kau?!"

Makhluk itu berbalik badan. Ternyata dia seorang wanita cantik dengan jubah hitam. Wanita itu terkejut. Dia berjalan cepat menuju jendela dan langsung mengeluarkan sayapnya. Tapi sebelum Wanita itu keluar jendela, Gavinto sempat menarik tangannya. Wanita itu menjadi geram dan memberontak untuk melepaskan dirinya. Tapi Gavinto tidak akan membiarkan wanita aneh itu keluar dengan mudah. Gavinto semakin menarik tangan wanita itu ke dalam, tapi tiba-tiba saja, tangan Gavinto di gigit Wanita itu. Karena merasa kesakitan, Gavinto pun melepaskan genggamannya dan Wanita itu langsung melarikan diri dengan cara terbang ke luar jendela.

Blood our Brother Where stories live. Discover now