26 : Struggle in vain

2K 302 16
                                    

Suasana kelas tiba tiba menjadi hening, apa yang dikatakan Chanyeol..? Jisoo sangat terkejut, jawaban nya sangat tidak ia sangka sangka

Bagaimana bisa..? Chanyeol mengetahui nya..?? Jisoo melirik Jimin setenang mungkin. Oh yaampun sejak kapan jantung nya terus berdetak tidak beraturan?

"Membunuh song ssaem? Apa maksudmu?" Jihoon memajukan tubuhnya karena merasa tertarik dengan topik pembicaraan

"Membunuh? Setahuku dia hanya menghilang dan tidak ada yang tahu ia dimana" balas kai. Berita itu sebenarnya sudah tersebar luas di sekolah, tentang menghilangnya song ssaem tiba tiba. Dan tidak ada yang dia ada dimana sekarang

"Kalian tidak tahu kenyataan nya. Hari itu aku melihat nya dengan kedua mataku sendiri."

"DIA!!" tunjuk Chanyeol sehingga seluruh mata langsung mengarah pada Jimin yang sedang melipat tangannya di dada sembari menyenderkan punggungnya di tembok

"Pada hari itu aku menguping pembicaraan kalian berdua di ruang BK, tentang kencan yang sudah direncanakan. Dan kalian berdua adalah orang terakhir yang mengunjungi song ssaem hari itu, dan kalian tahu...???"
Potongnya

"Aku melihat nya sendiri! Seperjalanan song ssaem pulang, ia terus membuntuti nya dari belakang. Sambil memegang kain putih di tangannya. Sesudah itu, dia langsung membekap mulut nya dan menyeret nya masuk pada suatu rumah!" Balas Chanyeol sedetail mungkin

Ya, itu memang fakta
Tidak ia sangka inilah perbuatan park Jimin selama ini. Walaupun ia tidak tahu sebenarnya bahagaimana nasib song ssaem selama ini, apakah masih hidup?? Atau berakhir dengan mengenaskan??

"Dan terus?" Suara serak dan khas bisa jisoo dengar dari arah sana. Dan terlihat lah park Jimin lengkap dengan senyum miring nya, oh dia tidak takut?? Chanyeol seperti nya tidak bohong!!

"Sesudah menonjok orang kau ingin memfitnah apa lagi?" Tembal Jimin

Chanyeol melayangkan tatapan sinis pada Jimin, lalu dia tertawa

"Lihatlah semuanya! Hahahaha, sepertinya dia ketakutan. KAU PIKIR AKAN ADA YANG MEMBELAMU HA!??"

Miris sekali
Satu satunya orang yang mengenal Jimin lumayan dekat hanya jisoo seorang. Sesudah itu hanya tersisa hatters di sekitarnya, namun karena jisoo bak seorang putri di kelasnya. Yang lain mulai menerima Jimin secara perlahan, walau mereka tahu sifat Jimin tidak akan pernah berubah

"Cukup Chanyeol"
Yaampun lihatlah semua tatapan tajam yang mengarah pada park Jimin. Bahkan Irene sahabat nya pun tak habis habisnya menatap Jimin setajam silet, bukankah ini akan mengarah ke pembullyan??

"Kim jisoo. Percayalah padaku, aku tidak berbohong!"

Yang kau ucapkan memang fakta Chanyeol

Batin jisoo

Apa yang harus ia lakukan??
Di satu sisi ia ingin menyudut kan Jimin karena apa yang ia lakukan memang salah, di satu sisi lagi ada satu perasaan yang menahan nya untuk menyudut kannya. Bukankah ia juga akan nampak seperti pembully?

"Jika itu memang kebenaran. Mengapa kau tak mengatakan nya dari dulu?" Chanyeol kemudian menghembuskan nafas

"Seperti nya kau benar benar menyukai nya ya?"

Dheg

"T-tidak kok?? Jangan sok tahu!!"

Lucu sekali jisoo, padahal Chanyeol sudah menguping semua pembicaraan nya dengan sangat jelas. Mereka membicarakan tentang kencan! Haha, bagaimana mungkin jika jisoo tidak memiliki perasaan! Change kembali terkekeh

"Aku menunggu saat ini, waktu yang pas untuk menyudutkannya. Sebenarnya aku ingin mengatakan nya dari dulu, tapi aku takut kau akan membenciku. Karena saat itu kau sedang dekat dekatnya dengan dia-----

"Hahah, jadi kau hanya ingin menyudutkan nya saja??? Bahkan sejak kau mulai menonjok nya pun aku sudah membencimu park Chanyeol!! Kau ini terlalu tergila gila padaku apa!!?? Aku ini bukan milik siapa siapa, AKU SUDAH MUAK DIDEKATI OLEHMU!!"

sudah lebih dari 3 tahun Chanyeol berjuang mempertahankan perasaan nya pada jisoo, awalnya jisoo senang senang saja karena ada seseorang yang menyukai nya. Chanyeol yang dulu itu sangat baik sehingga kadang jisoo nyaman denganmu, ia sudah menyatakan perasaannya lebih dari 10 kali tetapi jawaban nya tetap "tidak" karena entah kenapa jisoo Hanya menganggap Chanyeol seperti sahabat dan tak lebih. Perasaan itu tidak bisa dipaksakan bukan??

Dan kesabaran jisoo sudah habis karena perilaku Chanyeol yang seenaknya saja. Seakan akan jisoo itu milik dirinya?? Setiap ada namja yang akrab dengan jisoo pastilah ia bertindak sesuatu, agar hubungan mereka berdua hancur

Baru pertama kali Chanyeol dibentak oleh jisoo seperti itu, jantungnya terasa sesak sekali. "Sudah muak" kata itulah yang tergiang Giang di kepalanya, dia tidak sadar bahwa kehadiran nya membuat jisoo tidak nyaman sama sekali, apakah gara gara Jimin? Sekarang ia sedang nyaman dengan jimin maka dari itu membuang Chanyeol? Padahal Chanyeol sudah dekat dengan jisoo lebih dari 3 tahun.. tidak bisakah ia menerima perasaannya sekali saja?? Perjuangan yang sangat sia sia..

"Sudahlah Chanyeol, jisoo seperti nya sangat tertekan. Kuakui ia memang tidak nyaman denganmu, jisoo sering bercerita padaku. Sudah waktunya kau mencari seseorang yang baru" Irene menepuk pundak Chanyeol dari belakang

Kenyataan yang sangat pahit, ingin rasanya Chanyeol marah. Tetapi? Pada siapa?? Oh pada dirinya yang pasti. Mengapa ia sangat bodoh mengikuti jisoo lebih dari 3 tahun tanpa rasa lelah? Terus berharap bahwa gadis itu menyadari perasaan Chanyeol

"Hha..hahah.."

"Maafkan aku karena membuat mu tidak nyaman. Tapi aku senang karena kaulah cinta pertamaku" senyum lembut Chanyeol pada jisoo

Jisoo jadi merasa bersalah karena membentaknya, baru pertama kali ia melihat seorang Chanyeol yang terkenal sangat aktif memamerkan senyum yang menyedihkan itu

Sesudah itu Chanyeol keluar ruangan berbarengan dengan bell istirahat

Seperti nya pagi ini jam kosong, tak sadar mereka telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk berdebat satu sama lain. Jisoo langsung mengusap kepala nya, yaampun.. apa yang baru saja ia lakukan..? Ia membuat suasana kelas menjadi dingin, dan meretakkan hubungan baik antara Chanyeol

"Kau tidak apa apa Kim jisoo??" Irene mengusap punggung jisoo perlahan, Irene paham sekali dengan apa yang dialami sahabat nya sekarang

"Ah iya tidak apa apa, terimakasih Irene" jawab jisoo dengan wajah yang nampak sedih

"Sudah istirahat jis, ayo kita pergi ke kantin" ajak Irene

Jisoo terdiam, sebenarnya ada yang harus ia lakukan berdua saja dengan Jimin. Mendiskusikan sesuatu yang pasti tidak boleh ada siapapun kecuali mereka berdua disana

"Maaf Irene, untuk hari ini aku akan pergi makan dengan jimin. Kau dengan yang lain sana ya?" Tolak jisoo lembut

Irene terdiam wajah nya terlihat kesal namun ia mencoba menahannya "yasudah jis, semoga kau bahagia dengan kekasih barumu kkk" ejek Irene

"Ishh! Bukan seperti itu Irene! Hhh.. ayo Jim ikut aku!" Jimin terkejut sepasang tangan mungil menarik tangannya tiba tiba keluar kelas, dan ia hanya terdiam ketika jisoo membawanya ke arah tangga menuju rooftop

"Kenapa harus kesini?"

***

To be continued...

Author lagi kobam Ama iz*one ish, sayangg Ama mereka 💜

Ada Wiz*one juga disini?

Creepy Namja | KJSWhere stories live. Discover now