WAKTU MERUBAH SEMUANYA

29 3 2
                                    

cerita puan

Disini saya akan cerita mengenai Kisah seseorang yang takut lantaran waktu akan Merubah semuanya, entah kenapa seseorang itu takut sama waktu yang akan Merubah bukankah sifat waktu seperti itu, lantas apa yang dia takutkan. Mungkin karena keinginan memiliki atau malah seseorang itu hanya mencoba lari dari pengalamannya. Pengalaman yang membuat dia takut, takut sama waktu yang akan pergi. setidaknya saya bangga dengan seseorang itu, dia sudah berani mengungkapkan apa yang dia rasakan. tapi ya semua perjalanan, semua cerita, juga butuh ending. apakah eding itu akan bisa kita tebak dari kisah yang sudah dia jalani atau dari cerita yang sudah dia rangkai. ternyata ending yang seperti itu hanya ada di kisah-kisah film percintaan atau komik yang bergenre romance. lantas cerita yang saya bikin ini genrenya apaan (?) aaah sudah lah saya tidak memikirkan itu.

Apakah kamu pernah melontarkan pertanyaan "kamu gak bakalan pergi kan? Terhadap seseorang, terus si dia dengan sederhananya menjawab aku gak bakalan pergi dan dengan senyuman kamu bilang ke dia janji, terus dengan sederhananya juga dia mengatakan janji ke kamu. apakah itu bisa kita sebut "hubungan tanpa ikatan(?)" mungkin dari obrolan sederhana itu kamu bakalan langsung bilang, itu di sebut "hubungan tanpa ikatan." memangnya kalau hanya saling percaya itu disebut "hubungan tanpa ikatan?" lantas apa gunanya suatu ikatan tercipta. heeyy... seonggok tanahpun tidak bisa kamu bilang itu punya kamu kalau kamu tidak mempunyai surat tanahnya.

Tapi memang benar terkadang rasa dan pikiran itu bertolak belakang, orang justru mengatas namakan rasa dulu tanpa sadar apa yang dia pikirkan. Mungkin yang dipikiran hanya ada nyaman atau kenyamanan dan kamu terjebak akan hal itu, bahwa itu hanya sementara. ingat suatu ikatan aja bisa lepas tapi, apakah ikatan itu sama halnya dengan sepasang sepatu (?) sepasang sepatu yang terus selalu bersama, melangkah bersama, dan menikmati setiap lara. Dan jika salah satu dari tali sepatu itu terlepas maka sepatu itu tidak pernah merasakan lagi gimana rasanya menikmati lara. terus bagaimana caranya supaya sepatu itu bisa kembali lagi ke perjalananya? Perjalanan yang mencari kisah suka ataupun duka yang dia lalui. hal itu sederhana, ya jelas sepatu yang satu lagi akan berhenti. berhenti bukan karena dia sudah lelah tapi berhenti untuk mengikatkan kembali salah satu dari tali sepatu yang terlepas tadi. Gimana menurut kamu (?) Sederhana bukan.

Tapi ternyata hubungan di kisah ini tidak sesederhana itu, tapi kenapa kamu ngomong jangan takut pas aku bilang "aku takut kalau waktu bakalan Merubah semuanya" kenapa kamu bilang "jangan takut..." kenapa (?) seakan-akan kamu selalu ada buat aku, seakan hatimu hanya untuk aku, lantas apa kamu tau apa maksud dari yang aku takutkan. apa cuman omongan jangan takut itu hanya membuatku senang (?) kalau itu benar, bukan itu yang membuat aku senang. Karena hati itu bukan tempat untuk di kasihani tapi hati itu tempat dimana ada ketulusan. Ya, aku tidak tau apa yang kamu maksud dari omongan yang sudah kamu lontarkan itu.

Jadi selama ini kamu tidak merasakan apa yang kamu rasa atau kamu hanya menutupi apa yang kamu rasa, aku hanya ingin tau apa yang kamu rasa selama ini. Seakan-akan kita berjalan, tertawa, tanpa tau garis akhir. aku hanya ingin tau bagaimana cerita dari garis akhir kita. setiap perasaan pasti didalamnya ada rasa kangen, pas aku bilang kangen dan kamu dengan senyum malunya juga bilang "aku juga.." juga apa (?) juga kangen sama aku, kangen seperti apa yang kamu rasakan. Pertanyaan yang mendasar sekai, dasar untuk sebuah perasaan. Tapi setiap aku melihat kembali isi chat yang aku lontarkan ke kamu seakan itu hanya omongan belaka tanpa ada arti ataupun makna tersendiri. Dan disinah kisah itu dimulai kisah yang ditulis oleh tinta tuhan.

Di sabtu siang (28 Juli 2018) cerita ini dimulai entah ini awal dari cerita yang ditulis oleh tinta tuhan atau akhir dari kisah seorang pemuda yang menyukai seorang perempuan, perempuan yang mulai berjalan di garis tuhan. Saat itu juga seorang pemuda tersebut mulai mengungkapkan apa yang dia rasa benar di hatinya, tapi malah jawaban yang dia terima bukan jawaban yang dia cari selama ini. kalau memang itu bukan jodohnya tapi kenapa setiap obrolan yang kita bahas seakan kita diciptakan untuk bersama. memang benar sudah beberapa hari ini pemuda itu sudah lama tidak kontak-kontak lagi sama si dia tapi di sabtu siang itu si pemuda mulai mencoba kontak-kontak lagi entah pikiran apa yang membuat pemuda itu melontarkan kalimat yang sudah lama dia pendam. Berawal dari obrolan ringan yang sudah lama tidak chatingan. pemuda tersebut menanyakan apa kabar, lantas perempuan itu memberikan balasan "Baik alhamdulillah" dan perempuan tersebut juga menanyakan hal yang sama, lantas si pemuda itu juga melontarkan jawaban yang sama.

Waktu Merubah SemuanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang