14

2K 178 35
                                    

Dunia penuh keajaiban dan salah satunya adalah dirimu, Hinata....

Melihatmu menari menyebarkan segala indahnya senyumannya, membuatku merasa dunia hanya dipenuhi dirimu....

Sasuke Uchiha




Disc@Mk
Warning@typo,occ,dll





Hinata memandang sendu tubuh Matsuri di atas tandu. Dirinya seperti melihat dirinya beberapa tahun silam, saat dirinya terpuruk ,meski samar Hinata mengingat dirinya berada di tempat sama, sebuah kegelapan dan kegagalan . Hinata merasa putus asa saat itu, dan sekarang Matsuri terlihat sama seperti dirinya.

Hinata meneteskan air matanya. Merasakan kesedihan yang sama dengan Matsuri, saat dirimu hendak mencapai puncak dan harus gagal karena sebuah kekacauan. Hinata paham dan sangat mengerti.

Insiden itu berhasil teredam dengan penampilan Deidara. Pria blonde itu berhasil meredam pers dan kasak-kusuk dari penonton. Deidara tersenyum dan mengerling, memohon maaf dan memberi ucapan belasungkawa.

"Oh sayang sekali, Matsuri sedang mengalami kram dan si manis itu harus mengikuti peraturan , secara tidak langsung dirinya berada di urutan terakhir ". Deidara memasang wajah sedihnya.

"Tapi masih ada peserta lainnya,". Deidara menunjuk ke arah Konan. " Silakan baby". Deidara mempersilahkan.

Sasori dan Sasuke memulai musiknya, Konan memejamkan manik indahnya mengalun mengikuti irama musik keduanya.

Meski sedikit terlambat namun Konan berhasil membawa suasana. Gadis itu berhasil menyelaraskan musik dan tariannya.

Sakura meremas tangannya kuat, dirinya hanya tidak bisa melihat seseorang lebih baik darinya. Dan Sakura yang dikuasai amarah semakin meluap, kala Konan berhasil membuat juri terbius . Bahkan tepuk tangan penonton meriah.

Sakura tidak sanggup mendengar saat Mei Terumi menyebut kata legenda dalam kamus wanita itu. "Kau adalah harmoni". Seketika tepuk tangan membahana di dalam gedung. Beberapa bersiul bahagia dan beberapa bersorak senang.

Konan merasakan kebahagian yang tak mampu tergambarkan. Dirinya semakin optimis melaju ke puncak. Tersenyum dan membungkuk terimakasih.

Hinata mengakui jika Konan adalah penari sempurna, seperti melihat dirinya sebelum cidera . Berusaha memberi semangat, Hinata harus berusaha dari bawah kembali.

Sakura ,jangan ditanya lagi hatinya dipenuhi dengki dan keangkuhan itu semakin jadi. Dirinya semakin membenci lawan-lawannya. Menumpahkan segala maki dalam hati dan tidak menginginkan yang lain menempati posisinya.

Penampilan Konan untuk terakhir selanjutnya break sebentar. Guna menetralkan ketegangan. Hinata menghembuskan nafas leganya. Berjalan menuju taman belakang dirinya merasakan demam panggung, padahal dulu dirinya jauh dari kata gugup.

Sasuke menemukan gadisnya, duduk di taman sembari memegangi dadanya. Sasuke tersenyum kecil melihatnya. Mengambil benda pipih miliknya, mengabadikan momen gadisnya.

Sasuke terkekeh setelahnya berjalan mendekati sang kekasih.

"Gugup". Suara Sasuke menyadarkan Hinata. Gadis bermandikan Lavender itu menoleh ke sumber suara.

Hinata menunjukkan wajah melasnya. Serta tangan yang nampak gemetar.

Sasuke berjalan semakin dekat.

Peluk

Tangan kekar pria itu mengelus Surai indigo Hinata. "Jangan gugup, anggap mereka semua tidak ada, bukankah dulu kau jagonya, anggap cideramu tidak pernah terjadi". Sasuke mengelus Surai indigo Hinata lembut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

dreamWhere stories live. Discover now