Short story

3 0 0
                                    

"Kamu bisa menyembunyikan sesuatu, tapi kamu tidak akan bisa menutupi semuanya"

Tara pov
Semuanya berawal dari ketidak sengajaan, pertemuan yang tidak bisa dibayangkan oleh
dirimu atau diriku. Di hari itu pertemuan pertama yang sangat mengesankan tapi hanya untukku karena kamu orang yang sangat tidak tersentuh. Semua berawal di hari itu.

Hari itu adalah hari kelulusanku, hari yang aku tunggu. Di mana aku akan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi yaitu sekolah menegah atas, masa putih abu-abu di mulai.
Hari pertama di sekolah baru, hari pertama kita bertemu. Senyuman pertama yang bisa menggetarkan hatiku. Satu hal yang tidak bisa kubanyangkan adalah senyuman yang masih tersimpan di hatiku hingga saat ini. Perasaan yang aku kira hanya sekedar perasaan biasa, bisa di bilang itu cinta monyet. Tapi perasaan itu justru bisa bertahan hingga kini.
Itu hanya sepenggal cerita masa sekolahku dengan dirinya. Awal pertemuan kami, awal munculnya perasaan ini yang hingga kini masih aku simpan rapat di dalam hatiku dan hanya untukku.
Seperti biasa aku duduk di cafe ini lagi di tempat ini lagi. Cafe dekat pantai yang menjadi tempat kesukaanku dengan nuansa yang santai di temani segelas milk shake strobery. Boleh aku bilang ini adalah hari keberuntunganku. Aku bisa melihat dirinya lagi setelah sekian lama.
Untuk pertama kalinya mata kata saling bertemu, senyuman yang sama yang mampu menggetarkan hatiku. Kata pertama yang keluar setelah sekian lama. Tara pov,,, hai apa kabar?? Lama gax ketemu???
Yanta pov,,,, kabar baik,,, iya udah lama gax ketemu,, kamu apa kabar??? Tara pov,, aku juga baik,, Yanta,,, boleh ikut duduk di sini,,
Tara,, ohhh yaa gax apa,, gabung aja,,. Pertemuan yang mampu mengubah segalanya

Yanta pov.
Dia adalah wanita pertama yang ada di hatiku, dia juga yang saat ini masih ada di hatiku. Dulu aku tidak tahu caranya menunjukkan perasaan ini. Dimana aku yang selalu gugup saat berhadapan denganmu, hingga aku selalu bersikap dingin terhadapnya. Pertemuan di hari itu mampu mengubah segalanya. Dari pembicaraan kecil lalu terus berlanjut hingga hari di mana aku mengungkapkan perasaan yang telah tersimpan terlalu lama di hatiku. Dan aku bersyukur mendapatkan balasan yang sama. Hingga hubungan ini berlangsung ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.
Kamu tidak tahu betapa bahagianya diriku bisa memiliki kamu. Tapi itu semua tidak berlangsung lama. Hanya satu tahun kebahagiaan itu berlangsung dan kamu meninggalkan kami. Aku dan anak kita, tanpa satupun kata perpisahan. Tentang kamu yang menutupi semuanya dariku. Tentang sakit yang kamu tanggung sendiri, tentang perjuanganmu yang tetap ingin memperjuangkan anak kita. Kamu sangat pintar menyembunyikan semuanya, tapi kamu tidak bisa menutupi semuanya. Satu hal yang kamu lupa semuanya pasti akan terbongkar.
Hanya sepucuk surat yang aku dapatkan darimu.

Untuk: suamiku tercinta

Maafkan aku,,, seribu maaf pun tidak akan cukup aku ucapkan padamu,, bukan maksudku merahasiakan semuanya, hanya saja aku takut menyakitimu. Tapi aku tau justru aku yang paling menyakitimu. Aku baru tahu kalau aku mengidap penyakit itu seminggu sebelum pernikahan kita. Tapi dokter bilang penyakit itu masih aman Dan masih bisa diobati. Jadi aku merahasiakannya darimu. Tapi kehadiran buah cinta kita mengubah semua rencanaku, karna jujur waktu itu aku sangat menginginkan kehadiran seorang anak, jadi aku pikir tidak masalah. Jika suatu saat kamu menerima surat ini berarti ada takdir lain untuk diriku. Bukan seperti yang aku inginkan. Tapi tolong jangan menyalahkan dirimu sendiri, aku sangat bangga bisa memiliku dirimu walau hanya sesaat. Dokter pernah berkata mungkin aku tidak bisa bertahan, tetapi anak kita kemungkinan masih bisa di selamatkan. Jika anak kita bisa di selamatkan tolong jaga dia baik-baik. Dan terima kasih untuk semuanya.

Dari : Istri mu

Surat yang hingga kini masih aku jaga baik-baik. Semua kenangan tentangmu masih tersimpan rapi di ingatanku dan juga di hatiku. Aku bangga pernah menjadi orang yang memilikumu dan menjagamu walau hanya sebentar. Aku akan menjaga anak kita dengan baik. Beristirahatlah dengan tenang, aku akan selalu mencintaimu.

The end.........

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

It's hide but it's can't cover itWhere stories live. Discover now