Part 13 : Membuat Kenangan Sebelum Pergi

2K 119 51
                                    

Drrt... Drrt...

Jungkook nampak membiarkan Hpnya berdering, Produser Nam menelfonya sesaat setelah Seokjin dibawa. Tak kunjung diangkat Produser Nam 'pun hanya mengirim sebuah pesan.

"Targetmu sekarang menjadi Namjoon dan Hoseok karna Seokjin akan menjadi sanderaku jika kau macam-macam!" Produser Nam via Chat.

Setelah membaca pesan itu Jungkook memutuskan untuk pergi tanpa membawa Hpnya, karna merasa Hpnya akan menerornya. Awalnya Jungkook tidak memiliki tujuan namun langkah kakinya membawanya kerumah sakit tempat Taehyung dan Jimin dirawat.

Sampai didepan rumah sakit ternyata ada sejumlah wartawan dan ARMY, Jungkook heran dan kaget, entah dari mana mereka tahu Bangtan ada dirumah sakit itu, padahal sampai saat ini pihak BigHit benar-benar tidak memberi info apapun.

Saat melihat Jungkook sontak mereka semua langsung berdatangan dan bertanya-tanya, karna lampu blits yang cukup banyak terus menyoroti mata Jungkook, juga karna terlalu bising, kepala Jungkook kembali meronta sakit hingga ia terjatuh pingsan.

Saat melihat Jungkook sontak mereka semua langsung berdatangan dan bertanya-tanya, karna lampu blits yang cukup banyak terus menyoroti mata Jungkook, juga karna terlalu bising, kepala Jungkook kembali meronta sakit hingga ia terjatuh pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untunglah saat itu ada Raahyu yang datang dan langsung membawa Jungkook masuk kemobilnya. Tak berapa saat Jungkook tersadar.

Gwaenchana?” Raahyu.

“Bukankah sudah kukatakan kau tidak usah peduli lagi padaku? Aku sudah mengakhiri hubungan kita” Jungkook.

"Kau tidak bisa mengakhirinya secara sepihak" Raahyu, mereka saling bertatapan.

Flashback...

Setelah Taehyung tertembak malam itu Jungkook diusir dari Rumah Sakit, langkah Jungkook berhenti kala berpapasan dengan Raahyu.

"Kenapa kau menangis? Apa terjadi sesuatu pada Jimin?" Raahyu.

"Mianhae, karna aku–, Taehyung—, Taehyung hyung, d'dia tertembak?" Jungkook terisak.

"Apa? Yaa katakan lebih jelas? Mana mungkin–, Kenapa itu bisa terjadi? Karna kau? Tembakan? Aku tidak mengerti" Raahyu mulai panik.

"Aku menyesal–, seharusnya aku tidak"

"Saekkya ish, kenapa kau melakukan itu lagi! Kau terus saja melukai mereka, apa salah mereka eoh!" Raahyu memukul Jungkook dan Jungkook memegang tangan Raahyu.

"Aku harap kau juga merasakan rasa sakit seperti rasa sakit kau kau berikan pada hyung-hyungmu. Kau akan menyesal hingga rasanya lebih sakit dari kematian!" Raahyu tanpa sadar bersumpah kejam.

"Geure, sebagai hukumanku, meskipun akan sulit, aku akan hidup seperti itu" Jungkook melangkah pergi.

"Raahyu-ssi, kau tidak salah jika ingin mengakhiri hubungan kita, mari kita putus agar kau terbebas dari semua beban ini"

Flashback End...

"Jungkook-ah maaf sudah berkata terlalu kasar, pasti sangat sulit untukmu menerimanya, saat itu aku benar-benar marah, aku tidak bisa mengontrol emosiku hingga kata-kata itu keluar dengan sendirinya. Aku bahkan tidak sanggup menghentikanmu pergi, aku sangat menyesal" Raahyu namun Jungkook hanya menunduk.

Don't Wanna Cry [END] JJK✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang