Epilog

2.7K 197 11
                                    

Kata orang, terdapat sebuah kehidupan setelah kematian. Kau akan disambut oleh tempat indah yang memanjakan mata, juga manusia-manusia yang kamu rindukan selama di dunia. Begitu nyamannya sampai kau lupa penyesalanmu selama ini.

Mungkin itu yang Sasuke rasa jua. Dia tiba-tiba terbangun di antara kebun bunga-bunga liar berwarna-warni yang tak terlihat ujungnya. Memakai pakaian putih bersih tanpa bercak. Padahal Sasuke ingat sekali, dia berlumur darah sebelum tiba di sini. Kepalanya sedikit pening, bahkan ada suara aneh yang menyerangnya.

"Halo, Sasuke."

Begitu pandangnya kian jernir, pantulan seorang yang sangat ia cinta tergambar. Di benak Sasuke, bila ini hanya khayal, dia tak apa. Dia ingin selamanya ada di sana. Asal ada Hinata—meski cuma imaji—itu sudah sangat cukup.

Namun apa yang dia harapkan, lebih dari itu. Jemari Hinata menyentuhnya. Membelai tengkuk sampai dagu dengan perlahan. Meninggalkan jejak berupa perasaan hangat di dada. Jantung mereka sudah tidak berdetak, namun panas tubuh itu masih sama.

"I-ini, sungguhan?" Tanya Sasuke tercekat. Binar cahaya terpancar hebat dari sudut-sudut matanya. Walau ia yakin air di netra telah surut, tapi nyatanya itu masih ada. Masih menggenang hingga membuat si empunya kesulitan menahan.

"Padahal baru beberapa hari, tapi kau sudah begitu kotornya," ujar Hinata seraya duduk di depan Sasuke. Masih sibuk melihat-lihat wajah yang sedikit berbeda itu dengan tatapan lembut.

"Ini dimana, Hinata?" Sasuke seakan tidak bosan untuk bertanya. Dia takut harapan yang telah terbumbung tinggi itu, kandas dan membuatnya gila.

"Entahlah. Yang pasti di tempat ini, aku bisa menemukan Moegi, juga kakekku, atau bahkan nenek buyutku."

"Aku, sudah mati?" Lagi-lagi Sasuke bertanya, berusaha mencari kebenaran. Jari telunjuknya menunjukan kepada diri sendiri.

"Mungkin."

Setelah mendengar jawaban Hinata, kepala Sasuke tergerak untuk mendekat. Membenamkan parasnya itu ke bahu Hinata. Sedang si wanita menaruh lengannya di leher lawan bicara, membiarkan keadaan seperti ini sampai Sasuke siap memilih.

"Aku akan di sini, bersamamu."

Tak perlu berlama-lama ternyata. Sasuke sudah begitu yakin, dan Hinata senang akan hal itu. Tak apa dia menjadi egois sekarang. Nyatanya tempat ini memang menjadi akhir mereka. Hinata akan mencurahkan seluruh cintanya hanya kepada orang di depannya ini. Ia berjanji.

"Selamat datang, Sasuke."

•• Epilog End ••


















[Author's Note]
Hai ini Macha.

Iya, aku memilih ending yang berbeda untuk revisi kali ini. Kenapa? Tentu biar ceritanya happy ending hehehe.

Jangan lupa untuk berkunjung dan membaca-baca di work ku yang lain ^^

JANGAN LUPA FOLLOW DAN BINTANGNYA ⭐

THE FALLEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang