Permulaan

28.4K 2.3K 243
                                    

.

Mark (33) Haechan (20)

________________________

Haechan menangis, menahan salah satu kaki Mark. Ini di bandara, membuat Mark yang tak tega melihat ingus dan air mata itu membasahi celana kainnya hanya bisa mengelus surai sewarna cokelat di Swiss yang terkenal. Mark jadi tak tega meninggalkan Baby-Chan sendirian. Tapi Mark harus segera kembali ke Seoul. Ia harus menyelesaikan pendidikannya.

Baby-Chan terus menangis sembari menggerutu, agar Mark tidak pulang ke Seoul dan tetap bersama dirinya di Paris menemani hari-hari di sekolahnya. Baby-Chan ingin egois demi membuat Mark tetap di sisinya dan tidak meninggalkannya sendirian di paris.

"Chan, biarkan kak Mark pulang sayang..."
Haechan menatap bundanya dengan tatapan kesal. Bisa tidak sih bundanya mendukung dirinya hari ini?!

"Ndak mau! Kak Mark ndak boleh pulang. Huweee, temani Chan aja disini!!"

Bunda Wendy mengelus dada, anaknya ini, contoh pas sekali dengan sang suami.

Mark yang harus segera pergi, menggapai Baby-Chan dan menggendongnya menenangkan si bocah yang masih menangis. Mark sebenarnya juga tak ingin, tapi ia harus pergi. Keputusan keluarga si bocah yang menginginkan anaknya tetap berada dan bersekolah di Paris, membuat Mark tak bisa apa-apa.

"Baby-Chan, jangan menangis dong. Nanti kak Mark gak bisa melepas Baby-Chan."

"Biarin! huweee..."

Mark hanya bisa mengulum senyum. Sifat keras kepalanya sama sekali tidak berubah.

"Hei, kak Mark hanya pulang sebentar. Kak Mark mau selesaikan tugas Kakak, nanti kakak bakal jemput Baby-chan deh."
Janji Mark sembari menjulurkan kelingkingnya. Pinky promise time.

Baby-chan diam sejenak, memperhatikan kelingking Mark yang terjulur. Kemudian menyambutnya dengan wajah yang terlihat sebal.

"Janji! kalau kak Mark ingkar, kak Mark bakalan jadi batu gegara bohongi tunangan kak Mark." Mark tersenyum geli lalu mengangguk. Satu kecup di pipi hadiah perpisahan kecil dari Baby-chan untuknya.

"Ingat, Kak Mark punya Chan! Chan tunangan kak Mark!"

Mark mengangguk lagi, menurunkan si kecil di dekat madame Wendy yang menahan diri agar tak gemas dengan moment live anaknya dengan mantunya.

"Janji, ksatria Mark akan kembali ke pangeran kecil Baby-Chan"




Tapi hingga kini, kak Mark tak kunjung menjemput sang pangeran kecil.


______________________

Suara tapak sepatu pantofel hitam yang mengkilat tergesa di koridor sepanjang kelas menuju jurusan seni. Langkah tegas nan tergesa itu seperti berkata sudah terlambat 13 menit dari tempat seharusnya ia berdiri. Gerutuan kecil terdengar dari sang pemakai dan pemilik sepatu. Salahnya yang lupa mengisi bensin mobilnya hingga-hingga mogok di pinggir jalan.

Habislah ia, akan di gibah oleh para mahasiswa/mahasiswi baru yang akan ia bimbing sampai wisuda. Ruangan ujung akhirnya nampak, bersyukur ketika melihat arlojinya ia hanya terlambat 5 menit.

"Hai semua, maaf saya terlambat." Ia menyapa para siswanya sembari membuka pintu. Berjalan dengan tegas dan wibawa ke tempat dimana terletak singgasananya.

Melihat kearah depan, memandang para siswa/siswinya yang tampak kagum dan memuja.

"Jadi, perkenalkan nama saya Mark Lee. Saya akan mengajarkan kalian tentang seni gambar dan lukisan. Kalian boleh panggil saya Kakak saja. Salam kenal semuanya, ada pertanyaan?"

Suara buku terjatuh, membuat semua pemandangan tertuju ke depan pintu, termasuk Mark yang hampir mengumpat karena kaget.

Seseorang siswa terlambat ternyata. Membungkuk beberapa kali meminta maaf karena mengganggu kelas.

"Maaf, saya terlambat." katanya tak enak. Sebab sudah ada dosen yang mengajar.

"Tak apa. Saya maklumi untuk kali ini. Silahkan masuk dan bergabung dengan kelas saya. Oh ya, saya harus tau nama siswa yang saya bimbing, siapa namamu?"

"Haechan, Haechan Seo. Salam kenal Kak Mark."

Maka di hari itu, suara degup jantung Mark ketika menatap sesosok bocah yang sekarang sudah tumbun dengan baik, menjadi lebih cepat dari biasanya.

Maka di hari itu, suara degup jantung Mark ketika menatap sesosok bocah yang sekarang sudah tumbun dengan baik, menjadi lebih cepat dari biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baby-Chan sudah besar sekarang!

Sequel of Sweety

_________________
Ada yang kangen ama baby-chan gak? wkwkwkwk. Karena aku kangen juga sebagai
pelarian sejenak akan hilangnya dokumen uri masternim hikd ʘ̥_ʘ̥ aku buat ini. Gimana? lanjut tida kah?

Votement jusseyo ^^

20th || Markchan✅✅Where stories live. Discover now