1

4.1K 600 135
                                    

Zoo

"Hei, kau tau. Beberapa waktu terakhir ini Johnny sedang pusing menangani kasus aneh." Ten, sorang penjaga loket tiket kebun binatang mulai bercerita.

"Kasus yang mana?" Sahut Doyoung yang sedang bersiap menjadi tour guide.

"Akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus orang hilang. Disamping itu, semakin banyak abu menumpuk di sembarang tempat. Padahal orang-orang sekitar tidak ada yang membakar sampah di daerah itu. Meresahkan."

"Bukankah Johnny memiliki kelebihan untuk mengidentifikasi semua itu? Ia Alpha yang direkrut kepolisian secara langsung karena bakat alaminya, bukan?" Ucap Doyoung sambil menggulung kausnya yang sedikit kepanjangan.

"Sepertinya ini ulah Alpha. Bukan manusia. Johnny harus lebih berhati-hati."

Jujur saja, Doyoung sedikit takut mendengar kabar itu. Bukan hanya dari Ten, kekasih Johnny yang bekerja di kepolisian. Namun berita di televisi beredar tentang kemungkinan Alpha dari golongan hitam sedang berkeliaran.

Ia dan Ten sama-sama Omega. Kaum yang lemah, namun tidak setara dengan manusia biasa. Golongan Omega masih memiliki kemampuan seperti kaum Superhuman yang lain. Setidaknya tingkat mereka lebih tinggi daripada manusia biasa.

"Kau tidak mau mencoba membantunya? Kau punya bakat yang bagus untuk menelisik kasus Johnny lebih lanjut."

Ten tersenyum tipis mendengar penuturan kawannya.

"Aku juga ingin, tapi tidak semudah itu. Jejak Omega akan lebih mudah dilacak daripada Alpha atau Beta. Feromon kita lebih kuat. Johnny takut nanti akan terjadi sesuatu padaku."

"Benar juga. Sepertinya akan sangat nyaman jika ada yang menjaga." Batin Doyoung.

"Hei. Kau masih berkencan dengan Alpha Jung yang waktu itu? Ia terlihat manis."

"Tutup mulutmu." Ucap Doyoung ketus. Ia merapikan bajunya sekali lagi, mematut dirinya di depan cermin.

"Kau benar-benar belum memiliki 'penjaga'. Apa kau tidak takut dengan adanya Alpha hitam yang berkeliaran itu? Bukankan Alpha Jung termasuk dalam golongan putih?"

"Sudahlah. Aku sedang tidak ingin membahasnya."

"Waeee? Kau bertengkar dengannya?" Ten semakin penasaran, karena raut wajah Doyoung berubah menjadi lebih suram.

"Tidak."

"Lalu ada apa? Apa yang terjadi? Dia selingkuh? Atauㅡ"

"Demi Tuhan, Ten. Kami berkencan selama tujuh bulan dan ia tidak menandaiku. Aku kesal! Ia pikir aku bisa digantung sembarangan?!" Emosi Doyoung meluap, mengingat perlakuan Alpha Jung padanya.

Ten menggumam, memahami setiap kata yang diucapkan sahabatnya.

"Casanova, huh? Ia terlihat seperti itu."

"Aku tidak peduli lagi padanya. Aku kesal bukan main."

"Disini kau terlihat seperti Omega tidak sabaran yang ingin cepat-cepat ditandai dan mating sebelum feromonmu dinikmati oleh Alpha lain, Kim Doyoung."

Kedua mata kelinci Doyoung membelalak, tidak terima dengan ungkapan Ten yang diajukan padanya.

"Wah, pedas sekali mulutmu itu?!"

"Eey, santai santai. Kau akan mendapat Alpha yang lebih baik dari Jung itu. Aku yakin. Sekarang pergilah ke pintu utama sebelum manager menegur kita."

Amarah Doyoung yang sudah berada di ujung bibir, terpaksa ia telan kembali. Mengingat jam buka kebun binatang sebentar lagi akan datang.

Pria kelinci itu hanya bisa menghela nafas panjang sebelum keluar dari asrama yang ia tinggali bersama Ten.

Awaken [ON HOLD]Where stories live. Discover now