Hampa

43 2 0
                                    

Saat aku menjalani hari, tak lagi seindah awal ku bertemu dirimu. Saat dimana, hari-hari yang ku lewati begitu saja tanpa ada lagi rasa nyaman. Hari yang dirasa begitu sepi. Hari yang selalu ku tunggu untuk sekedar kata mesra, atau candaan hangat darimu. Tidak lagi ku temui itu.
Hari yang kita lewati seolah berjalan tanpa tujuan. Berlalu tanpa ada hal yang merindu.

Aku mulai terdiam,sejenak.
Kemana kita yang dulu?
Canda tawa ringan, atau ya sekedar menghiburku.
Entah kenapa, kini diri ku menjadi haus.
Haus akan kerinduan sebuah manjaan.
Haus akan sebuah kata mesra.
Haus akan perhatian sepele.

Rasanya,diriku terlalu sendiri.
Tak lagi berharap padamu.
Berjalan sesuka ku.

Kemana dirimu?
Apakah pekerjan mu itu membuat mu lelah?
Apakah keseharianmu menyita seluruh tenagamu?

Entahlah.
Aku saja yang hampa akan semua ini.

Ternyata

Kehilangan seseorang yang begitu dekat keseharian kita, bagai kehilangan darah yang mebgalir setiap detiknya di tubuh ini.
Berat, hanya utu yang ku rasakan saat ini.

Menumbuhkan hal barupun rasanya masih tak kuasa.

Aneh, wanita memang terlalu rumit di perasaanya.
Tapi, aku yakin. Bangkit adalah cara terbaik untuk melepaskan segala kehampaaan yang menghambat perjalanan hidupku ini.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DINDING BERDURIWhere stories live. Discover now