0#

4.7K 250 6
                                    


Pagi yang sangat cerah menerangi bumi, cuaca nya pun sangat bersahabat untuk para pekerja melakukan kegiatan mereka masing masing. Dan tidak banyak pula yang melewatkan hari ini untuk berolah raga pagi atau sekedar berjalan jalan

Termasuk anak manis yang satu ini. Ia sudah sangat bersemangat untuk keluar rumah sampai sampai lupa menyisir rambut basahnya

Ia berlari keluar dengan penuh semangat tanpa mempedulikan panggilan maid maid yang ada di dalam, terlalu bersemangat untuk bermain di halaman luar milik keluarga nya yang terlihat cukup megah penuh dengan tanaman hijau dan bunga bunga cantik

Ia langsung menuju belakang masion besar tersebut, sembari berlari mencari hewan kesayangannya. Dirinya berhenti di depan rumah kucing mini yang di penuhi lukisan kucing dan warna cat kuning kesukaannya, membuka kandang itu dan mengeluarkan seekor kucing belang putih jingga dewasa lalu ia pangku dengan hati hati

"Ah!! Kitty! Selamat pagii!" Teriaknya sambil mencium kucing tersebut dengan wajah berseri senang hati, walaupun bibirnya amat sangat sensitive tapi ia tidak bisa tidak mencium kesayangan nya tersebut barang sehari saja

"Meong~" suara kucing gendut itu

"Karna hari ini Chim akan pergi jalan jalan! Yasss! Sudah satu tahun ini chim tidak keluar masion, chim ingin keluar.. Kitty ikut sama Chim ya" Sudah terlampau senang hati kecilnya sampai sampai tidak sadar memeluk kucing gendut itu dengan sangat kuat

"Meong!" Suara kucing itu agak tertekan akibat pelukan yang terlampau erat tersebut, tidak mati sih, tapi bisa membuat kucing manis itu depresi dan mencakar pemiliknya. Beruntung kucing tersebut sabar

"Horee!" Girang si pemeluk melepaskan kucing tersebut, oh kau bisa lihat wajah yang masih bersinar karna terus menerus menampakkan tersenyum, terlebih saat mata sipitnya yang mulai tampak tidak terlihat sama sekali.. Itu sangat manis

"Jimin! Astaga anak maniss kesayangan bibi kenapa duduk di bawah.. Lihat, nanti kotor lagi" Ucap seorang maid sambil membawa sisir di tangannya juga tidak lupa sekotak susu coklat di tangan lainnya, sudah sangat mengerti bagaimana cara membujuk makluk manis itu agar mau menurut pada perkataan maid

Maid tersebut berjalan ke sebuah kursi taman yang tersedia sambil memanggil Jimin ke sana untuk duduk. Si manis penurut langsung berdiri dari duduk di rerumputan, sedikit membersihkan celana yang agak kotor setelah duduk di rumput lalu mengikuti perintah sang maid dengan senang hati

Nyonya Maid memberikan susu kotak pada Jimin dan segera di minum dengan senang hati oleh manusia manis berpipi bulat itu. Sang maid dengan telaten menyisir rambut anak majikannya, sembari menyisir rambut Jimin maid tadi juga sedikit mengajak Jimin berbicara untuk sekedar mengisi keheningan. Tempat itu hanya luas dan besar tapi tidak ramai, makanya sangat hening

"Hey, kenapa kamu sulit sekali bibi beritahu? Kan sudah mandi, kok malah duduk sebarangan. Nanti bibi di marahi mama mu lagi bagaimana?" Ada sedikit rasa kesal pada benak sang maid, walaupun hanya perasaan kesal di dalam dan hanya lewat namun itu masih saja ada di kepala. Ia tidak habis pikir bagaimana membuat Jimin cukup mengerti arti lain dari 'kotor' selain bermain dan bermain

"Tidak apa apa, nanti Jimin yang akan bela bibi!" Ucap Jimin seperti biasa tidak pernah takut, karena memang pada hakikatnya Jimin tidak akan pernah di marahi bagaimanapun kesalahan yang dia lakukan di rumah ini. Ya pasti ga di marahin, kan Jimin satu satunya orang yang membuat rumah ini sangat ramai juga satu satunya  yang membuat rumah itu ada di sana. Jimin alasan rumah ini terus berdiri kokoh

"Ya ya ya, jangan seperti itu terus. Kamu sudah besar Jiminie, umurmu sudah 20 tahun. Kau harus mandiri sayang" sang maid dengan telaten menyisir rambut Jimin, tetap menyisir sampai benar benar lurus dan rapi. Oh tuhan rambut Jimin itu sangat bagus, sayang jika tidak di rapihkan

You Will Always Be Mine [Vmin]Where stories live. Discover now