Anthe

6.3K 380 211
                                    

"Kenapa cafe ini tiba2 ramai? Pasti aku kehabisan green tea latte" kata seorang pria muda kurus yang menatap sebuah cafe dengan wajah kesal

Fakta kalau cafe itu terlalu ramai membuat dia putuskan untuk pulang saja dan tidur.



Sesaat setelah pria kurus melewati cafe itu..seorang yang sedang duduk di dalam cafe mencium aroma tubuh yang dia cari sangat lama..bahkan berabad.


Menerobos keramaian..pria itu keluar cafe untuk mencari asal aroma yang dia rindukan dan tidak menemukan nya..sekali lagi...hukuman itu membuat dia kembali hanya mampu meratapi yang sedang dia rindukan.



Dan dia kembali kesini....





Ketempat yang dia sebut rumah tapi tanpa kehangatan...


Melangkah menuju sebuah kamar lalu duduk disebuah kursi sambil menatap sedih sebuah lukisan besar dan berkata "aku merasakan kehadiran mu tadi....hukuman ini sangat tidak adil"




Airmata kembali turun seiring mata yang semakin menatap lukisan itu..



Kenalkan pria yang sedang menangis itu bernama Kiano Alvandra alias Pedon

Kenalkan pria yang sedang menangis itu bernama Kiano Alvandra alias Pedon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan lukisan yang sedang ditatap penuh rindu itu adalah seorang pemuda bernama Ayres Nayaka alias Anthe.

Dan lukisan yang sedang ditatap penuh rindu itu adalah seorang pemuda bernama Ayres Nayaka alias Anthe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiano adalah seorang manusia tapi bukan manusia...


Umurnya bisa jadi sama dengan umur bumi karena adalah dia adalah sebuah mitos..




Mitos yang hanya diketahui beberapa mahluk di bumi karena itu dia sering dipanggil Pedon yang artinya tanah.




Dia bisa memilih wujudnya..

Batu...

Bongkahan es..

Daun...

Bunga....

Bahkan binatang...


Dan sudah beratus abad dia memilih wujud manusia.



R I N D UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang