8

1K 208 119
                                    



"Hmm. . . Iya Mas, hati - hati, walaikumsalam."

Intan tersenyum simpul sebelum kembali meletakkan ponselnya di meja.  Biasa, tadi Aji baru laporan kalau dia mau nugas.

"DIIIIHHH JIJIK GUE!" Anda dan ekspresi pengen muntahnya cukup membuat Intan terkekeh.

"Jomblo sirik ae nih!" Balas Intan sambil memotong bistik ayamnya.

"Ya Allah urang doain putus nih ya!"

"Ih jahat! Hahahaha~ Doa teh biasanya balik lagi ke orangnya Nda, teu dapet - dapet ai Acil kamu teh nanti hahaha~"

"Eh bener juga sih. Nggak jadi deh! Hehe."

"Ngomong - ngomong gimana rasanya pacaran sama mantan gebetan urang?" Kan mereka lagi girls day out ya, mau nggak mau topik ini pasti dibahas lah ya.

"Gimana ya. . ."

Intan lalu mengingat - ngingat hal yang terjadi tiga bulan belakangan selama si cantik itu menyandang status sebagai pacarnya Kapten Aji Yudhistira.

Gimana rasanya jadi pacar Aji? You'll get the best of both worlds. The boyfriend who would treat you like the most precious thing in the world and also the best friend who you could share anything that you want.

Mungkin karena baru pacaran lagi setelah sekian lama, Intan kadang - kadang masih lupa kalau dia sama Aji itu statusnya bukan temen haha - hehe lagi.

And Intan being Intan yang bukan menye - menye club tentu saja tetap melanjutkan hari dengan kebiasaannya yang 'kalau Ntan bisa sendiri teu usah ngerepotin orang lain.'

Tapi rupanya Aji berpikir lain. Intan masih ingat dengan jelas apa yang Aji bilang waktu itu.

"Kita balik duluan Mbak," Pegawai lapak Intan pamitan sebelum Intan menutup lapaknya malam itu.

"Mbak In. ." Salah seorang pegawainya sebut saja Mbak Indah yang tadi sudah nyaris menghidupkan motornya dan pulang, balik lagi ke dalam.

"Naon Mbak Indah?"

"Di luar ada Masnya."

"Akang grab?"

Cepet oge?

Pikir Intan. Padahal abang grab nya belum menelpon.

Intan memang baru memesan grab bike untuk mengantarnya pulang.

"Bukan! Mas - Mas yang sering kesini sama Mas Fajar. Saya balik dulu ya Mbak. Assalammualaikum." Mbak Indah lalu pulang beneran.

Intan buru - buru menutup tokonya saat mendapati Aji yang sudah duduk di atas motornya sambil memainkan ponselnya.

"Mas Aji teh ngapain kesini?" Aji langsung menyimpan ponselnya ke saku jaketnya saat Intan menghampiri.

"Jemput kamu kan? Yok pulang!" Aji menyodorkan helm di tangannya ke Intan.

"Yaaaah. . Kamu nggak bilang. . Aku teh udah pesen grab, gimana dong? Batalin aja?" Intan menatap Aji bingung.

"Jangan dibatalin! Nanti kalo dia telpon biar aku yang angkat." Jawab Aji.

Dan tak lama setelah itu si abang grab pun menelpon untuk konfirmasi, lalu sesuai pesan Aji, Intan pun menyerahkan ponselnya ke Aji.

[✔️] NATURAL [YNWA AU]Where stories live. Discover now