13.Big plan

356 103 19
                                    

Tidak ada sebuah rencana yang bisa membuatku putus asa untuk merebut kembali yang telah mereka rampas dariku
It's not good!

¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦
📃📃📃📃📃

"Kemarin jadi ke kontrakannya Sheila?" tanya Aurora.

"Nggak, gue pergi sama Yuda," balasnya sembari menunjukkan sederet giginya.

"Yeuhh."

"Eh, tapi bunda juga gak izinin," lanjut Ashlyn.

Yang tadinya duduk didepan Ashlyn, Aurora berpindah menjadi duduk disamping Ashlyn, lebih tepatnya dibangku Sheila yang kini tengah kosong.

"Ada masalah sama nyokap ya?"

Ashlyn mendesah pelan, "Gue heran aja ra. Akhir-akhir ini bunda tuh jadi aneh, gak jelas. Tapi dia masih nunjukkin rasa sayang dan perhatiannya sama gue," jelas Ashlyn dengan lirih.

"Cerita aja sama gue, mau?"

"Gue bakal cerita semuanya sama lo, tapi gak sekarang. Gue butuh waktu yang tepat."

Aurora mengangguk memahami. Dia menghargai keputusan Ashlyn.

°°°°

Istirahat...

"Kalian tau gak? Dikelas gue ada anak baru. Cantikkkkk banget, dari amrik lagi," ucap Jessy memberi tau.

Saat ini Jessy tengah berkumpul dengan Chila dan Salsa di bangku taman sekolahnya.

"Lo serius?" tanya Chila memastikan.

Jessy menganguk sembari menyeruput es teh ditangannya.

"Namanya?" lanjut Chila.

"Hmm.. ke-kei- .. keiko! Nah iya namanya Keiko," balas Jessy setelah ia mengingatnya.

"Anggota bagus nih, kita bisa tambah populer kalau si Keiko itu mau masuk ke genk kita." Salsa baru saja mengemukakan ide cerdasnya.

"Nah, maslahnya si Keiko itu pen palsnya si anak cupu," jelas Jessy.

Salsa bangkit dari kursinya lalu dia maju beberapa langkah, melipat tangannya didepan dada serta tersenyum miris. "Gue punya rencana besar!"

°°°°

Kantin...

"Rencana apaan sih?" keluh Sandy yang kini tengah asyik melahap bakso miliknya.

"Udahlah, lo tenang aja. Pokoknya bentar lagi pasti Sheila bakal jatuh cinta sama lo, gue jamin!" ucap Yuda percaya diri.

Azkal mengacungkan jempolnya. "Gue dukung."

"Dukung sih dukung, tapi apa dulu nih rencananya?" gerutu Sandy.

Yuda mendekatkan mulutnya ke telinga Sandy, mulai membisikkan sesuatu kata yang Azkal pun ikut menguping pembicaraan mereka.

°°°°

Sekarang Keiko tengah berjalan pulang, ia sendirian. Aurora sedang mengerjakan tugas kelompok nya disekolah, jadi gadis itu harus pulang jalan kaki sendiri karena memang jarak rumah Aurora dan sekolah lumayan dekat. Tapi karena Aurora juga tidak membawa motor atau mobilnya hari ini, jadi dia tidak bisa mengendarai sesuatu untuk membawanya pulang tanpa harus mengorbankan kakinya.

Tanpa Keiko sadari, Salsa cs sudah mengikutinya dari sekolah. Perlahan Salsa mendekat dan mulai mendekap Keiko dari belakang dengan saputangan ditangannya yang sudah ia taruh bius disana.

Setelah pingsan, Jessy dan Chila membawa mobil ketempat Keiko dan Salsa berada. Lalu Salsa langsung bergegy membawa Keiko dengan mobil itu.

*****

Keiko mulai tersadar, ia merasakan pusing dan apa ini? Ia terikat di kursi?lalu, tempat apa ini? Mirip seperti gudang bekas yang sangat debu. Bahkan mulut nya juga tertutup oleh lakban hitam. Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya?

"Hai sayang." Salsa cs tiba-tiba datang menghampiri Keiko dan tersenyum miris pada gadis itu.

"Mmmppmm." Keiko berusaha melepas ikatan ditubuh dan melepaskan penutup mulutnya.

"Ini itu jauh dari kota! Jadi gak bakal ada yang bisa nolongin lo! Bahkan sahabat lo sendiri!" ketus Salsa dengan mendekatkan wajah nya pada Keiko dan memberikan sorot mata tertajamnya.

Keiko, gadis itu tidak akan menyerah sampai ia bisa menelfon Aurora. Ponselnya kini tengah berada didalam tasnya, dan tasnya, entah kemana disembunyikan 3 gadis yang sebenarnya Keiko juga tidak mengenalnya. Yang ia tau hanya Jessy. Gadis yang menanyakan nya tadi pagi dengan sinis, bahkan ia hanya sekedar tau, tidak tau namanya, apalagi sampai mengenalnya.

Chila dan Jessy menahan Keiko agar usahanya untuk bebas tidak bisa ia wujudkan dalam waktu dekat ini. Sementara Salsa mengambil ponsel Keiko didalam tasnya lalu menekan kontak bertuliskan nama Aurora.

Disisi lain...

"Eh, bentar ya, angkat telfon dulu," pamit Aurora mengehentikan sebentar acara kerja kelompoknya.

"Keiko? Kenapa ya?" gumamnya sembari mengangkat telfon.

"Halo, kenapa Kei?" ucapnya.

"Gue bukan Kei!"

Tunggu, ia mengenal suara itu. "Salsa?"

"Kalau lo mau Keiko balik dalam keadaan baik-baik aja. Lo harus jauhin dia setelah gue bebasin dia!"

"Maksud lo?"

Tut..tut..

Aurora sungguh tak mengerti, Keiko?balik? Keadan baik-baik saja? Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Salsa? Ia harus cari tau dan mungkin akan meminta bantuan Azkal.

°°°°

Gimana guys?

Votment okk👌
-
-
-
Tbc.

Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI Where stories live. Discover now