26

12.7K 552 11
                                    

Tak terasa dua bulan telah berlalu. Dan selama itu pula lysha berusaha untuk mengendalikan emosinya. Dia tak ingin ketika emosi kembali menguasai maka akan mendatangkan celaka bagi mereka bertiga.

Pagi ini seperti biasa Zahra akan menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil mereka. Masih dengan menu favoritnya yaitu ayam kecap dan capcai.

"Assalamualaikum dek.." salam Raditya ketika ia melihat sang istri sedang sibuk di meja makan.

"Waalaikumsalam abang,,,! Hem sudah rapi ternyata,!"

"Hari ini abang ada janji dengan teman lama abang dan lysha,! Emz kalau adek abang tinggal tak apa kan dirumah sendiri,? Soalnya Aisyah juga harus ke rumah kakek,!"

"Iya bang..." sahut Zahra sembari tersenyum.

"Kemarilah dek..abang ingin beri kecupan selamat pagi buat adek," ujar Raditya menggoda sang istri karna hanya dengan digoda sedikit saja warna pipi zahra sudah pasti merona.

"Ish..ini pipi kenapa merah hmmm,?" Lanjutnya sembari mengelus pipi zahra.

"Ab....hoek..!" Kata-kata Zahra terpotong begitu saja karna ia merasakan mual ketika mencium parfum milik raditya.

"Hey...kenapa humaira,? Kau tak apa kan dek,?"

"Tak apa bang..mungkin hanya masuk angin,!"

"Ayo kita ke dokter,!"

"Tak usah bang..adek istirahat saja,,nanti juga sembuh,! Abang lekas sarapan jangan lupa ajak mbak lysha ya bang,! Adek ke kamar dulu,!"

Zahra/Queen pov

Maafkan adek bang...maafkan ami ya sayang...biarkan dulu begini. Bukan maksud ami sembunyikan kalian dari abi..hanya saja ami belum siap jika abi kalian tau.

Huuuffttt ku hela nafasku. Perlakuan abang padaku memang masih tetap manis,,hanya saja satu bulan belakangan ini abang selalu bersama mbak lysha dengan alasan jika mbak lysha tengah sakit. Yaa..mbak lysha sekarang tengah menjalani pengobatan untuk kanker darah. Entah mengapa penyakit mengerikan ini bisa menggerogoti tubuhnya. Alhasil selama satu bulan ini abang sama sekali belum menemani malamku. Aku takut saat ia tau aku hamil maka ia tak mau mengakui janin yang ada di dalam rahimku ini. Pikiran konyol memang,,tapi itulah yang aku takutkan.
Kehamilanku ini hanya di ketahui oleh azzam saja. Itu pun karna tak sengaja kami bertemu saat aku sedang periksa beberapa waktu lalu. Dan selama ini juga dialah yang penuhi semua keinginan twins.

Aku tak menyangka di usia yang terbilang muda ini aku akan menjadi ami dari dua orang baby. Yapz aku mengandung bayi kembar,, sebenarnya ayah memiliki saudara kembar namun meninggal sesaat setelah mereka lahir itulah sebabnya sekarang aku bisa memiliki anak kembar juga.

Ku rebahkan tubuh lelahku di atas ranjang di kamarku. Entah sampai kapan aku akan bertahan dirumah ini. Abang memang tetap menunjukan kasih sayangnya padaku namun abang tak pernah ada saat aku membutuhkan kehadirannya. Dia terlalu fokus pada kesehatan mbak lysha saja. Bahkan saat aku menolak untuk kedokter tadi ia tak mencoba untuk membujukku. Lalu jika aku katakan bahwa aku tengah mengandung akankah ia peduli,? Nyatanya cinta bang Ditya hanya milik mbak lysha saja.

Huuuffffttt lagi..ku hela nafasku.

Cliiing....

Bunyi notifikasi dari WA membuatku harus bangun dari acara rebahan ku.

Abang sayang💓💓
Maaf dek malam ini abang dan lysha akan makan malam diluar. Jangan tunggu kami pulang ya...

Tes...tes...tak terasa air mataku mengalir begitu saja. Ini bukan hal baru dalam satu bulan belakangan,,abang akan lebih senang menghabiskan waktunya hanya dengan mbak lysha.

Cling...

Azzam Asy S.
Assalamualaikum Ra...hari ini kamu sibuk tidak,? Ibnu mengajak kita untuk makan malam di restoran langganan kita. Kalau kamu mau nanti aku jemput jam 7 yaa...

Me
Waalaikumsalam zam
Oke aku izin abang dulu

Azzam Asy S
Aku tunggu kabar darimu

Baiklah..daripada makan sendiri lebih baik aku ijin untuk makan malam bersama sahabat-sahabat ku.

Me
Assalamualaikum bang
Adek mau ijin untuk makan malam bersama sahabat-sahabat adek yaaa

Send....

Setelah dua puluh menit berlalu tak ada jawaban dari abang,,aku telfon pun tak di angkat. Ya sudahlah yang penting aku sudah mengatakan aku akan pergi kemana dan bersama siapa. Ku pejamkan mataku untuk menghalau pusing dan kantuk. Semenjak aku tau jika di rahimku tengah tumbuh calon baby kami,,aku menjadi mudah sekali lelah dan mengantuk.
ºººº
Tak terasa malam pun tiba,, Zahra sudah duduk cantik menunggu jemputan dari azzam.

Tiiin tiiin tiiin

Klakson dari azzam membuat ia bangkit dan sedikit berlari.

"Heeyy jangan lari.." ingat azzam.

"Maaf,!"

"Sudah ijin suamimu Ra,?"

"Hm...tapi ya begitulah zam..abang sedang keluar bersama mbak lysha,!"

"Lagi,?"

"Hm..."

"Ya sudah sekarang kalian bersenang-senang dengan uncle dan aunty saja ya twins..." ujar azzam membuat zahra meneteskan air matanya.

"Lho kok menangis sih ami kalian ini,?"

"Terimakasih zam..kau begitu peduli pada kami,!"

"Ck...tak usah berterima kasih,! Oke princess...lets go bersenang-senang...!" Ujar azzam kemudian ia lajukan mobilnya membelah malam.

"Zam...jangan sampai ada yang tau soal kehamilanku ya...bukan maksudku untuk menyembunyikan twins tapi saat ini tak mungkin untuk mengungkap semuanya,!" Ujar zahra membuat azzam tak suka.

"Abinya berhak tau ra,!"

"Belum sekarang zam.."

"Baiklah..tapi kau jangan pernah sungkan untuk meminta bantuan ku,!"

"Ehm iya..."

"Ayo turun kita sudah sampai,! Mereka ada di dalam,!"

Dengan sedikit tergesa-gesa zahra berjalan menuju pintu restoran namun karna kurang hati-hati zahra tersandung kakinya sendiri. Hampir saja ia terjatuh,, beruntunglah azzam sempat menariknya kedalam pelukkan azzam.

"Zahra..."

"Adek..."

Degh...degh...degh...

ºººº
BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Where stories live. Discover now