Game start: Kiss & Slap

505 58 8
                                    

Seulgi duduk diruang latihannya. Ia memainkan beberapa lagu dari not balok yang tertera diatas sebuah kertas. Noda tumpahan kopi terlihat disisi kiri atas kertas itu. Seulgi tidak sengaja mendapatkan lagu itu dari orang yang ia tabrak di cafe sekitar perusahaannya beberapa saat lalu. Orang itu belum sempat Seulgi temui lagi, bahkan ia baru ingat bertemu dengan orang itu saat ia melihat kertas itu diatas pianonya saat latihan tadi. Iseng saja Seulgi coba memainkannya, dan ia tersadar akan sesuatu.

Ia mengeluarkan ponselnya dan mulai memainkan lagu utama dikonsernya nanti. One of these nights. Ia mengingat dengan jelas saat agency memberikan lagu itu untuknya dan Seulgi langsung jatuh cinta. Ia bahkan tidak berniat menolak lagu itu, ia tidak membiarkan siapapun mendengar lagu itu selain dirinya bahkan para staff produksi dan managernya sampai frustasi karena tidak bisa mendengarkan lagu itu.

"Orang ini..." Gumam Seulgi segera berlari meninggalkan ruang latihan.

"YAK! Seulgi mau kemana?!" Teriak Mangernya pada Seulgi.

Pria itu tidak menjawab ia justru menuju ke cafe dimana ia bertemu dengan orang misterius yang kemarin beradi ditempat yang sama. Melihat Seulgi masuk dari pintu, orang itu segera berdiri. Masih sama, dengan hoodie kebesaran ditubuhnya bewarna maroon. Ia menggunakan masker dan sebuah notebook ditangannya. Seulgi dengan yakin menghampiri orang itu. "Sebentar!" Seulgi menahan tangannya dengan kuat sampai orang itu berbalik dan hoodie yang menutupi kepalanya terlepas.

Mata mereka bertemu, orang itu hampir menyamai tinggi Seulgi. Karena hoodienya terlepas, Seulgi jadi tahu bahwa ia adalah seorang wanita. Dari rambut panjang bewarna coklat miliknya Seulgi yakin bahwa bahu yang digenggamnya ini adalah milik seorang wanita. "Permisi agashssi." Seulgi berusaha melepaskan masker yang dikenakannya. Ia terlihat jelas hidungnya mancung dan bibirnya yang menjadi pucat. Entah kerena ia sakit atau karena Seulgi menyentuhnya.

"Apakah kau mengenal lagu ini?" Seulgi mengangkat kertas yang sedari tadi dipegangnya. Orang itu terkejut saat melihat apa dibawa Seulgi. Belum sempat menjawab ponsel Seulgi berdering. Saat Seulgi lengah ia segera mengambil kertas itu dan membawanya berlari. "YAK! Haish!" Kesal Seulgi mengambil ponselnya sambil berlari dan menjawabnya. "Kenapa?" Jawab Seulgi entah pada siapa.

"Aku berniat mencarikan pengawal untuk Yeri, apakah kau bisa bantu menyeleksi?" Tanya Wendy diseberang.

"Aku tidak bisa!"Balas Seulgi menutup telponnya secara sepihak.

Sementara Wendy langsung melongo mendapatkan jawaban singkat dari Seulgi. Ia melirik pria yang sedang berada tidak jauh darinya. Ia menghampiri pria dengan wajah manis dan lesung pipit itu. Akan menjatuhkan harga dirinya jika ia mengatakan tidak jadi pada orang lainnya. Sehingga Wendy tersenyum dan berkata "Baiklah Kang Daniel-ssi. Kau hanya perlu menjaganya selama di Korea saja selama dua minggu ini." Jelas Wendy dan diangguki oleh pria itu. Wendy tersenyum.

'Berhasil sesuai rencana'

*****

"Jadi kau benar akan menikah?" Tanya seorang pria duduk dikursi hadapan Irene. Ia adalah Heechul yang sama ini tengah menemani Irene.

"Entahlah oppa, aku merasa bingung dan ragu untuk pertama kalinya." Gumam Irene sambil mengacak rambutnya dan menundukkan kepalanya dimeja kerjanya.

Heechul tertawa melihat Irene seperti itu. "Kenapa, kau tidak sepusing ini saat akan menikahi Suho." Jelas Heechul.

"Itu karena kami saling mencintai, bahkan sudah selama tujuh tahun. Aneh rasanya jika aku merasa pusing." Jelas Irene.

"Lalu apa kau akan menunggu tujuh tahun dulu baru menikahi bocah itu juga. Bukankah kau bilang dia tidak punya banyak waktu?"

Level Up ProjectWhere stories live. Discover now