"The seed of love is embedded in the heart of a Devil and behind the shadow of an Angel, the Devil is hiding, ready to attack someone who hurt his Angel. He will be the worst nightmare you will ever seen."
~*~
Zander Galan Riders terkenal bad boy...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~*~
Zafaya POV
Pelajaran selanjutnya di kelasku adalah olahraga.
Pelajaran yang fifty-fifty suka dan tidak suka.
Untuk sebagian perempuan, olahraga melelahkan dan membosankan tapi untuk laki-laki, olahraga adalah bidang mereka.
Aku termasuk orang yang netral. Tidak terlalu mempermasalahkannya.
Aku keluar dari ruang ganti sudah memakai seragam olahraga khas West High School. Berjalan bersama dengan murid perempuan lainnya menuju lapangan.
Belum, aku belum mendapati teman perempuan di kelasku. Terlihat awkward bagiku saat memulai perbincangan awal. Berpikir, itu tidak jadi masalah bagiku dan aku akan membiarkannya mengalir begitu saja.
Berjalan ke lapangan serasa mengunjir rambutku menjadi ekor kuda. Namun, bersamaan dengan diriku selesai menguncir rambut, seseorang menabrakku.
"Owh!"
Bukan itu bukan rintihanku tapi itu keluar dari mulut seorang Fransisca Evans, Sisca, a.k.a drama queen, queen bee, popular girl, or whatever you can call her.
Aku menghela nafasku dan membatin, here we go again. Drama, drama, and feak.
"Watch out your walk, nerd." Ucap Sisca dengan tatapan seolah aku adalah kuman.
Dan lagian, um... Excuse me. Bukannya aku yang seharusnya mengatakan seperti itu. Ia berjalan, asik mengobrol dengan geng cheerleader nya, dan berakhir menabrakku.
Tapi dari pada mengatakan apa yang ada di pikiranku, aku mengatakan, "sorry..."
Jika aku meladeni nya, trust me, tidak akan pernah habis, karna aku kenal betul Sisca, ia tidak ingin merasa kalah.
Kenapa aku mengatakan seperti itu, well this is funny, dulunya ia adalah sahabatku dan Thalia sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama, Sisca semakin menjauh berkaitan dengan kepopularitas yang ia raih dan ketiadaanku.
Now, we are definitely not friend. Anymore.
"Well, keep your distances from mine because I don't wanna close with the nerd." Ucap Sisca menatapku dari bawah hingga ke atas lalu berbalik badan sambil mengibaskan rambutnya, berlalu pergi diikuti oleh minionnya.
