🌸part 02🌸

6.4K 376 3
                                    

🌸Muhammad Farhan Fazal🌸


karna waktu sudah menunjukan 13:17. artinya Afida sedikit terlambat solat dzuhur.

di dalam sebuah masjid, Afida dengan seorang gadis yg di ketahui namanya, Mika.

mereka melaksanakan shalat dzuhur berjamaah, saat Cinta memanjat kan doa, terdengar suara isakan dari belakang Afida.

Afida menyekesaikan doanya, lalu membuka dan melipat mukenahnya.

Afida mendekati Mika, memeluk Mika dengan mengusap punggungnya menenangkan. sepertinya Mika masih trauma.

"Ini pertama kalinya aku shalat, setelah sekian lama aku meninggalkan shalat," pengakuan Mika membuat Afida tertegun. Jadi, Mika menangisi dirinya yang telah meninggalkan shalat.

"kenapa begitu?" tanya Afida lembut melepaskan pelukan nya, ditatap nya Mika dengan penuh kelembutan

"aku telah lama meninggalkan shalat semenjak mama dan papa meninggal," lirih Mika.

sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin Afida lontarkan. tapi, karna takut menyinggung Afida tidak jadi bertanya.

"kamu bisa memulai semuanya dari awal," ucap Afida kembali memeluk Mika.

"apa Allah akan mengampuni dosaku?" tanya Mika ragu, dia sangat tahu dosa nya begitu banyak.

"Allah maha pemaaf," tutur Afida meyakinkan.

"aku butuh bimbingan kakak," Mika menatap Afida penuh harap sambil menggenggam erat tangan Afida.

Afida tersenyum hangat, "selagi kakak bisa, pasti kakak bantu."

Mika tersenyum mendengar perkataan Afida. dulu dia sangat dekat dengan  Allah. tapi, saat dimana dia harus kehilangan orangtua nya, dia menjadi gadis pembangkang, brandalan, dan sering melakukan skandal.

Mika merasa tidak ada orang yang memperhatikannya. sebenarnya Mika melakukan semua skandal di sekolahnya hanya ingin mendapat perhatian dari kakaknya,keluarga satu-satunya yang dia miliki.

Mika berharap kakak nya akan memperhatikan nya saat beberapa kali surat panggilan dari sekolah, tapi nyatanya kakak nya tidak pernah datang, kakak nya hanya menyuruh temannya untuk mengurus dirinya.

setelah Mika bertemu Afida. Mika merasa hatinya menghangat, rasa ini sama seperti saat dimana orangtua nya masih ada.

Mika yakin, pertemuannya dengan Afida akan mengubah hidupnya, menerangi sisi gelapnya yang telah dia lakoni tiga tahun belakangan ini.

seusai shalat Afida berniat ingin mengantarkan Mika kerumahnya. tapi tidak jadi, karena Afida mendapat telepon untuk segera pulang.

"maaf yah, kakak nggak bisa nganterin kamu pulang," ujar Afida merasa tak enak hati.

Mika tersenyum hangat, "nggak papa kak."

"kalo gitu kakak duluan "

Mika memegang tangan Afida. Afida menatap heran ke arah Mika.

"boleh minta nomr kakak?"

Afida tersenyum lalu mengeluarkan ponselnya dan memberikan nomernya.

setelah mereka bertukar nomer ponsel, Afida pamit.

Mika memperhatikan Afida dari jarak jauh. menatap penuh haru, entah bagaimana nasib nya jika dirinya tidak bertemu dengan Afida.

Mungkin Mika akan mengakhiri hidup nya karena merasa tidak ada guna nya lagi untuk hidup.

Mata Hati ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang