1-Airplane🔫

4.3K 339 35
                                    


Toronto, February 26th

DOORR...

Sebuah tembakan tanpa arah mengenai bagian dalam pesawat.

Semua orang yang berada di dalam pesawat berteriak histeris, termasuk Zelda.

Seorang lelaki yang duduk di depannya kini bangkit kemudian mengedarkan pandangannya ke segala arah.
Lelaki itu adalah Alban Rigel Putra.

Operator pesawat hanya memberi instruksi kepada para penumpang untuk tetap tenang dan berwaspada.

Tak lama kemudian dua orang memakai jas hitam datang dari bagian belakang kursi penumpang dan langsung bersiap menyerang Alban.

"Serahkan brankas itu atau pesawat ini kami ledakan!" ancam orang berjas itu kepada Alban.

"Urusanmu dengan saya, bukan dengan orang-orang yang ada disini," jawab Alban sambil mengepalkan tangannya.

"Well, mari kita lihat. Apakah si jagoan ini akan terus bertindak layaknya pahlawan hm?" Orang berjas itu tersenyum meremehkan.

'pendaratan darurat akan segera dilakukan, kepada para penumpang harap bersiap-siap!' ucap operator pesawat.

"Tunggu sampai pesawatnya mendarat dan biarkan mereka turun terlebih dahulu," timpal Alban.

Tanpa disangka orang berjas itu malah menodongkan pistol kepada penumpang lansia di sebrang kanan Alban, "Cepat serahkan!"

Zelda yang menyaksikan pemandangan itu merasa sangat geram, mengapa mereka malah menyandera seseorang yang tidak memiliki cukup tenaga.

Saat itu Alban langsung mengambil tas yang dibawanya, bukan untuk diserahkan melainkan untuk ...

Bugh

Mengelabui mereka.

Kaki kanan Alban berhasil menendang tangan orang berjas itu hingga kini pistolnya terlempar ke dekat kaki Zelda.
Pertarungan pun tak terhindarkan, dua lawan satu Alban tetap berusaha menghindari pukulan-pukulan orang itu.

Pesawat berhasil mendarat, para penumpang pun mulai berhamburan keluar. Terkecuali Zelda yang masih syok dan satu orang lelaki di sampingnya.
Alban bukan orang yang mudah dikalahkan, tapi saat ia sedang bertarung dengan dua orang tersebut tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di belakang kepalanya sehingga membuat Alban terhuyung. Kejadian itu menjadi kesempatan untuk dua orang tersebut dan langsung mengunci pergerakan Alban.

Zelda melirik ke arah lelaki di sampingnya yang kini tengah berdiri. Ia yang memukul Alban, wajahnya tidak terlihat begitu jelas namun yang pasti sedang menyeringai dibalik topi. Seketika lelaki tersebut sadar diperhatikan oleh Zelda langsung mengarahkan tangannya untuk mengambil pistol di bawah kaki Zelda. Refleks Zelda pun mencoba meraih pistol di bawah kakiknya.

Plakk!!!

Tangan Zelda terasa panas tertampar tangan lelaki yang ada disebelahnya.

"Singkirkan tanganmu," ucap lelaki itu saat tangan Zelda kini berada dibawah tanggannya sedang berusaha mengambil pistol. Zelda mencakar tangan lelaki itu dengan tangan yang satunya kemudian menyikut bagian perutnya cukup keras, alhasil Zelda lah yang mendapatkan pistol itu.

"Jangan bergerak!" Zelda berdiri dan menodongkan pistol terhadap dua orang berjas dan lelaki di sampingnya secara bergantian. Meskipun dengan tangan gemetar, ia menyaksikan adegan penyerangan ini dari awal dan menebak siapa pihak baik dan siapa pihak jahat. Menurut pendapatnya, pihak baik selalu diserang saat sendiri sedangkan pihak jahat akan menyerang berkelompok. Itu yang ia pikirkan sekarang...

"Lepaskan pemuda itu atau aku akan menembak!"

Lelaki di samping Zelda hanya memperhatikan, sedangkan kedua orang didepannya itu malah tertawa "ck, siapa perempuan ini? Berlaga jadi pahlawan kamu ya. Tidak usah ikut campur!" kata orang yang sedang memegang senjata panjang. Tidak perlu bertanya soal bagaimana senjata-senjata itu bisa lolos masuk ke dalam pesawat, mereka pasti sudah pandai berlatih soal itu.

"Cepat lepaskan atau aku akan menembak!" tegas Zelda sambil menahan lututnya yang sudah lemas.

"Silahkan tembak, tapi pemuda ini akan mati," jawab orang itu sambil mendekatkan sebuah alat mirip pedang pada leher Alban.

DORRR...

"Arghh!!!" teriak orang yang memegang pedang itu.

Zelda roboh di tempat, ia tak menyangka telah menembak seseorang. Meskipun peluru itu hanya menyerempet bahu si penyandera, ia merasa bersalah.

Alban yang memiliki kesempatan untuk kabur lantas melumpuhkan kedua orang tersebut, kemudian menghampiri gadis itu.

"Cepat pergi dari sini," ajak Alban.

...

Hallo everybody
Welcome to my first story.

.
.
.
I hope you like this!

Salam hangat, 🌹

(28 November 2019)

HERETOFORE [END✓]Where stories live. Discover now