Sudah satu minggu sejak Delvita memutuskan jalan dengan laki-laki lain. Sebelum ini terjadi, Resaka sungguh telah mengusahakan agar hubungannya dengan Delvita tetap bisa berlanjut, apa daya gadis itu terlalu lelah dan sakit hati sehingga tidak mau mendengarkan penjelasan apapun. Saat ini-berdasarkan kabar dari Genta-Delvita sedang dekat dengan anak dari jurusan mesin pula.
"Kalau soal tampang ya sebelas dua belas sama lo, tapi tetap gantengan gue sih. Cuman yang jadi concern gue nih ya, Kevin itu playboy kelas kakap, levelnya udah lebih tinggi dari gue. Ya gue ga bisa jamin kalau Delvita bakal masih perawan setelah mereka jadian..."
Resaka baru makan ayam gepreknya dua suap, tetapi napsu makannya sudah lenyap dan ia mengakhirinya dengan minum. Saat sedang khidmat minum, ekor matanya menangkap dua sosok yang sedang ia dan Genta bicarakan. Resaka langsung memutar tubuh supaya keberadaannya tidak ketahuan oleh Delvita yang tampak begitu gembira bersama kecengan barunya.
Saat mendengar ada suara yang familiar di telinganya, Genta pun menoleh dan mendapati sosok yang sama dengan yang baru saja dilihat Resaka. Genta langsung menyikut Resaka karena mengira Resaka belum tahu. Kemudian Resaka segera memberi isyarat bahwa ia sudah tahu.
"Gue belum pernah lihat Delvita sesumringah itu pas masih sama lo." Resaka mencoba mengingat-ingat apa benar hubungan mereka sekering itu, padahal selama ini ia sudah berusah bersikap seromantis mungkin meskipun itu hanya penilaian pribadinya.
"Buayanya mulai ngelus-ngelus pipi." Genta mendeskripsikan apa yang ia lihat. Resaka juga melihatnya dan rasanya seperti ada yang mendidih di dalam dadanya.
"Wuaduh! Dicium!" komentar Genta sewaktu Kevin mencium pipi kanan Delvita. Resaka masih melihat itu juga.
"Fix sih ini kayaknya mereka udah jadian." Genta menghabiskan sisa es teh miliknya. Komentarnya sejak tadi memang sengaja untuk memanas-manasi Resaka. Resaka langsung melakukan olah pernapasan untuk mendinginkan hati dan pikirannya.
"Sekarang pegang-pegangan tangan. Dih colek-colek hidung." Genta terus saja melakukan live report.
"Padahal kita baru seminggu pisah, tapi sudah kelihatan kalau kamu lebih bahagia dengan Kevin." batin Resaka yang masih menguatkan diri memandangi keakraban Delvita dan Kevin.
Delvita terus tertawa mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kevin yang entah apa. Lalu Kevin terlihat memanfaatkan kesempatan dengan melingkarkan pergelangan tangannya di pinggang Delvita. Seperti sebuah pemandangan orang yang sudah memadu kasih sejak lama. Resaka can't relate meskipun usia hubungannya dengan Delvita jauh lebih lama dari itu.
Genta menepuk bahu Resaka, "It's ok, dude. Just let her go dan cari cewek lain. Kalau lo mau, gue bisa bantu carikan yang sesuai selera lo. Sebutin aja ciri-cirinya, tinggi badan, warna kulit, ukuran..." Genta sedang menawarkan bantuan pada Resaka untuk cepat move on tetapi Resaka malah pergi.
YOU ARE READING
RESAKA [Terbit]
General Fiction[Sudah Terbit! Ready Stock] "Namanya juga berjuang demi keutuhan hubungan. Bosan dan capek itu wajar, yang penting adalah bagaimana kita mengatasi kebosanan itu supaya tetap tinggal. Kalau bosan lalu pergi, kita nggak ada bedanya sama binatang."...