1 - Parents

10.1K 1.3K 764
                                    

Setelah memasuki fase baru kehidupan berjudul pernikahan, Rasyid menyimpulkan bahwa dua puluh enam tahun ia bernapas dan berpijak di jagad semesta raya ini bukan hanya untuk bergerak menjalani banyak rutinitas dan perubahan. Di antara arus yang membawanya. ia juga mengenal dan mengalami banyak perasaan baru yang sebelumnya ia tidak pernah tahu itu ada.

Seperti waktu kita pertama kali jatuh cinta, pertama kali menamai perasaan rindu waktu menatap langit dan melihat wajah seseorang, sampai perasaan merelakan. Semakin kita bertumbuh, semakin banyak satu demi satu perasaan yang tidak kita kenal, yang kemudian kita klasifikasi, kita nikmati hari demi hari.

Perasaan-perasaan baru itu tidak begitu saja datang ke hidup kita, tidak dalam jadwal yang pasti, tidak juga bisa kita atur kapan ia bisa datang dan pergi. Kadang butuh seseorang yang tepat yang membuat kita merasakannya.

Rasyid Ananta hari ini adalah Rasyid yang sudah mengalami bagaimana rasanya mewujudkan satu mimpi besar yang ia punya: menjadi suami Adisa Mutiara. Enam bulan sudah ia terbiasa bangun pagi dengan senyum terutas di wajah, mencium wangi seseorang yang ia sayangi, atau kalau ia bangun lebih dulu ia akan punya cukup waktu untuk mengagumi betapa cantiknya istrinya saat tidur, untuk kemudian mengecup keningnya sambil tersenyum.

Mana pernah ia tahu jenis perasaan itu waktu ia masih bujangan dulu, waktu ia masih tinggal di indekos dan ketika bangun pagi yang pertama ia dengar adalah suara ngulet teman satu kamarnya si Lengkuas Raksasa.

Mana pernah ia tahu kalau doping paling ampuh sebelum ia berangkat ke kantor adalah: 'Mas, nih bekel kamu.' dan sentuhan lembut istrinya merapikan rambut atau membetulkan dasinya.

Bahkan sejak hampir setengah tahun berlalu, perasaan Acid masih sama antusiasnya, sama bahagianya, atau malah bertambah. Ia masih mesem-mesem setiap masuk ke rumah dan melihat foto pernikahan ia dan Dica terbingkai dalam ukuran besar di ruang tengah dan di kamar.

Acid juga masih merasakan euforia yang belum habis, seperti kembang api yang tidak pernah padam cahayanya, waktu ia mengunggah foto ia dan Dica naik vespa biru dongker memasuki pelataran tempat mereka menikah, saat langit sedang biru-birunya dan awan sedang cantik-cantiknya, senyum keduanya merekah mengalahkan korsase bunga yang tersemat di dada mereka.

Sengaja ia edit foto itu dengan tambahan teks seperti subtitle di bagian bawah: 'ACDC MarriageLife - S1E01' lalu tertawa membaca komentar teman-temannya.

'Oh Netflix original series nih?'

'Bagi torrentnya bisa gak cid'

'Selamat anjay'

'Lebahganteng gak lo cantumin?'

'Segan bgt skrg lo udh kawin'

'Inikah Rasanya ye cuy judul seriesnya'

'Dica nyesel gak?'

'Director:  Wes Anderson?'

'Starring Rasyid Ananta and Adisa Mutiara'

'And Bagas Arrizqi dong'

'U sapa bgst'

'Selamat Acidicaaaa, semoga cepat dikarunai momongan!'

Hari ini, pada hari kesekian, episode kesekian, Rasyid seperti biasa tiba di kantor pagi hari dengan senyuman cerah, wangi yang menyebar, dan dasi serta kemeja yang rapi.

"Mooooorrrrniiiiiiiing umat kapitalis~" Sapanya berisik sambil melangkah menuju meja kerjanya sendiri.

"Biasa, emang dia tiap dateng nyapanya gitu, gak usah kaget ya." Kinar menjelaskan pada intern yang duduk di sebelahnya yang kaget setengah mati mendengar intro Acid. "Suka ganti-ganti, hari ini nyebut kita umat kapitalis, kemaren nyapa kita jangkrik nokturnal. Gak usah heran.

Komet ReunionWhere stories live. Discover now