2. Titik Awal Kehancuran Dunia

1.2K 162 34
                                    

Suara-suara tembak menembak serta jeritan ketakutan menggema kuat akannya hiruk pikuk Kota yang di sebabkan oleh manusia-manusia yang terinfeksi mencari mangsa baru atau bisa di sebut secara logis menjadikan yang hidup sebagai kloni dalam bagian diri mereka.

Semua orang berlari ke arah yang tak menentu akan tujuannya pergi menyelamatkan diri, kecelakaan serta kobaran api akibat kebakaran tak dapat di hindari oleh kekacauan itu sendiri.

Seketika kota Gwangju menjadi tak terkendalikan, pemerintah setempat saja sampai mengkerahkan tim keamanan negara seperti Apart Kepolisian, Angkatan Darat, dan Udara untuk menginvestigasi semua tempat-tempat perkara melenyapkan orang-orang yang telah terinfeksi.

Kembali ke gedung KCIA, beberapa anggota berusaha mengamankan dan menghalau para makhluk itu menerobos pertahanan mereka hingga dapat masuk ke dalam gedung. Bahkan semua ruangan yang terdapat jendela kaca menembus luar di tutup rapat.

Sedikit membuat mereka kewalahan dengan pemberontakan kuat dari para makhluk-makhluk itu yang berusaha merusak pertahanan mereka dan mengincar, memangsa mereka yang hidup.

Para makhluk yang secara ilmiah dinyatakan sudah mati namun bangkit kembali dengan jiwa-jiwa yang lebih brutal, cenderung sangat lapar dan tidak tanggung-tanggung memakan makhluk hidup lainnya serta kehilangan jati diri dalam diri mereka. Sebut saja, Zombie.

Eunha sedari tadi di buat ketakutan sangat, ia tak dapat membayangkan berhadapan dengan mereka semua.

Genggamannya pada Jungkook dirinya kuatkan, sangat kuat rasanya tak ingin lepas walau sedetik pun.

"Jungkook~ah, bagaimana ini?" cemas Eunha menggigit jari telunjuk kukunya.

Sesaat ia bisa melihat dari jendela, para Zombie dengan wajah menyeramkan di balutin cairan darah yang menetes di setiap wajah mereka dengan mulut kulitnya yang keropos terbuka lebar, siap memangsa kapanpun itu.

Semua orang yang masih waras di dalam gedung pun sama gelisahnya, namun karena mereka merupakan anggota Intell keamanan Negara jadi tidak perlu terlalu cemas jika para Zombie menyerang.

Amunisi dan perlengkapan senjata mereka masih lengkap semua, mereka bahkan terlatih jika hal seperti ini terjadi bagaikan peperangan suatu saat nanti.

Namun mungkin, musuh mereka berbeda kali ini dan tak biasa.

Jungkook yang sedari tadi memperhatikan nya pun kini menoleh kearah Eunha. Ikut mempererat genggaman keduanya, memberi senyuman yang menenangkan.

"Jangan khawatir kita akan selamat asalkan kita selalu bersama, aku ada disini. Sayang!" mengusap dengan begitu lembut surai rambut calon istrinya.

"Aku takut, aku ingin pergi memeriksa keadaan Bibi!" ucapnya mulai mengeluarkan air mata menatap Jungkook takut.

Jungkook menatap manik itu lekat, lalu beralih kepada atasannya yang sudah memerintahkan semua anggota bersiap di tempat untuk memberi pertahanan dan mencegah mereka masuk.

"Ketua--"

Letnan Lee menghampiri keduanya lalu menepuk pundak Jungkook sebentar sambil berkata, "Kau masih berada dalam tugasmu, Intell Jeon. Mencari identitas serta rencananya selama ini, kau berada dengan Timmu."

"Tapi?--"

Letnan Lee menggeleng, "Jika ini pertemuan kita yang terakhir masih ada Mayor Kim yang memantau dan membantu kalian."

"Aku percaya padamu, kau beserta Timmu bisa di andalkan. Jika berhasil, dan menemukan penawarnya maka kami yang telah gugur akan bangga pada kalian."

Eunha semakin terisak di pelukan sang tunangan, berbeda dengan Jungkook yang merasa berat dan sesak akan penuturan dalam ucapan sang Letnan.

VIRUS (Ver. Eunkook) || REVISION✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon