chapter 21

132 17 5
                                    


Para peserta seleksi telah memilih drama yang mereka inginkan dengan memasukkan kertas suara ke masing-masing kotak.

"Baiklah, kami akan menghitung suara kalian. Silahkan menunggu diluar." Ucap sensei kuren dengan ramah.

Ino keluar ruangan untuk menunggu hasil suara selesai dihitung. Ia duduk di kursi paling pojok depan aula, mau bagaimana lagi? Ia bahkan tidak mempunyai teman selain gaara disini.

"lo gak gabung dengan mereka?"

Ino terkejut dengan suara gaara, "ah, enggak" jawab ino cepat.

Gaara hanya diam menanggapi pernyataan ino. Gaara mendaratkan pantatnya disebelah ino.
Ino dengan sigap langsung setengah bergeser.

"Ngevote apa tadi?" Tanya gaara.

"Memories lah, tadi kan aku dah bilang." Jawab ino dengan santuyy eh santai.

Setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka. Tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Mm gaara, kalo ntar aku lolos seleksi gimana ya?" Ino menyudahi keheningan yang canggung diantara mereka.

Gaara hanya melirik ino "baguslah." Jawabnya.

Ino tampak diam kembali
"Tapi, aku kan murid baru ya masa langsung kepilih?"

Gaara menyunggingkan senyumnya tipis! "Hm, entah."

Gaara beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana???" Tanya ino saat melihat gaara berdiri.

Gaara hanya menunjuk kearah pintu aula yang sudah dibuka.
Ino reflek melihat kearah telunjuk gaara.

Ino ikut berdiri dan tersenyum kuda, lalu ia berjalan cepat menuju pintu aula.

Gaara heran dengan ino, apa ya yang ada didalam otaknya?

.

.

.

"Anak-anak, saya akan mengumumkan hasil voting kalian tadi." Ucap sensei kuren.

Semua peserta seleksi sudah berdiri rapi di aula. Wajah mereka sangat terlihat menanti-nanti drama mana yang terpilih nanti.

"Saya akan mengumumkan voting terendah dulu,"

"Voting terendah adalah 'you and me'. hanya 25 vote yang masuk, apa kalian tidak tertarik? hahaha."

"Untuk voting tertinggi kedua adalah,
cinderella. Wahh, sensei tidak menyangka hanya 47 peserta memilih cinderella, yah walaupun nyaris." Lanjut sensei kuren.

"Jadi kalian sudah tahu kan drama apa yang akan kalian pertunjukkan, baiklah sensei akan membagikan cerita dan dialog yang sudah dimodifikasi oleh ekskul teater."  Sensei kuren mulai membagikan teks drama satu persatu.

'eh, gak terlalu tebel juga ya? kukira bakal tebel banget.' Batin ino. Teks cerita dialog itu hanya 65 halaman saja.

"Baiklah, kalian sudah mendapatkannya semua kan? aku akan menjelaskan garis besar cerita memories ini." Ketua ekskul teater aoi, berbicara dengan mic ditangannya.

"Sebenarnya novel memories memiliki 250 halaman, aku dan anggota ekskul teater memodifikasinya hingga menjadi 65 halaman agar mudah dimainkan oleh kalian, dan tidak memakan waktu juga.
Novel memories ini cukup menarik, menceritakan tentang seorang putri yang terikat janji dengan dua sahabat kecilnya, janji yang terlupakan. Sampai suatu saat dia bertemu kembali dengan dua janji kecilnya. Ingatan sang putri samar-samar tentang merela, namun kedua janji kecilnya mengingat janji itu sangat jelas, mereka merebutkan sang putri." Aoi menjelaskannya panjang lebar.

Story of my lifeWhere stories live. Discover now