🍉; Jiho

852 91 10
                                    

Gadis bernama lengkap Kim Jiho ini sudah menjalin asmara dengan Jaehyun hampir setahun lamanya. Di sekolah ia terkenal karena parasnya yang cantik dan juga hatinya yang baik.

Ya, definisi baik disini mungkin bermakna beda bagi para siswa penerima beasiswa. Dan Jiho, termasuk dalam golongan "low-key". Tidak terang-terangan membully, namun juga tidak menunjukkan empati.

Circle pertemanannya cukup besar, walaupun yang benar-benar "teman" hanya beberapa. Kehadiran Jaehyun di hidupnya juga sangat membantu mewarnai hari-hari Jiho yang suram.

Yap, dia bukan selalu si nona periang pacar kapten basket yang punya hidup sempurna.

Tidak, keluarganya jauh dari kata harmonis. Jiho nggak tau apa yang bikin mamanya sekuat itu bertahan hidup bersama papanya.

Dia sudah muak dengar papanya marah, caci-maki yang dilontarkannya untuk mama. Keadaan makin parah ketika mama berani membalas segala ucapan papa. Tuan Kim menjadi makin kasar dengan memukuli mamanya.

Pernah sekali Jiho melihat mamanya dipukul, gadis itu langsung berdiri di tengah keduanya.

"PAPA APAAN SIH?!" Bentaknya.

"BERANI KAMU BENTAK PAPA?" Dan Jiho juga hampir kena tamparan papanya kalau tidak dihalangi mama.

"Jiho masuk ke kamar, nggak usah ikut campur..."

"Gabisa gitu dong ma! Aku—"

"Masuk ke kamar!" Bentak mamanya.

Gadis itu tercengang. Ia berlari ke kamarnya sambil menangis dan mengurung diri. Dia masih bisa dengar pertengkaran keduanya.

Sampai sekarang Jiho gak tau apa akar masalahnya. Dia cuma bisa lari ke Jaehyun. Jiho selalu ngerasa aman di dekat Jaehyun.

"Jae!" Sapa gadis itu pagi ini di sekolah.

Jaehyun yang baru turun dari motornya tersenyum.

"Pagi cantik! Tumben jaketan, gak enak badan?"

Matahari pagi ini cukup terik, jadi agak aneh rasanya kalau Kim Jiho malah mengenakan jaket.

"Hmm iya, agak pusing aja."

Dua sejoli itu jalan bersama menuju kelas Jiho di lantai dua sambil membicarakan kejadian lucu di ekskul Jiho kemarin.

"Iya, terus si Binnie sama Yuju malah masuk ruang ganti cowok! Mana pas banget mereka lagi pada ganti abis futsal!—" Jiho terus bercerita sambil tertawa, yang mana juga membuat Jaehyun ikut tertawa.

Tapi ada satu hal yang daritadi lelaki itu sadari, Jiho selalu melipat kedua tangannya di depan dada. Hal ini hanya berarti dua hal.

"Yang, kamu gak mau istirahat di UKS aja?" Tanya pemuda itu akhirnya ketika mereka sampai di depan kelas Kim Jiho.

"Masih pagi ini Jae, masa udah ke UKS?" Ia terkekeh pelan.

"Tapi kamu beneran gapapa kan? Cuma gak enak badan?"

Jiho diam sebentar sebelum tersenyum, "I'll tell you about it if I can crash at your place after school."

Nah kan, firasat Jaehyun mulai gak enak.

Di hadapan teman-temannya, Jiho selalu bertingkah seperti semua baik-baik saja. Ia selalu tersenyum dan tertawa bersama mereka.

"Kantin yuk!" ajak Binnie saat jam istirahat.

"Gue nitip aja deh, males jalan deh pegel-pegel semua nih badan..."

"Lo gapapa? Mau gue anter ke UKS aja?"

Hari ini memang Jiho tidak duduk setegak biasanya, ia lebih sering menyandarkan tubuh bagian atasnya ke meja.

"Gapapa bin, mau mens aja ini sih." Jawabnya diiringi senyum.

Sepeninggal Binnie, gadis cantik itu kembali memeluk diri dan menidurkan kepalanya ke meja.

🍉🍉🍉


Pulang sekolah, Jaehyun membawa Jiho ke rumahnya. Ia menunggu di sofa ruang keluarga seperti biasa sementara Jaehyun ganti baju. Lalu asisten rumah tangga keluarga Jung akan menyajikan minuman serta makanan ringan.

"Makasih bi..."

"So? What happened?" kata pacarnya begitu duduk di samping Jiho.

Barulah gadis itu melepas jaketnya setelah seharian penuh ia pakai. Sekarang Jaehyun bisa melihat jelas lebam di beberapa bagian lengan Jiho.

Panik? Tentu

"Babe?!"

"Semalem berantem. Things get a lil rough when I stepped in."

"A little?! Babe he hit you!"

Jiho menggenggam dua tangan Jaehyun, "Babe I swear I'm okay. At least a lot better than mom. Aku cuma pegel-pegel aja..."

Laki-laki mana sih yang gak sakit hatinya melihat orang yang disayang seperti ini? And there's nothing he can do about it. Jiho selalu bilang dia gak butuh Jaehyun ikut campur, dia cuma butuh tempat aman sementara dan didengarkan.

Tentu kadang Jaehyun memaksa, "Just let me do something please!"

"You already did..."

Tapi bukan berarti hubungan keduanya dilandaskan rasa iba. Jaehyun mulanya tidak tau. Five months into the relationship barulah Jiho membuka sisi tergelapnya ini. Hal itu membuatnya semakin ingin melindungi Kim Jiho.

But hey, people change, and so does feelings.

zero mile -jaerose [discontinued]Where stories live. Discover now