Chapter 22 | Tanpa 'Kamu' di dalamnya

29.4K 4.8K 564
                                    

Update, 11 Agustus 2019

Jangan lupa follow instagram :

Asriaci13

Trishaadhiyaksa

Aagamaffandra

***

NOW PLAYING | Baekhyun - Un Village

SELAMAT MEMBACA CERITA INEFFABLE

BAGIAN DUA PULUH DUA | Tanpa "Kamu" di dalamnya.

Karena terbiasa dengan kamu selama ini. Aku sampai lupa, kalau kamu sudah tak disini lagi.

***

"CAAAAA jaket gue dimana?"

Teriakan Aagam membuat gaduh di dalam rumah. Bahkan sekarang kamarnya sudah tidak berbentuk sama sekali. Hanya untuk sekadar mencari jaket untuk fashion dia ke sekolah.

"CAAAA..." Aagam keluar dari kamarnya, turun kebawah. Melihat orang tuanya tengah sarapan pagi berdua membuat Aagam mendelikkan matanya.

"Kok gak nunggu Agam?" rengek Aagam dengan nada kesal.

"Selamat pagi sayang." Veronica menyapa anak semata wayangnya itu.

"Pagi Mi," balas Aagam. Meski dia tengah kesal, tapi dia tidak akan mengabaikan sapaan Maminya itu.

Tatapan mata Aagam seperti tengah mencari seseorang. Membuat Veronica mengerutkan dahinya.

"Gak duduk kamu?" tanya Tomi sekilas melihat anaknya itu.

"Tica mana?" Aagam balas bertanya, "Jaket Aagam yang merah dimana?"

"Kamu lupa?" Tomi menyindirnya, "Semalam siapa yang ngotot minta Tica keluar dari rumah?"

Sepertinya ingatan Aagam tak berlangsung lama. Dia mengusir Trisha semalam.

"Makanya kalau gak bisa hidup tanpa Tica gak usah sok gengsi gitu deh." Veronica balas bersuara, "Liat Pi, baru ditinggal satu malam aja."

"Biarin. Kamu urus aja diri kamu sendiri."

"Aagam cuma mastiin orangnya pergi atau enggak." Aagam langsung menghentakkan kakinya dan kembali ke kamarnya, mencari jaket yang ada saja.

Sementara Veronica dan Tomi hanya tersenyum melihat tingkah anaknya. Aagam memang seperti itu, gengsinya terlalu tinggi untuk sesuatu hal. Semoga saja dengan kejadian seperti ini, Aagam bisa berpikir dan tidak seenaknya saja.

"Papi udah cari apartemen buat Tica?" tanya Veronica dengan nada sedikit khawatir, biar bagaimanapun mendiang orang tua Trisha menitipkan anaknya kepada mereka.

"Udah, nanti sama Tica surveynya. Papi jemput Tica di sekolah."

"Kabarin Mami dimana tempatnya, kalau Mami sempat dan gak banyak kerjaan, Mami nyusul."

INEFFABLEWhere stories live. Discover now