CHAPTER 26 SEMUANYA KEMBALI

1.1K 51 8
                                    

Ku rasakan, mataku berat saat kucoba membukanya. Semuanya nampak buram, namun perlahan semuanya mulai jelas terlihat.
"Koko wa.. Doko ni?" , gumamku dalam hati.
"Kirana! Kau sudah sadar?", tiba-tiba sebuah suara memanggil namaku.
Aku hanya melirik ke arah asal suara tersebut.
"Mira..chan.", gumamku.

"Syukurlah, akhirmya kau membuka matamu, setelah 3 hari kau tak sadarkan diri."
"Rupanya aku belum mati ya.."
Aku kebingungan sambil melihat keadaan sekitarku.
Aku langsung beranjak bangun dari posisi tidurku.
"Kenapa aku bisa ada disini? Mira, kenapa aku bisa ada dirumah sakit? Bukankah kita sedang melakukan misi untuk membawa Itachi kembali?!", seruku.
"Tenanglah Kirana, tenang. Semuanya baik-baik saja. Kau terkena chidori milik Sasuke, saat kau berusaha menghentikan pertarungan Itachi dan Sasuke. Karena kau terluka, kami memilih untuk membawamu ke rumah sakit secepatnya agar mendapat perawatan medis.", jelas Mira.

"Lalu bagaimana dengan Itachi dan Sasuke?", tanyaku.
"Uhm.. soal itu.. Maafkan kami, Kirana."
Aku hanya bisa tertunduk dan perlahan air mataku mulai keluar dan menetes dipipiku.
"Bodoh!! Aku benar-benar bodoh! Harusnya, aku tidak perlu terkena chidori itu. Kalau saja itu tidak terjadi, pasti aku berhasil menghentikan pertarungan mereka dan membawa mereka kembali ke Konoha!", ucapku sambil terisak.
"Sudahlah, Kirana. Kau tidak boleh menyalakan dirimu sendiri. Ini bukan salahmu. Lebih baik, kau istirahat.", ucap Mira.
Sementara aku hanya terdiam dan terus menangis. Aku benar-benar kecewa pada diriku sendiri. Rasanya, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri atas kejadian ini.

*3 hari kemudian*
Hari ini, aku sudah diperbolehkan untuk pulang. Tapi Mira belum juga datang untuk menjemputku. Apa boleh buat, aku harus mengemasi barang-barangku.
"Kemana anak itu? Kenapa dia belum datang juga?", gumamku.
Baru saja bergumam, terdengar suara ketukan pintu. Dan saat pintu terbuka, kudapati Amida yang tersenyum padaku.

"Ohaiyou, Nee-chan.", sapanya.
"Amida, ohaiyou." , balasku.
"Maafkan aku, karena selama kau disini aku tidak menjengukmu. Aku baru saja pulang dari misi. Dan saat aku pulang, aku tak melihatmu dirumah. Kupikir kau sedang ada misi, tapi saat aku menanyakannya pada Kak Mira, dia bilang kau ada dirumah sakit. Jadi aku langsung kesini.", terangnya.
"Tidak masalah. Lagipula, hari ini aku sudah diperbolehkan pulang. Sedari tadi aku menunggu Mira, tapi dia belum juga datang. Mungkin lebih baik aku pulang sendirian saja.", kataku.

"Umm sebenarnya Kak Mira yang menyuruhku kesini untuk menjemputmu. Kak Mira sedang ada urusan yang lain.", jelas Amida tiba-tiba.
"Urusan? Kenapa dia tidak bilang dari kemarin?", tanyaku heran.
"Umm, yah.. Ini urusan.. Yang.. Menda...dak. Iya, mendadak.", jawab Amida terbata-bata.
Aku menatap lekat wajah Amida, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Tapi, aku lebih memilih mengemasi barang-barang ku.

"Sudah selesai Nee-chan? Baiklah, ayo kita pulang.", ajak Amida.
"Hn.", jawabku singkat.
Selama diperjalanan, Amida bercerita banyak padaku tentang hal yang pernah ia lakukan sebagai seorang shinobi. Sementara aku memilih untuk membungkam mulutku dan hanya mendengar ceritanya. Aku masih merasa kecewa pada diriku sendiri karena telah gagal membawa dua orang yang sangat penting bagiku kembali.

Tak kusadari, air mataku menetes karena perasaan yang meliputi hatiku. Amida yang melihatku menangis, seketika berhenti bercerita,
"Nee-chan! Daijoubu?", tanya nya khawatir.
"Uhm.. Tidak, aku tidak apa-apa", jawabku sambil menyeka air mataku.
"Kalau kau masih sakit, lebih baik kita kembali saja kerumah sakit.", bujuknya.
"Tidak, aku sudah sembuh."
"Aku tahu apa penyebabnya. Nee-chan, jangan salahkan dirimu sendiri atas semua ini. Mungkin saat ini mereka tidak kembali ke Konoha, tapi suatu saat nanti mereka pasti kembali, aku yakin itu.", kata Amida.

Aku hanya terdiam mendengar ucapan Amida. Kami meneruskan perjalanan kami hingga akhirnya kami sampai didepan pintu masuk kediaman Uchiha. Tiba-tiba, Mira datang dari balik pintu dan menutup pintu lagi dengan segera.
"Oh.. Kirana-chan! Okaeri!!" seru Mira.
Aku hanya diam mematung melihatnya berdiri didepan pintu.
"Uhmm? Kenapa? Apa kau tidak suka dengan sambutanku ini ya?", tanyanya heran.
"Bukan itu, aku hanya penasaran saja. Sebenarnya urusan apa yang begitu mendadak yang dibilang Amida itu? Apa ini?", tanyaku.
"Uhmm.. Maafkan aku Kirana. Aku hanya ingin menyambutmu sepulang dari rumah sakit.", jawabnya.
"Ayolah, Mira. Aku hanya kembali dari rumah sakit. Tidak perlu seperti ini.", ucapku sambil melangkah untuk membuka pintu.

✓ The Real Uchiha (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora