'1'

2.2K 119 1
                                    

Senin, 12.00 am

Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit ini sambil membawa bucket buket bunga camelia Jepang yang berwarna pink dan putih, aku membawanya karena aku tahu sahabatku yang satu ini sangat suka dengan bunga bermakna cinta sejati dan keabadian, seperti bunga camelia yang sekarang aku bawa contohnya.

Akupun memasuki kamar rawat VIP yang ada di rumah sakit ini, ketika aku masuk, ternyata sedang ada seorang dokter dan beberapa suster yang sedang memeriksa keadaannya.

"Bagaimana keadaannya, dok?" Tanyaku sembari meletakkan buket bunga yang ku bawa diatas meja yang berada disebelah lemari.

"keadaannya cukup baik tuan, akan saya berikan obat lagi jika keadaannya memburuk, dan juga jangan lupa untuk membuat dia selalu terhibur tuan, itu juga salah satu obat agar ia tetap bertahan hidup, jika perlu bantuan apapun, saya ada di ruangan fisioterapi ya tuan, saya permisi" Ujar dokter sambil sedikit membungkukan tubuhnya sedikit ke arahku, lalu pergi meninggalkanku bersama dua orang yang ada di kamar ini.

"Hai tante" Sapaku sambil melihat matanya yang sangat sembab, seperti orang yang sudah menangis 3 hari, dia hanya tersenyum mendengar sapaanku, aku juga membalas senyuman ketika melihatnya tersenyum.

"Halo nyonya Jung," Sapaku kepada sahabat tersayangku ini.

"Ih apa sih, namaku itu Park Seena, bukan Jung Seena, Jaheee." Omelnya sambil memukul lenganku pelan.

Aku hanya tertawa sembari mengelus rambutnya yang semakin lama semakin menipis.

"Ngomong-ngomong, bagaimana tanggapanmu tentang pensi sekolah nanti? Kamu disuruh Pak Lee untuk membawakan sebuah lagu yang menggunakan piano." Ujarku sambil melihat bola matanya yang berwarna biru.

"Hmm, aku harap aku bisa membawakan sebuah lagu nanti." Ucapnya sambil menghela nafas.

"Kok kamu berharap? Kamu pasti bisa Seena, aku tahu itu." Ucapku semangat, Seena yang mendengarnya hanya bisa tersenyum.

Setelah itu kami membicarakan banyak hal, mulai dari guru kami yang sangat galak, Taeyong teman kami yang sedang berpacaran dengan Yoora anak kelas sebelah, sampai kepala sekolah kami yang sedang pusing mengurus pensiunnya, lalu disaat sela-sela pembicaraan, suster tiba-tiba masuk kedalam ruangan untuk memberikan makan siang dan obat-obat untuk Seena.

"Mau ku suapi nyonya Jung ?" Tanya ku sambil menaik turunkan alisku.

"Ish iya iya terserah kamu aja Jahee" Ucapnya dengan nada kesal.

Akupun mulai menyuapinya dengan lembut, sembari merapikan poninya yang sedikit berantakan.

Melihat kondisinya yang seperti ini, membuatku semakin menyesali perbuatan yang telah ku perbuat dulu.

Setelah selesai menyuapi, ku lihat Seena sudah tertidur, sepertinya ia lelah karena sudah menungguku datang sejak lama, lalu setelah itu aku pamit pulang karena ibuku memintaku mengantarkannya ke supermarket.

"Maaf tante, aku pamit dulu ya, ibu memintaku untuk mengantarkannya pergi ke supermarket," Ucapku sambil tersenyum.

"Oh iya Jaehyun tidak apa-apa, hati-hati ya nak, ingat jangan melamun lagi saat membawa kendaraan." Ujarnya sambil melihat Seena yang sedang tertidur.

Ah, aku jadi merasa semakin menyesal saat tante Fayra, mengingatkanku akan hal itu.

"Ah tentu saja, sudahku peringatkan diriku agar tidak melamun saat membawa kendaraan" Ucapku sambil ikut melihat Seena yang sedang tertidur.

"Baguslah kalau begitu, ah iya sampaikan juga salamku pada ibumu, bilang padanya Tante rindu memasak masakkan Belanda bersamanya."

Iya, jadi ibuku itu pernah tinggal di Belanda selama 5 tahun, jadi ibu suka memasak masakkan Belanda bersama Tante Fayra.

"Siap tante! Akan aku sampaikan, kalau begitu aku pamit dulu ya tante, jika Seena sudah bangun, bilang padanya aku sangat menyayanginya." Ucapku semangat sambil tersenyum lagi.

Tante Fayra hanya tertawa lalu tersenyum sambil mengatakan,

"Ketahuilah Jaehyun, setiap Seena tertidur ia selalu mengucapkan namamu sambil menangis, Tante bertanya apa yang ada didalam mimpinya itu, tapi sayangnya ia tak pernah mau menjawab, ia hanya mengatakan bahwa hanya dia dan kamu lah yang boleh tau apa isi mimpinya itu, Tante jadi semakin penasaran dari situ" Ucapnya sambil merapikan baju-baju Seena.

Aku hanya tersenyum menanggapi apa yang tante Fayra ucapkan.

Karena aku tahu apa yang ada didalam mimpi Seena.
































Aku tahu itu.

•••••

Hard To Forget You  ¦ -Jung JaehyunWhere stories live. Discover now