5. jenlisa vs chaesoo 🔞🔞

66.6K 1.6K 81
                                    

Okay enjoy reading guys luv you ♥♥♥









•••

Disinilah jisoo berdiri didepan pintu rumah Jennie, berniat menemui sang pujaan hati, siapa lagi kalau bukan dan tak lain adalah lisa.
Sejak kemarin jisoo menjadi uring2ngan, entahlah tapi sepertinya ia hanya rindu dengan LISA art dirumah adiknya katakanlah ia aneh atau semacamnya tapi memang begitu adanya, 1 hari tak bertemu dengan lisa membuat jisoo tak tenang ia bahkan terjaga semalaman Karna terus memikirkan keadaan lisa, berbagai fikiran buruk menjejali otaknya, bagaimana jika Jennie memperkosa lisa?? Atauu bagaimana jika Jennie sudh meniduri manusia malang itu? Bagaimana kalau ternyata benar mereka berdua sudh tid-

" NYONYAAAA ".

Tiba2 saja ia mendengar suara laknat yg kerasnya melebihi toa mesjid, membuat jisoo terjingkat kaget, kembali berusaha menguasai dirinya seperti semula.

" Aahhh ap-aa, wae-yoo...nu-guu"?.

Jisoo tersadar dari lamungannya, ia mengusap usap pelan dadanya yg terasa hampir melompat keluar, manusia didepan nya ini benar2 gila, untung saja jisoo sedng baik hati hari ini jika tidak sudh dipastikan manusia didepan nya itu akan mendapat hukuman.

Dengan wajah polos tanpa merasa berdosa manusia cantik itu bertanya dengan enteng seakan akan jisoo hanyalah gelandangan yg sengaja datang dipenghujung malam meminta sumbangan ataupun makanan, matanya menilik tajam memandang jisoo dengan intens dari ujung kaki hingga ujung kepalanya membuat jisoo salah tingkah.

" Mau cari apa kesini malam malam?".

Katanya dengan mantap, ia bahkan lupa jika orang yg tengah berdiri didepan nya itu adalah majikannya, yahh dia adalah rosé siapa lagi jika bukan dia, hanya rose lah yg punya nyali mental baja seperti ini jadi jangn heran jika terkadang ia memaki Jennie ataupun hanbin suaminya yg jelas2 adalah majikannya, untung saja keluarga Jennie baik jika tidak sudh pasti kedua saudara kembar ini angkat kaki dari rumah megah itu.

" Ngg...anu, a-ku ingin bertemu lisa". Jewabnya dengan gugup.

Jisoo mengerutuki dirinya, ia tak bisa berkata walau hanya sepatah kata, ia bahkan tersedak liurnya sendiri, ia baru tau jika rose memiliki aura pembunuh jisoo semakin gelagapan kala rose memajukan wajahnya tangannya yg memegang sapu ia angkat setinggi mungkin, jisoo berfikir bahwa rose akan menggebukinya dengan sapu itu matilah dia.

" A-ku.. hh-hai...".

Mulut sialan, kenapa aku jadi bisu

Sekali lagi ia mengumpat dalam Hati, kenapa rasanya berat sekali ahh... mungkin Karna ia belum pernah melihat wajah rose sedekat ini saking dekatnya ia bahkan bisa merasakan hangatnya hembusan nafas rose yg terasa menyesakka paru parunya, baiklah otaknya tak sejalan dengan fikirannya saat ini, semakin lama rose menatapnya semakin menggila pula jangtungnya, berkali kali ia mencoba mengalihkan pandangan nya tapi ia tak bisa seperti ada magnet yg sengaja menarik matanya untuk memandangi wajah rose lebih lama.

"Yatuhann indah sekali matanya".

Sadar tidak sadar jisoo bergumam pelan tapi rose mendengar ucapan nya barusan.

" Kau bilang apa???".

"Ng.. a-ku t-


" LISAAAAAAA KEKAMAR KU SEKARANG JUGA".

Fyuuuuuhhh selamat, selama aku hidup baru kali ini kau berguna sebagai saudara yg baik, tengss Jennie:)

Suaranya memenuhi seluruh ruangan, takpeduli jika ini sudah larut malam untuk berteriak siapa lagi jika bukan Jennie, sementara lisa ia sedang berkutat dengan alat2 dapur dibelakang sana, Lisa segera membersihkan tangannya bekas potongan bawang jika sudh begini ia hanya bisa pasrah, lisa melepaskan celemek dibadannya lalu melenggang melewati kedua mahluk yg sedang beradu tatap itu seakan akan dunia hanya milik berdua dan Lisa hanya mengontrak saja, Lisa tidak peduli ia harus segera menemui majikannya itu, sebelum ia habis diterkam.



••••

Dengan perasaan waswas lisa melangkah masuk kekamar Jennie namun entah mengapa langkah kakinya semakin berat, rasanya ada seseorang yg menahan kakinya agar diam ditempat, lisa tercekat kala ia mendapati Jennie sedang berbaring tertelungkup tanpa busana.

" Cepatlah, badanku sakit semua "

Jennie memutar badannya menghadap lisa yg masih berdiri tegak seperti robot di ujung pintu, membuat Jennie memutar matanya malas, kenapa lisa masih kaku padahal kemarin saja ia sangat ganas sampai2 Jennie kewalahan mengahadapinya, tapi sungguh.. Jennie suka lisa seliar itu, sepertinya ini akan jadi malam yg panjang.

" Aku tidak menggigit, aku sudh jinak" . Jennie mencoba menggoda lisa membuat lisa susah payah menelan ludahnya.

" Here baby, come to me".

Jennie mendekati lisa yg masih mematung disana, perlahan tangannya yg lentik mengusap lembut rahang lisa hingga keleher membuat lisa semakin panas, tangannya yg lihai membuka satu persatu kancing piyama lisa, Jennie memajukan wajahnya hingga menyentuh pelan bibir lisa yg terasa penuh dan memabukkan, sialan rasanya ac dikamar nya sudh tak berfungsi, lisa menjambak pelan rambut Jennie mengadahkan pandangannya keatas dengan gairah tertahan, sungguh ia tidak kuat menopan tubuhnya seperti ini ia butuh kasur atau semacamnya.

"Aaahhh..".

" Lissaaaa aahhh".

Jennie mengeram pelan, ciuman yg awalnya hanya kecupan2 lembut kini menjadi liar dan panas,

" Ghaaahh..".

" Jenn... ak-".

Kini lisa yg meggeram, desahan pelan dari bibir cantiknya mampu membangkitkan nafsu Jennie yg ia tahan sedari kemarin.

" Shhhtt...ayo lanjutkan diranjang ".




•••

Hanya ada suara saut sautan desahan lisa dan Jennie dari kamar lantai atas, percayalah setiap kali kedua mahluk ini mendengar nya tubuhnya ikut merinding, tapi kenapa dengan bodohnya mereka hanya saling pandang dengan wajah bersemu merah.

Sudh 30 menit jisoo duduk diruang tengah, perasan kesal, marah dan senang ia rasakan saat ini juga membuat nya semakin bingung, harus ia apakan hatinya agar kembali tenang.

" Ini minum dulu, anggap saja rumah sendiri ".

Rose datang dengan secangkir coklat hangat untuk jisoo, tanpa merasa malu ia bahkan mendudukkan pantatnya tepat disamping jisoo lalu menyalakan tv guna menyamarkan suara laknat lisa dan Jennie.

" Emm..rose ".

Jisoo mencoba menetralkan degupan jantung nya, bukannya menjadi tenang jantung nya malah semakin mencolos ketika tangan rose tiba2 saja memegang erat tangannya, ia mengalihkan pandangan nya kearah depan, benar saja ia melihat adegan panas yg membuat jisoo dan rose melotot.

" Ro-se...... ".

" Nn-ne".

Keduanya sama sama gugup, ada gelenyar aneh yg ia rasakan setiap kali matanya bertemu mata bening milik rose, perutnya seperti dikelitiki ribuan kupu2, jisoo fikir ada baiknya ia harus memeriksa kesehatan nya besok, sepertinya ia terkena penyakit kanker jantung dan lambung yg mematikan.

" Jeenn nnieaahhhhhhh...".

Detik itu juga rose ingin mengubur hidup2 dirinya, pipinya memerah bak kepiting rebus, dalam hati ia bersumpah akan menjambak lisa jika ia sudh selesai diatas sana.

" Jis-.....

Cupp

Rose terbelalak kaget, jantung nya serasa  keluar dari tempat nya, entah setan apa yg merasuki jisoo hingga ia berani mencium gadis polos nan lugu seperti rose.








Hmmmmhhhh....






















































//Author

Tbc.

.
.
.

   I CAN'T GET ENOUGH ( jenlisa )Where stories live. Discover now