- Fünf

2.2K 367 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Rabu dan gue barusan balik dari tempat kerja gue. Gue kerja di kantor online shop yang lumayan deket dari wohnung Chaeyoung, yang biasanya tiap gue balik shift Rabu, gue mampir dulu ke tempat dia. Tapi Chaeyoung kan lagi di Praha, jadi harusnya gue langsung aja balik ke Charlottenburg. Tapi nggak tau gimana, gue malah jalan ke blok rumah Chaeyoung. Yaelah, kebiasaan apa kangen sih ini?

Sambil merutuki kebodohan, gue puter balik ke halte terdekat. Ngelewatin area pertokoan yang disitu ada bakery kesukaan Chaeyoung. Tiap ke tempat gue, dia sering bawain roti krim dari tempat itu. Nama tempatnya 'Kame', bakery Jepang dan rotinya enak. Biasanya roti di Jerman itu sejenis croissant, baguette, pretzel dan kawan-kawannya itu. Jadi kalo nemu roti krim atau roti isi gitu udah enak banget lah. Ngomong-ngomong, gue jadi pingin roti krim coklat-nya Kame. Baunya dari luar emang menggoyahkan iman.

Sebenernya roti krim coklat itu kesukaan gue, coklat sama kacang. Kalo Chaeyoung lebih suka korone matcha-nya. Itu salah satu signature pastry-nya Jepang yang kalo gue bilang bentuknya kayak kerang ajaib punya Spongebob. Dan akhirnya gue memutuskan beli dua-duanya, roti krim sama korone matcha.

Gue suka suasana Kame. Desainnya minimalis dan banyak ornamen Jepang-nya. Baunya harum khas roti dan lagu-lagu latar yang diputer berasa adem di hati gue. Salah satunya wie schön Du bist-nya Sarah Connor. Lagu ini punya makna yang bagus dan berkesan buat gue karena dia adalah lagu Jerman pertama yang gue apal selain Nur ein Wort. Thanks to them yang sudah berkontribusi meningkatkan kemampuan mendengarkan Deutsch gue. Terima kasih.

Selain itu, berkat lagu itu juga gue jadi pingin lebih kenal Chaeyoung setelah impresi pertama gue yang biasa aja ke dia.

Sorry nih kalo bahasan gue Chaeyoung mulu. Ya gimana ya, anaknya lagi jauh jadi kangen kan gue....

Tapi serius, gue ingin memberitahu kalian salah satu hal dari Chaeyoung yang jadi favorit gue.

Waktu itu ada acara Korea Fest dari diaspora Korea di Potsdam. Acaranya lebih ke memperkenalkan kesenian Korea, semacam kampanye visit Korea gitulah. Gue dateng bareng Taeyong Hyung sama Doyoung Hyung (bener, selain sama Chaeyoung, hidup gue cuma muter di mereka-mereka aja). Di acara itu, gue ketemu Chaeyoung lagi. Dia jadi pengisi acara, nyanyi sama band anak Hamburg. Gue masih biasa aja waktu itu, malah gue cenderung merhatiin Lisa. Tapi waktu Chaeyoung tampil solo sambil akustikan nyanyi wie schön Du bist, yang saat itu adalah satu-satunya lagu Jerman yang gue apal, gue berasa dihipnotis untuk dengerin dia nyanyi. Gue bahkan lupa sama Lisa.

Sebenernya suaranya nggak se-powerful atau semengguncangkan dunia kayak suaranya Adele atau Beyoncé. Tapi suaranya Chaeyoung itu unik. Sedikit sengau, terdengar cempreng, tapi merdu, gimana deh tuh? Seunik itu yang bikin gue terngiang-ngiang.

Suara Chaeyoung mendistraksi gue.

Gue pikir kayak gitu. Suaranya bikin gue bahkan sampai nanya ke Lisa tentang dia, yang akhirnya membuahkan gue yang dapet akun SoundCloud-nya. Waktu itu, hampir tiap hari gue dengerin SoundCloud Chaeyoung. Sebelum tidur, sambil ngarsir bangun, sambil baca literatur, sambil galauin ujian, sambil mikir nggak punya duit, sambil rebahan, dan sambil-sambil yang lain.

Gue menyukai cara Chaeyoung menyayikan lagu. Gue suka suaranya dan aransemen sederhana dengan gitarnya. Yah, sama lah kayak gue suka musiknya Vanilla Acoustic atau 10cm. Tapi ada satu detail yang waktu itu nggak ketangkep sama gue, sebelum akhirnya gue dengerin dia cover lagu Coming Home.

Men, waktu itu gue beneran dibikin nggak bisa ngomong apa-apa. Gue bener-bener bisa ngerasain euforia pulang saat Chaeyoung nyanyi lagu itu. Seperti gue nunggu lepas landas pesawat yang akan membawa gue balik ke Seoul. Emosi kayak gitu bener-bener membuat gue merasa kalo Chaeyoung nyanyi buat gue. Dan itulah detailnya.

Mungkin suara Chaeyoung bagusnya relatif, nggak semua orang akan setuju dengan pendapat gue yang bilang suaranya bagus. Gue juga tahu kalo di luar sana ada banyak orang yang bisa akustikan lebih jago dari Chaeyoung. Dan mungkin ada juga orang-orang yang justru nggak suka dengan cara nyanyi Chaeyoung. Whatever those are, buat gue bukan cuma karena suara atau petikan gitarnya aja yang bikin gue betah dengerin SoundCloud-nya. Tapi gimana cara dia nyanyi.

Chaeyoung itu orangnya melankolis. Setiap hal yang terjadi di hidupnya, even itu hal yang sangat kecil, akan sangat dia kenang dan hargai. She basically cherished everything. Dan caranya nyimpen memori-memori itu adalah lewat lagu. Makanya ketika Chaeyoung nyanyi, sebenernya dia sedang mengenang dan menceritakan lagi ceritanya dia dengan sungguh-sungguh. She's sincere yet lovely.

Dan kalo aja hidup gue ada soundtrack-nya, gue bakal insist kalo yang nyanyi harus Chaeyoung. Karena bagi gue dia itu penyanyi terbaik sepanjang masa.

dear, chaeyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang