Kepulangan

9 0 0
                                    

Disebuah ruangan yang terlihat sangatlah besar dan luas terdapat dua sosok di dalamnya, lebih tepatnya salah satu sosok tersebut sedang terbaring di lantai marmer yang indah berwarna merah ruby, dan terlihat dia sedang sekarat..

"Hehehe... Kau akhirnya menyelesaikan tugasmu hmm?" (Sosok yang terbaring)

Dia berbicara kepada sosok lainnya yang terlihat sedang terluka berat juga, namun masih berdiri, tidak, sedang berlutut dan menggunakan sesuatu untuk membantunya menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai, benda yang dipakai tersebut jika dilihat dengan teliti, itu adalah sebuah pedang, pedang yang terlihat menakjubkan, mengkilat, walau terlihat ada noda-noda darah yang menempel di pedang tersebut, tapi pedang itu masih tetaplah terlihat indah

Dia berbicara kepada sosok lainnya yang terlihat sedang terluka berat juga, namun masih berdiri, tidak, sedang berlutut dan menggunakan sesuatu untuk membantunya menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai, benda yang dipakai tersebut jika dili...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                                                                                                   (Sumber : mbah Google)

Dia terlihat kelelahan sambil menundukan kepalanya

"Hah...hah..hah" (Sosok yang berlutut)

"Ya.. walau ini bukanlah yang kuinginkan, namun ini lah satu-satunya pilihan" (Pria yang berlutut)

*Bruk!

Karena sudah tidak kuat menahan tubuhnya, dia pun akhirnya jatuh dan terduduk di lantai marmer merah yang dingin itu

"Hehe.. wahai sahabatku, tak usah kau bersedih akan hal ini, kalau hal ini bisa menyelamatkan semua makhluk yang ada di dunia ini, saya rela hal ini menimpa saya" (Sosok yang terbaring)

*Uhuk! Uhuk!

Pria yang terbaring itu batuk darah.

"Walau cumalah 6 tahun kita bersama-sama bekerja keras untuk menyelesaikan peperangan ini, namun aku sudah menganggap mu juga sebagai sahabat dekat ku, wahai Kaisar Iblis Mech" (Pria yang terduduk)

"Aku pun juga merasakan hal yang sama, wahai Hero dari dunia lain, atau mungkin harus ku panggil sang Dewa Perang baru?" (Pria yang terbaring)

"Ugh.. tidak usah kau menyebutkan gelar ku, itu sangat mengganggu, dan juga apa-apaan dengan soal 'Dewa perang baru'?, setelah urusanku selesai, aku akan kembai pulang ke dunia ku lagi" (Pria yang terduduk)

Ya dua sosok tersebut bukan lain adalah, Kaisar para iblis Armech dan Hero dari dunia lain yang dipanggil oleh Dewa, Benson.

Jika dilihat baik-baik, tempat yang luas ini, terdapat tanda-tanda pertarungan yang sangat besar, di karenakan lantai di sekitar mereka terdapat lubang, tidak, kawah yang mungkin terlihat seperti sebuah bom baru saja jatuh disitu, dan langit-langit dari ruangan tersebut pun sudah tak ada, melainkan ada banyak puing-puing reruntuhan dari langit-langit ruangan itu tersebar di seluruh penjuru ruangan dan di belakang Armech terlihat sebuah singgasana yang megah. Ya, itu adalah dimana biasanya Armech duduk dan memerintah rakyatnya, namun dia pun sekarang terbaring sekarat tepat di depan singgasananya, berdarah, dan mungkin akan mati sebentar lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 06, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm Home!!Where stories live. Discover now