ba

1.6K 190 20
                                    

.

bocah sesat (5)

Chanie : Gaes. Kumpul kuy.

Woojin : Dimandose?

Darkbin : gue lagi males.

Minho : ngikut aja.

Chanie : Lo dimana Ho?

Minho : Gue di Jisung.

Hyunjen : Pacaran terooosssss.

Minho : BACOT.

Woojin : Galak amat sih Ho.

Minho : Biar. Kabarin aja nanti dimana. Gue sama Jisung tapi.

Chanie : Gada yang boleh bawa pacar!

Hyunjen : Lhah? Kenapo?

Chanie : Ya jangan pokoknya.

Hyunjen : Halah. Nanti juga lo sama Seungmin.

Chanie : Enggak. Gue serius nih. Bin lo beneran nggak nyempetin?

Darkbin : Yaudah iya nanti kabarin. Gue nyusul aja. Mau nemenin Felix bentar.

Chanie : Yang penting lo dateng.

Woojin : Keknya penting nih.
read 4

.

Malem ini mereka kumpul bareng di apartement Chan. Dan beneran nggak ada yang ngajakin pacar. Sekalian ngehormatin yang jomblo gitu.

"Kenapasih gess?" tanya Hyunjin.

"Bin, Ho, kalian bisa bicarain ini baik-baik nggak?" Chan bertanya menghadap dua sahabatnya itu.

Hyunjin dan Woojin langsung paham. Dan mereka cuma ngedengerin aja. Mereka nggak akan ikut campur tentang ini.

"Ck. Apanya yang dibicarain?" Changbin bertanya balik.

"Kalian jangan gini lah. Kalian itu sobat gue. Bin, nggak usah munafik. Lo dateng ke gue cerita tentang Minho. Minho juga gak usah sok diem. Kemarin dia juga dateng ke gue cerita tentang lo Bin. Jadi gue ditengah kalian gini pusing kudu gimana."

"Ya tinggal dengerin aja kalo gue cerita gausah ngapa-ngapain." gerutu Minho.

"Lo cerita apa ke Chan?" kali ini Changbin tanya ke Minho dengan tatapan mengintimidasi.

"Kepo. Bukan urusan lo."

"Urusan gue lah. Lo cerita ke Chan tentang gue."

"STOP! MALAH PADA ADU BACOT. BAKU HANTAM AJA SANA." Hyunjin ngebentak dua sahabatnya itu.

"Kalem sat." tenang Woojin yang masih mengamati.

Jadi sebelum hari ini, Minho yang pergi dari rumah Changbin tanpa tujuan, mendatangi apartement Chan lebih dulu. Dia bercerita tentang apa yang barusaja dia lakukan.

Chan sempat terkejut mendengarnya. Tapi dia tidak terlalu ambil pusing, karna Chan memang tau apa isi otak sahabat nya ini.

Setelah kepulangan Minho dari apartement Chan, selang berapa jam, Changbin menggedor pintu. Saat itu waktu subuh. Chan sama sekali tidak tidur hanya karna mendengar dua sahabatnya menceritakan hal yang sama. Maka dari itu, hari ini Chan mengumpulkan mereka berniat mendamaikan.

"Sekarang gini deh. Kalian masih mau jadi temen gue nggak?" Chan mulai mengendalikan emosinya.

"Ya masih!" jawab BinHo barengan.

"Nah tu masih kompak. Kalian itu sahabatan udah kelamaan kan? Masa nggak bisa saling ngerti satu sama lain. Peka dong. Lagian cuma masalah kaya gini aja musuhan. Kek anak SD lo pada. Kalo kalian masih mau jadi temen gue, sok atuh baikan depan gue sama Hyunjin Woojin. Dan kita terusin pertemanan ini dengan baik."

Minho mengulurkan tangannya ke Changbin. Tapi ditepis.

"Gue ngga sudi. Gue maunya temenan sama lo Chan, bukan sama dia." Changbin masih kekeh aja.

"Lo liat sendiri kan? Gue udah berusaha minta maaf, gue berusaha memperbaiki kesalahan gue. Tapi dia tetep nggak nerima. Lagi-- Eh ntar hp gue geter" Minho menghentikan obrolannya dan mengangkat telfon di hp nya.

Sekian menit,

"Guys, gue nggak bisa lama-lama. Jisung udah pulang, gue harus jemput nih."

"Lo tinggal di Jisung beneran?"

"Iya ndoweeeerrr. Udah ah. Gue cabut ya. Lain kali sambung lagi."

Minho meninggalkan apartement Chan dengan wajah berserinya.
Namun tak ada yang tau ketika pintu itu ditutup, wajah Minho kembali murung.

.

"Wah parah sih lo Bin. Akting lo jahat banget. Munafik banget emang." kata Woojin menepuk pundak Changbin.

Yang ditepuk hanya menghela nafas beratnya.

"Gue cuma belum pasti aja. Gue nggak tau rasanya. Ah. Kesel sendiri gue."

"Keselnya kenapa?"

"Ya Minho kan jadi pergi."

"Ya terus mau lo gimanaaa? Lo yang ngusir goblok." Hyunjin jadi naik darah.

"Ya gue kira bakal perginya ke salah satu dari kalian. Mana gue taubkalo ternyata ke Jisung. Bikin tambah emosi aja."

"Ya dia punya pacar yang setia nunggu sih Bin. Lagian Jisung keliatan tulus banget ke Minho. Heh lo juga punya Felix. Kasian dia kalo cuma lo jadiin pelarian." protes Chan.

"Cinta karna terbiasa. Mungkin gue macarin Felix sekarang belum ada apaapa. Tapi siapa tau besok pagi gue udah sayang sama dia dan lupa sam si aneh Minho sahabat baik lo itu. Udahlah kirain mo ngapain. Gue balik. Ngantuk. Kesel. Badmood gue." Changbin beranjak dari duduknya dan meninggalkan apartement Chan juga.

Sedang Woojin dan Hyunjin malah langsung asik ngemil di depan tv. Mereka berniat buat nginep disana malem ini. Chan cuma bisa ngehela nafas aja ngeliat kelakuan semua sahabatnya itu. Lelah tapi dia sayang.

..















akur dong kaliaaannn ~

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

akur dong kaliaaannn ~

darĸѕιde || вιnнo  ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora