Strom

231 26 4
                                    

Jalanan cukup ramai malam ini, banyak yang berlalu lalang disebrang sana beberapa toko juga masih buka padahal sudah cukup larut

udara cukup tak bersahabat sekarang, terkadang berubah ubah seperti ini, ku pikir tak akan hujan

oh,, hanya gerimis tak apa mungkin akan sampai tanpa kebasahan

ku percepat langkah kaki ku hanya berjalan dengan langkah jauh tak berlari

ahh sepertinya hujan akan turun
aku bahkan belum setengah jalan

orang-orang berlarian mencari tempat untuk berteduh

akupun begitu, bergabung bersama beberapa orang dihalte bus itu

sejujurnya aku hanya ingin berada diluar tak ingin pulang

aku takut

takut jika harus berdebat lagi

jika harus ada barang yang pecah atau berantakan lagi karena kami

memang seharusnya begini
aku saja yang menjauh

bukan berarti aku berhenti menyukainya aku masih dengan perasaan ku, tak ubah ini memang prinsip ku jika sudah mempunyai kekasih aku akan belajar setia

udara semakin buruk angin semakin kencang

sial aku hanya memakai baju kaos

dingin sekali disini, beberapa orang yang memakai jaket bahkan merapatkan jaketnya

aku hanya mengosok-gosokkan tanganku dan menghembuskan nafas agar terasa lebih hangat -sedikit

huuf~

ku pikir akan lebih lama lagi hujannya ternyata tidak, syukur lah

beberapa orang mulai beranjak pergi dan meninggalkan halte
mereka punya tujuan untuk pulang bukan?

hanya aku yang tersisa, iya aku sendirian

tapi tak apa ini lebih baik

udara selepas hujan memang membuat tanah basah dan beraroma khas, menenangkan sekali rasanya

aku mencoba duduk dan bersandar untuk memberi istirahat pada tubuh ku

lelahnya

ku pikir aku harus pulang kerumah ku malam ini

iya rumah ku saja, rumah aku sendiri bukan dengannya

entah berapa lama aku pergi dari rumah ku sendiri, dan mulai bersamanya aku sedikit merindukan tempat itu

aku mendongak menatap langit gelap hitam tanpa bintang
bulanpun tak terlihat

cukup untuk menemani suasana hati yang suram ini 

ku putuskan pulang saja sekarang dan meninggalkan halte

aku berjalan gontai entah apa yang akan ibu ku tanyai sesampai aku dirumah jika melihatku begini

sudahlah tak penting

aku rindu kasur sekarang

sayup-sayup dari kejauhan bayang nya terbentuk

manisnya dalam kondisi begini pun aku masih menghayal dia datang menghampiri ku

hah

tunggu

itu memang dia

kenapa?

"pulanglah bodoh, aku khawatir"

dia mencemaskan ku ya? menggemaskan
aku hanya membalas nya dengan senyum lembut

"ayolah hyung kau itu sudah tua jangan begini"

"memang nya kenapa seok? aku hanya ingin mencari udara segar"

"ditengah badai dan angin kencang seperti tadi?"

aku mengangkat bahu ku

tak seburuk itu cuaca tadi
sangat mendukung untuk hati yang sedang galau, kau pasti tau

"hyung kau lusuh sekali"

"karna kau seok"

"maafkan aku hyung"

dia memeluk ku erat ku balas pelukan nya lebih erat

yah kami berbaikan sekarang lalu apalagi haruskah pulang

"hyung... ayo pulang"

ahh benar memang harus pulang dan

"aku akan menghangatkan mu"

wajahnya memerah sampai telinga jelas sekali walau pencahayaan disini redup

bukankah dia menggoda sekali sekarang? ya Tuhan

dia mengalah juga
ku pikir dia akan tetap pada pendirian nya

"baiklah kita pulang"

dia menarik tanganku tak sabaran aku sedikit kewalahan dengan langkah nya

"hey seok apa sangat ingin hingga kau tergesa pulang kerumah"

tak ada respon dia makin mempercepat langkah kami

tak apa memang ini yang ku inginkan
aku akan hangat dan dia akan menghangatkan

kasur aku pulang~














malah merindukan kasur si yoongi😭

Mý ÄřťWhere stories live. Discover now