PENGKHIANATAN

1.3K 15 0
                                    

Nyata gaada yang sempurna. Dan kodratnya manusia memang ga pernah bersyukur dengan apa yang dia punya. Masih ganyangka, seorang yang sempat saya kagumi karena terkesan sangat sabar memaafkan, setelah saya kecewakan ternyata juga menyimpan rahasia yang sangat besar. Seolah mengajarkan kejujuran yang bahkan dia sendiripun masih tidak bisa berkata jujur. Besikap seolah menjadi orang yang paling tersakiti, dengan memposisikan dirinya sebagai korban dan saya penjahatnya. Menilai saya dengan penilaian yang begitu buruk, bahkan sampai saya menyalahkan diri saya sendiri atas kebodohan yang sudah terjadi. Berlarut-larut dalam penyesalan, menangis tiap malam. Memikirkan bagaimana saya bisa sebodoh itu dalam bertindak.

Untuk kesekian kalinya ia pernah menyinggung saya atas dasar kesalahan yang saya lakukan. Kemudian melupakan kesalahannya yang mungkin menurutnya tidak akan pernah saya ketahui. Disini saya terus mencoba agar semuanya terlihat baik² saja. Bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apa².

Namun, seringkali air mata saya sulit dikendalikan, keluar tanpa saya mengijinkan. Saya sadar, saya memang banyak kekurangan tidak begitu baik dimata semua orang. Entah itu dari pandangan keluarga, teman dekat atau bahkan dirinya sendiri. Saya yang selama ini ia nilai sebagai orang yang paling berdusta, nyatanya ia pun tanpa sepengetahuanku melakukan hal yang sama. Jujur, saya merasa sangat marah. Tapi apa gunanya lagi toh semuanya sudah terjadi setahun yang lalu. Saya marah, namun tidak akan meninggalkannya. Sebab sebelum hal itu terjadi ia sudah sempat membuat saya bahagia dengan caranya sendiri. Saya akan tetap mencintainya seperti dulu, perasaan ataupun tindakan saya tidak akan ada perubahan. Saya sudah memaafkan, juga mencoba melupakan.

Sekarang skor kita sudah sama. Kesalahan yang kemarin jangan sampai terulang lagi ya. Mari kita mulai lagi dari awal, perbaiki semuanya kembali. Ciptakan kebahagiaan kita lagi. Saya mencintai kamu, dan akan tetap seperti itu. Entah sampai kapan. Saya pun tidak tahu. ~Mawarkiranti

ORANG KETIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang